Wonwoo membawa jatah makan siang Mingyu pada lelaki yang sedang duduk tak jauh dari tenda medis. Lelaki itu terlihat begitu lelah akhir-akhir ini. Wonwoo juga menemukan rahasia tentang lelaki itu yang tak pernah dia katakan. Wonwoo akan menanyakan itu hari ini. Semoga saja dia sedang dalam hati yang baik.
"Dok, aku bawakan makan siang untuk Dokter." kata Wonwoo menyodorkan kotak itu ke samping tubuh Mingyu.
Mingyu menoleh. Ia menerima kotaknya sambil tersenyum lelah. "Terima kasih."
Wonwoo menggumam. Ia duduk di samping Mingyu. Wonwoo menatap tubuh Dokter itu dari atas sampai bawah. "Dok, Dokter mau pulang?" tanya Wonwoo tiba-tiba.
Wajah Mingyu kaget. Ia melirik Wonwoo keheranan. "Maksudmu?"
"Maaf, sebenarnya setiap Dokter tidur, aku sering mendengar Dokter mengigau. Dokter ingin pulang, mungkin Dokter merindukan rumah dan keluarga Dokter." jelas Wonwoo.
Mingyu merenung sejenak. Ternyata keinginan hati Mingyu terbawa sampai ia tidur. Mingyu memang ingin pulang bukan karena merindukan keluarganya saja, tapi karena ia merindukan Soobin juga. Semakin hari rasanya semakin berat. Ia tidak bisa meninggalkan Soobin terlalu lama, ia takut tidak bisa menepati janjinya pada pemuda itu.
"Tidurku pasti sudah mengganggu kalian."
"Tidak apa-apa Dok, terkadang aku juga sering mendengar Dokter lain mengigau. Memang perang ini entah kapan akan berakhir. Namun kita yakin semuanya pasti akan selesai."
"Kau benar Suster Wonwoo. Kita harus tetap berdo'a agar semua ini segera selesai."
Wonwoo mengangguk. Namun tiba-tiba mereka mendengar ada suara ledakan yang sangat keras. Suara itu berasal dari tenda para medis. Karena khawatir, Mingyu dan Wonwoo langsung pergi ke arah suara ledakan tadi. Tak disangka sudah ada banyak orang-orang termasuk para Dokter dan pasien yang sedang berlari menjauh dari serangan udara. Musuh mengincar tenda para medis dan mereka berhasil menghancurkan beberapa tenda.
Wonwoo mengajak Mingyu untuk ikut lari bersama para Dokter lain untuk melarikan diri. Namun Mingyu teringat sesuatu, ia meninggalkan surat untuk Soobin yang akan ia kirim Minggu sekarang. Tanpa berpikir dua kali, Mingyu segera berlari ke arah tenda yang belum hancur. Aksi Mingyu mengundang teriakan dari Wonwoo, Mingyu sama sekali tidak peduli dengan keselamatannya, ia telah meninggalkan hal paling berharga di sana. Ia harus mengambil benda itu sekarang juga.
"Suster Wonwoo kau gila?! Cepat menjauh dari sana!!" teriak seorang Dokter yang sedang membawa pasien yang sempat diselamatkan.
Wonwoo juga sebenarnya ingin lari. Tapi ia tidak bisa meninggalkan Mingyu, Dokter yang telah menarik hatinya.
Mingyu mendapatkan apa yang ia cari. Ia bersyukur benda itu masih selamat. Ia menangis bahagia, selanjutnya ia segera lari dari tempat yang akan hancur itu. Namun niatnya urung saat ia mendengar suara tangisan seorang gadis kecil yang sedang terjebak diantara reruntuhan tenda. Gadis itu adalah anak yang memberikan Mingyu biji bunga Sakura, gadis setengah Jepang Eropa. Hati Mingyu tidak bisa membiarkan gadis itu mati. Ia tak memikirkan keselamatannya lagi. Ia langsung berlari ke arah gadis malang itu.
"Ayo, Kakak akan membantumu!" kata Mingyu membawa tubuh gadis itu dalam gendongannya.
Reruntuhan lain terus menimpa, menghalangi jalan mereka. Gadis itu memeluk leher Mingyu erat-erat. Mingyu terus berpikir jalan untuk segera melarikan diri, sedangkan serangan dari atas terus diluncurkan. Mingyu melihat Wonwoo ada di tempat yang aman. Wonwoo melambaikan tangannya untuk menunjukkan posisi Wonwoo. Mingyu mengerti, sambil mengambil ancang-ancang, ia siap berlari begitu serangan itu berhenti.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MAZE (Soobin Cent) 🔞
FanficSebuah patung monumen untuk peringatan seorang sosok berjiwa Dewi yang telah menyelamatkan satu kota... - Soobin Harem mencangkup beberapa pasangan * Mingyu x Soobin (book pertama berisi Mingyu x Soobin) * Yeonjun x Soobin * Taehyun x Soobin * Chaem...