2

103 26 1
                                    

Tett!! Tett!! Bel istirahat pun berbunyi.
Semua murid langsung berhamburan keluar kelas,setelah menjalani jam-jam penuh tekanan dari mapel yang dipelajari hari ini. Dan kini saatnya mereka melepas penat
Ada yang langsung berlari ke kantin, ada yang sekedar bermain basket dilapangan (terutama para murid cowok) ada juga yang menuju perpustakaan. Mereka saling sibuk dengan urusan masing-masing.

Siang ini karena rasa lapar yang sudah tak terbendung sedari tadi, akupun memutuskan untuk pergi ke kantin. Tidak sendirian tentunya aku, bella, dan oliv
kami pergi ke kantin bertiga, meskipun oliv berada dikelas yang berbeda namun tak jarang dia ikut istirahat bersama kami.

Apakah ranum punya teman selain bella dan oliv?? Itu kan pertanyaan kalian? Kalau sekedar teman tentu punya,meskipun memang tidak ada yang sampai disebut sahabat.
Karena gelar sahabat hanya diperuntukkan untuk orang yang benar-benar dekat dengan kita, yang selalu ada buat kita baik saat senang maupun susah, yang mau menerima segala kekurangan kita dan itu semua hanya mampu dilakukan oleh bella dan oliv. Itulah mengapa mereka pantas dijuluki sahabat.

"Kamu mau makan apa num?" Tanya bella

"Bakso mi putih ngga pake sayur dan satu lagi, kuahnya banyakin hehee
Udah itu aja si minumnya es teh manis. Oiya sama kerupuk deh" Jawabku cepat

"Oke, ayo lip" Ajak bela ke oliv

Berhubung kami makannya bertiga jadi ahirnya kami membuat jadwal, satu sisi untuk mengurangi jumlah antrean yang sangat membeludak ini, dan disisi lain agar ada yang mencari meja kosong untuk makan. Kebetulan hari ini jadwalnya bella yang pesan makanan, jadi tugasku hanya mencari bangku kosong untuk kami bertiga.

Aku kini duduk sendirian di bangku kantin paling tengah letaknya. Sembari menunggu bella dan oliv sampai, aku menengadahkan wajahku. Memperhatikan sekeliling siswa-siswi yang berada dikantin.

Meja pojok paling depan sebelah lapangan terdapat sekumpulan siswi tengah asik bergosip ria, ada pula yang sibuk mengerjakan LKS.
Aku tidak habis pikir dengan orang yang sangat bersemangat dan rajin dalam belajar. Bukankah itu membosankan?

"Hufftt" Aku mendengus pelan

Mengapa hidup terasa membosankan seperti ini? Monoton. Sekolah-pulang kerumah-sekolah-pulang kerumah, dan kembali lagi kesekolah.

Hahhh, aku ingin hidupku jadi lebih menyenangkan. Dengan kehadiran orang baru misalnya?
Sampai sekarang belum ada yang berhasil menarik perhatianku, meskipun ada beberapa cowo yang tampak terang-terangan ingin mendekatiku namun aku sama sekali tidak tertarik.

Oke, melantur. Kebiasaan buruk ku kalau memikirkan sesuatu pasti ngalor ngidul tidak jelas.
Aku melirik arloji putih yang melingkar di lenganku. Pukul 12:15 WIB, udah 10menit berlalu namun mereka berdua belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Saat bola mataku sedang mencari mereka tiba-tiba mereka muncul sambil membawa 2 nampan yang berisi bakso.

"Gila, rame banget huftt" Keluh bella

"Parah sih, kayaknya aku harus nulis kritik saran deh supaya dibanyakin lagi pedagangnya, biar nggak ngantri banget kaya gini" Sambung oliv

"Ututuu... Yang habis mengantre, makasih yaa hehe" Balas ku

Tanpa basa basi, kami pun langsung mengeksekusi bakso tersebut.

"Huahhh hahh hahh, pedesnya naudzubillah" Oliv kepedesan

"Lagian, naro sambelnya kebanyakan sih. Liat tuh kuahnya aja sampai merah menyala begitu" Omel bella

"Hahh huahhh, ya niatnya sih biar mata jadi melek gitu loh Bel. Ngantuk banget soalnya tadi" Ucap oliv

"Ini minum dulu lip, duhh ada-ada aja kamu mah. Baek baek diare ntar" Aku menyodorkan es teh ke oliv

Indah Tak sempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang