22. A Juna's Letter

2.4K 180 24
                                    


Di bantu vote ya ❣️




Entah kemana perginya seorang Jeno, ini menjadi kesempatan emas bagi Nana yang kini sudah mandi untuk membuka surat keduanya.

Cukup mendebarkan, apalagi surat tersebut bentuknya lebih tebal. Tidak terbayang berapa lembar kertas yang mengisi amplop putih kecil tersebut.

Jemari lentik Nana membukanya dengan hati-hati, melepas benang yang mengait apik sebagai hiasan di luarnya.

"Gue ngelamar kerja aj nggak serapih ini anjir" Nana kesusahan, sungguh ia tidak berbohong.

Hingga surat itu terbuka, dan Nana pun beranjak menuju sofa. Ia duduk dengan melipat kedua kakinya di atas sana.



❣️: Dear, Na Jaemin anak ayah
Ayah harap kamu sehat, bahumu kuat dan kamulah yang menjadi pembaca pertama surat ayah

Maaf kalau tulisan ayah jelek, tidak seindah harapan ayah sama kamu hehe

Na Jaemin, ayah takut setelah membaca surat ini Nana akan membenci Jeno Alloysius kembaran ayah yang sangat ayah cintai. Jangan ya nak, Ayah mohon.

Hanya dia yang ayah punya, dan kamu tetap menjadi harta ayah satu-satunya. Jeno itu baik sekali, bahkan dia yang menanggung semua beban ayah yang penyakitan ini.

Na Jaemin, pesan ayah jangan nakal ya
Lakukan hal baik selagi kamu masih di beri kesempatan hidup di dunia. Ayah memang tidak bisa membahagiakan anak ayah, dan tolong berjanjilah untuk tidak menangis

Surat ini berisikan tentang curahan ayah, tidak ada hal negativ yang perlu di khawatirkan. Semua akan baik-baik saja, seiring berjalannya waktu.

Nana yang nurut ya sama daddy, di balik sifat kejamnya daddy tersimpan sisi baik yang tidak di ketahui banyak orang. 

Contohnya, ayah bisa hidup sampai saat ini semua itu karena kembaran ayah, daddy nya Na Jaemin. Siapa lagi?

Ayah sakit Na, bukannya ayah tidak mau mengakui kamu sebagai anak ayah. Sebenarnya, daddy juga udah berusaha yang terbaik buat ayah. Daddy mau Nana ketemu ayah, cuma ayah tidak mau membawa penyakit ayah buat ketemu sama Nana.

Ayah tidak mau Nana kepikiran, tetapi entah mengapa ayah sangat ingin berbagi kabar buat Nana. Terutama saat ini, ayah sudah mulai bisa menggerakkan kaki.

Awalnya ayah tidak mau kemoterapi buat lumpuhin saraf kanker di otak ayah—tetapi Jeno memaksanya. Dia jahat banget suka maksa-maksa ayah.

Padahal ayah orangnya nggak suka di paksa, suer. Nggak bohong hehe

Terus, ada banyak pengalaman selama dua puluh dua tahun ini. Ayah begitu terkejut di saat Nana lahir, yang terlihat bahagia justru Jeno sendiri. Dia maju paling depan kalau urusan Nana, ayah mah bisa apa?

Saking sayangnya sama Nana, daddy Jeno sampai mau nyumbangin jantungnya ke Nana. Tetapi golongan darah daddy sama Nana tidak sama, itu point baiknya.

Sewaktu Nana kecil, daddy Jeno selalu membawa Nana kemana-mana. Karena dia sangat sayang, saking sayangnya sama kamu.

Nana, ayah titip Jeno sama kamu ya?? Ayah takut, sewaktu-waktu ayah pergi tidak ada yang merawatnya. Wanita kesukaannya telah mati hehe

Yang ayah jalani semua ini bukan kekangan dari kembaran ayah sendiri, tetapi memang kakek Jung yang tidak mau ayah kenapa-napa.

Apalagi sampai merepotkan orang lain. Ayah janji, we will meet asap! Ayah tetap mendoakanmu, yang terbaik buat Jeno dan Nana hehe.

Daddy Jen 02 || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang