10. Tanpa Cinta 🔞

1.1K 26 27
                                    











Chaemin dan Soobin pergi berbulan madu ke sebuah rumah penginapan mewah yang letaknya di kota terpencil. Chaemin yang memilih tempat ini untuk mereka berbulan madu entah bagaimana isi kepala Chaemin memilih tempat sepi tersebut. Rumah yang disebut penginapan mewah itu dijaga oleh seorang wanita paruh baya dengan seorang anak laki-lakinya. Tamu di rumah itu juga tidak begitu ramai seperti penginapan mewah yang lainnya. Terdapat sepuluh kamar mewah dan lima kamar VIP.

Chaemin memesan salah satu kamar VIP yang berada di ujung bagian rumah lantai dua. Kamar tersebut diperuntukkan untuk dapat melihat matahari terbit dan matahari terbenam dari balik jendela. Chaemin tidak tahu jika melihat pemandangan itu malah akan mengingatkan Soobin pada Mingyu. Kenangannya bersama orang terkasih yang belum menjadi kekasih.

Dua orang pelayan membantu Chaemin membawa barang-barang bawaannya ke dalam kamar. Penjaga rumah dan putranya menyapa Chaemin dan Soobin dengan sangat ramah. Ibu penjaga itu juga memuji Soobin sebagai pemuda yang manis dan cantik. Hal itu mengundang putra Ibunya yang juga turut memuji keindahan Soobin. Chaemin sedikit tak senang melihat laki-laki itu terus menarik perhatian Soobin. Chaemin lalu tak segan-segan menegur orang itu walaupun Ibunya ada di sana.

Terlihat juga Ibu tersebut seperti takut pada Chaemin. Seakan Ibu itu memang sudah mengenal Chaemin. Tapi siapa yang tidak mengenal Chaemin? Putra sulung dari orang terkaya di kota Mona siapapun akan tahu. Apalagi sebelum Chaemin menikah, Chaemin jarang menunjukkan dirinya ke publik. Kalaupun harus pergi ke luar kota karena pekerjaan, Chaemin selalu menutup dirinya menghindari perhatian orang-orang kota.

Setelah berbasa-basi dengan Ibu dan anaknya, Chaemin tak sabar mengajak Soobin naik ke lantai dua. Mereka berangkat siang dari kota Mona dan sampai di kota ini pada jam tujuh malam. Perjalanan yang cukup melelahkan menggunakan kereta uap. Chaemin memang sengaja memilih tempat agar ia bisa menghabiskan waktu mereka tanpa diganggu siapapun yang mengenalnya. Sekaligus tentu Chaemin sudah menyiapkan sesuatu yang bagus untuk Soobin.

"Kita akan berada di sini selama seminggu. Aku mau kita hanya menghabiskan waktu bersama berdua saja." kata Chaemin menutup pintu mereka. Sekaligus menguncinya.

"Bukankah kita belum makan? Aku masih lapar karena aku tidak akan kenyang hanya makan dengan daging steak saja." keluh Soobin yang sudah tahu maksud Chaemin mengunci pintu kamar mereka.

"Tidak ada makanan hari ini. Kau akan memasukkan obat tidur lagi." Chaemin tersenyum miring saat melihat ketegangan di wajah Soobin. Pemuda itu langsung kikuk saat Chaemin tahu dengan tindakkannya sebelumnya.

"Malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk kita berdua." Chaemin menghampiri Soobin meraih sisi pinggangnya.

"Bi...biarkan aku mandi tolong..." Soobin menolak ciuman Chaemin, berusaha mendorong tubuh laki-laki itu.

"Kau tidak bisa menghindariku Choi Soobin!" Chaemin melotot, suaranya masih ditahan agar tidak berteriak.

"Tolong...aku mau mandi...aku janji aku tidak akan menghindar, aku hanya ingin mandi..." Soobin memohon.

Chaemin akhirnya melepaskan Soobin dan membiarkan Soobin mandi dulu. Kamar mandinya tak perlu keluar dari kamar, karena memang sudah ada di dalam kamar. Soobin langsung masuk ke sana setelah ia mengambil peralatan mandi dari koper. Soobin buru-buru menguncinya, sambil menyandar ke pintu Soobin menahan tangisnya agar tidak terdengar oleh Chaemin.

Ia sesenggukan kecil, karena ia tahu jika saat ini ia tidak bisa menghindar lagi. Ia harus memenuhi kewajibannya dan memenuhi keinginan Chaemin. Ia harus menyerahkan dirinya untuk orang itu, ia tidak bisa menolak lagi.

Apa yang harus ia lakukan? Sementara di luar pintu ini Chaemin sudah siap-siap menerkam dirinya tanpa ampun. Apalagi Chaemin sudah tahu kalau Soobin menggunakan obat tidur untuk menghindarinya. Walaupun Chaemin tidak marah besar namun Soobin tahu, dibalik sikapnya Chaemin menahan marah dan menunggu waktu meluapkannya. Bagaikan bom waktu, Soobin tahu ia tidak akan baik-baik saja saat Chaemin marah padanya. Ia tidak akan selamat. Hidupnya tidak akan berlanjut lagi.

LOVE MAZE (Soobin Cent) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang