10. Private Toilet

4.5K 247 41
                                    

Renjun membawa Haruto pada sebuah hotel bintang lima untuk menginap di sana. Tujuan kekasih Nana datang kesini adalah perihal menghadiri undangan yang di berikan oleh Nana melalui pesan singkat. Bisa di katakan bahwa effort seorang Haruto tidak main-main, apalagi menyangkut Nana—kekasihnya.

Hubungan mereka terbilang seperti teman dekat, tetapi bagi Nana,—Haruto adalah tempat terbaik atas keterpurukannya saat Nana mengetahui sang ayah telah menikahi seorang wanita bernama Naeun.

"Kok, perasaan gue nggak enak ya??" ujar Renjun, mondar-mandir menghubungi Nana tetapi tak kunjung ada jawaban.

Sedangkan Haruto masih menikmati pemandangan hiruk pikuk kota Jakarta, lewat jendela kamar hotelnya.

"Anjir, Na—Lo di mana??"

"Lo udah nyuruh Nana buat tetep tinggal di rumah Lo kan Ren??" tanya Felix, tentu saja ia tau sebab musabab Nana memilih untuk menginap di rumah Renjun.

"Gue udah ngomong sama itu bocah, jangan sampe pulang ke rumah karena acaranya kan besok. Gue takut anjir" Renjun mulai panik, menyerah karena tidak ada jawaban.

"Bangsat, gue telpon malah operator yang ngedumel kaya sapi!" celoteh Felix.

"Hey, kalian sudah makan?" tanya Haruto. "Kalau belum, saya pesan untuk kalian. Bagaimana?"

Felix menyenggol lengan Renjun. "Kuy, isi tenaga dulu. Nanti kita lezzgaw! Lumayan, rejeki ndak boleh di tolak"

Finalnya Renjun pun mengekor di belakang Felix, membiarkan tuan muda tampan itu memesan makanan. Hari sudah sore tentu saja perut kedua besti ini keroncongan.

"Kalo boleh tau, kamu udah lama pacaran sama Nana?"

Haruto tersenyum tipis. "Dua tahun, tanpa mengetahui tanggal jadian"

"HAH??"

"Ya, kita saling terbuka. Dan nyaman, akhirnya kita memutuskan untuk berpisah karena Nana merindukan daddy-nya"

"Astaga, padahal Om Jeno tuh brengsek loh orangnya"

Disini Felix hanya terdiam, gila bukan main effort Haruto ini.

"Terus, Lo kerja apa sama kaya kita?"

Tidak ada yang di rahasiakan, Haruto dengan senang hati membicarakan siapa dia dan mengapa bisa menyukai Nana. Sesekali membuat Renjun ternganga oleh ucapannya, tetapi mencari sosok bertanggung jawab dan mau mengeluarkan modal tidak sedikit seperti Haruto memang tidak gampang.

"Ooh,, jadi Elo juga seorang Idol??"

Haruto mengangguk, hingga seorang waiter menginterupsi mereka bertiga. Lewat suara ketukan pintu kamar hotel itu.

💕🌱

Di saat Nana tertidur karena rasa sakitnya, kesempatan bagi Jeno untuk menghancurkan ponsel anak itu. Ia pukul menggunakan palu kemudian melemparnya ke dalam aquarium di ruang tamunya hingga ponsel Nana tidak bisa di pakai lagi.

Kini Jeno memutuskan untuk mandi, melakukan peregangan di samping Nana yang masih mendekap kuat guling panjang setelah ia membersihkan tubuhnya.

Nafas anak itu masih terbilang lemah, dan mungkin akan susah berkata karena isakannya yang masih tertahan.

"Jangan mencoba pergi dari daddymu plis, Na Jaemin sampai kapanpun daddy tidak akan sudi kalau kau memiliki seorang kekasih"

DRRT

DRRT

Usai berucap, Jeno di kagetkan oleh ponselnya yang bergetar di atas nakas. Ia mengambilnya dan meninggalkan Nana sendirian.

Daddy Jen 02 || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang