24. The Prison

1.7K 192 37
                                    




Setelah Jeno di bawa pergi, kini mobil ambulan yang ukurannya lumayan besar pun berhenti di pelataran mansion Jung. Sesuai permintaan Jeno sebelumnya, Nana harus membawa ayah kandungnya untuk tinggal di rumah Jeno.

Ada Taeyong yang menangis, tidak rela kalau Juna di bawa pergi dari huniannya. Tetapi naasnya, Nana telah mendengarkan rekaman kalimat tuan Jung yang lolos di saat Jeno hendak membawa Juna pergi ke warung bakso.

Hal itu membuat Taeyong kecewa, hampir mati menahan amarah dan berakhir Nana dengan egonya yang sudah mantap membawa Juna pergi dari sana.

"Nana menyesal, sudah salah paham. Nana pikir, daddy adalah manusia jahat di dunia ini. Tetapi di balik jahatnya daddy Nana, ada tekanan batin dari tuan Jung. Ayahnya sendiri yang malu karena ayah Nana adalah sosok yang tidak sempurna! Omma, jangan menangis—tenang saja. Nana akan merawat Ayah, sekuat dan setabah hati Nana" pamit Nana.

Brankar kamar Juna telah masuk ke dalam mobil, kini dengan langkah berat—Nana mengekor di belakang petugas medis yang akan mengantarkan Juna ke rumah sodara kembarnya.

Betapa kalut dan hancurnya hati Nana saat ini, mendapati tubuh sang ayah lemas tak berdaya dan Jeno yang sudah di bawa pergi oleh petugas kepolisian.

Taeyong duduk bersimpuh di samping gerbang, rumah ini semakin sepi dan hanyalah tinggal gonggongan rubi. Anjing kecil itu meratapi kepergian tuan muda Juna yang selalu mengusap punggungnya di saat Juna sedang duduk di kursi.

"Juna—maafin mommy nak"

"Untuk apa kau menangisinya!??" suara Jaehyun membuat Taeyong menggenggam sebuah batu di sampingnya, tatapan setajam elang pun menyorot pada sang suami yang tampak santai dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Jeno bersalah karena sudah menyiksa cucu kita, menggugurkan anaknya sendiri dengan cara menyiksa Naeun. Dan kini, beban kita berkurang karena Juna di bawa anaknya—kurang apa lagi??"

BUGGHH

"Aahh—mom!!" Jaehyun memegangi dadanya, batu di tangan Taeyong menghantam di sana.

"Kita cerai, agar bebanmu hilang semua"

"MOM! MOMMY!!— AARRGGHHHH SIAL!!"

"Kau bisa membunuhku jika janin yang Jeno bunuh adalah anaknya sendiri Jung!!! Sebaliknya, kalau Janin di dalam perut Naeun bukan dari Jeno anak kita—aku bersumpah untuk tidak pernah menganggapmu ada di dunia ini!" teriak Taeyong, berlari masuk ke dalam kamar dan menata semua pakaiannya.

Jaehyun tidak menyangka, reaksi Taeyong sungguh membuatnya sakit hati. Karena untuk mendapatkan kembang desa kelahiran kota Bandung itu sangatlah susah.

Jaehyun adalah pendatang dari Korea selatan yang menikahi Taeyong karena pesonanya. Lalu, apakah perceraian ini akan terjadi atau hanya sekedar iming-iming?


🌱🤣


Sesampainya di rumah Nana, petugas medis segera mendorong brankar Juna ke ruang kamar yang sudah di bersihkan pagi ini. Mau tidak mau, Nana harus memprioritaskan Juna walau otaknya terbang kemana-mana.

Bibi Sunny langsung bergerak membuatkan minuman di dapur Nana.

"Pak, terimakasih ya"

"Sama-sama dik, kalau ada apa-apa bisa hubungi saya ya"

Nana mengangguk, membiarkan petugas medis itu pergi. Kini Nana kembali menangis, menggenggam kuat tangan Juna yang masih tertidur.

"Nana salah, kenapa dari dulu Nana nggak nemuin ayah di rumah kakek Jung hikkss hikkss—ayah,, bangun ini Nana ayahh"

Daddy Jen 02 || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang