12. Buah Hati 🔞

655 18 8
                                    









Ibu Chaemin turun dari tangga seketika ia terdiam saat melihat menantunya sedang membaca sebuah surat kabar di sofa, dengan kaki yang menumpang di atas kaki lainnya, sang Ibu baru menyadari keindahan dari menantunya. Postur tubuh yang tinggi ramping, gerakan yang anggun dan kecantikan yang alami. Sang Ibu tersenyum sendiri melihat itu semua yang ada pada Soobin. Sang Ibu bersyukur putranya bisa menikah dengan pemuda seanggun Soobin, ia juga berharap kalau keindahan Soobin akan menurun pada cucu-cucunya.

"Soobin..." Ibu mendekati menantunya.

Soobin langsung menoleh pada mertuanya. "Ah Ibu, Ibu mau kemana?" tanya Soobin.

"Hari ini Ibu akan pergi dulu untuk pekerjaan selama seminggu. Tidak apa-apa kan kalau kamu tinggal disini dengan Chaemin dan putra Ibu yang lain?"

"Tidak apa-apa bu, kalau begitu sekarang kita sarapan bersama. Daritadi aku menunggu Ibu untuk sarapan bersama."

"Mana suamimu?"

"Kak Chaemin sudah pergi lebih pagi. Katanya dia ingin pulang lebih awal."

"Baiklah kalau begitu, ayo kita sarapan bersama."

Sang Ibu dan Soobin bersama dua putranya yang lain makan bersama pagi itu. Karena Chaemin sudah pergi lebih awal jadi Soobin bisa menikmati sarapannya dengan tenang. Biasanya kalau ada Chaemin ia malah merasa sesak karena terus diperhatikan oleh Chaemin. Laki-laki itu juga sering meraba dirinya yang membuat Soobin merasa gerah.

Setelah sarapan bersama, Soobin mengantar Ibu mertuanya ke depan gerbang. Mereka berpelukan karena akan berpisah selama seminggu. Setelah melihat kepergian Ibu mertuanya Soobin berencana untuk pergi ke kotak surat dan membacanya di bukit. Ia pergi bersama Wonu, setelah ia mendapatkan surat yang ia nanti, ia langsung pergi ke bukit favoritnya.

Di sana, sambil menyiram bunga sakura, Soobin membuka surat yang akhir-akhir ini selalu ditulis lebih pendek oleh orang terkasihnya. Walaupun suratnya pendek namun surat ini selalu dinantikan Soobin setiap Minggu. Ia kembali mengingat wajah Mingyu yang tak pernah hilang dari pikirannya, ia mengingat kembali waktu yang mereka habiskan berdua, rasanya kenangan itu tak pernah hilang dari ruang memori Soobin. Ia lelah menangis, seharusnya tidak seperti ini.









Begitu pulang Soobin mendapati Beomgyu berada di rumah Chaemin. Ia sedang mengobrol dengan Yeonjun di ruang tamu, Yeonjun memang jarang pergi ke tempat kerjanya, dia lebih senang bekerja di rumah, ada ruangan kantor kerja Yeonjun di rumah itu. Beomgyu langsung memeluk sahabatnya dengan erat dan menangis haru. Sejak pernikahan Chaemin dan Soobin, mereka belum bertemu lagi karena waktu itu Chaemin dan Soobin langsung melangsungkan bulan madunya.

"Aku rindu padamu Bin, sejak kau dan Ibu pergi dari rumahku, aku jadi kesepian lagi." Beomgyu bermanja pada sahabatnya.

Soobin terkekeh. "Makanya kau juga cepat menikah menyusulku gyu, kau tidak akan kesepian lagi." goda Soobin.

Bagaimana Beomgyu mau menikah sedangkan lelaki yang dia sukai yaitu Taehyun tidak pernah melirik padanya.

"Bagaimana kalau kita mencicipi cake baru buatan Beomgyu sekarang?" sua Yeonjun menimbrung.

"Iya bin, tadi aku buat cake baru, aku ingin kamu mencobanya juga. Tadi Yeonjun sudah coba dan katanya rasanya enak sekali."

"Kebetulan sekali aku ingin yang manis-manis."

Yeonjun dan Beomgyu membawa Soobin ke arah dapur. Di atas meja makan sudah ada potongan cake bekas keduanya. Beomgyu mengambil seiris kecil untuk Soobin, Soobin menikmati cake itu pelan-pelan dan ia menjerit senang. Ini adalah cake terenak yang pernah ia makan. Soobin minta tambah lagi, dua orang lain di meja itu senang melihat Soobin makan banyak.

LOVE MAZE (Soobin Cent) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang