Hai Guys👐 gimana
Kabarmu minggu ini?? Semoga sehat selalu yaa...
Seperti biasa setiap minggu cerita ini akan up bab baru. Yang lebih menarik tentunya
Selamat membaca ✨👐********
Sepulang sekolah aku langsung bergegas menuju rumah. Capek plus ngantuk plus plus lah pokoknya.
Rebahan dikamar adalah tujuan utamaku. Ntahlah bagiku tidak ada tempat yang senyaman kamar sendiri.Brumm!! Cittt!! Motorku memasuki gerbang rumah.
Sesampainya dirumah, aku langsung mendapat sambutan hangat dari nenek. Dan setelah bersalaman, aku melangkahkan kaki menuju kamar. Namun berapa terkejutnya setelah kudapati sesosok tamu tak diundang tengah duduk di ruang TV."Baru pulang?" Tanyanya dengan tatapan tajam menghadapku
"Iya" Balas ku singkat
Akupun melanjutkan niat untuk pergi ke kamar sampai suatu kalimat dilontarkan oleh wanita itu
"Tadi ada cowok datang kesini. Nanyain kamu" Ucapnya
Sontak tanda tanya besar menghinggapi otakku "Hah? Siapa?"
"Nak dio neng, dia tadi mampir kesini" Jawab nenek
Dio, argghhh pria itu tak henti-hentinya menghantui hidupku. Baru saja dia membuat kehebohan di sekolah, ehh ngga taunya dia malah bikin ulah lagi dengan datang ke rumah. Ya ngga apa-apa sih sebenernya, hanya saja kali ini waktunya kurang tepat.
Baru saja aku berniat untuk bersantai dirumah, tapi ternyata ada aja gangguannya. Mulai dari kedatangan orang itu, dan dio yang tiba-tiba mampir kerumah.
Oiya, tamu tak diundang yang kumaksud adalah ibuku. Kenapa aku bilang demikian? Karena aku tidak suka saja dengan kehadirannya. Aku merasa tidak nyaman dengannya."Duduk, ibu mau bicara sama kamu" Serunya dengan tatapan penuh intimidasi
"Sejak kapan ibu mengizinkanmu berpacaran?" Tambahnya
Karena rasa lelah dan lapar yang menyelimuti diri, Akupun ikut terpancing emosi
"Siapa yang pacaran? Dia cuma temen.temen satu sekolah" Aku ketus
"Sudah sudah.. Ayo kita makan terlebih dahulu. Ngga baik saling meninggikan suara satu sama lain" Ucap nenek mengelus bahuku
Nenek, pahlawan yang selalu melindungiku dari singa itu. Tidak habis fikir memang setelah dua tahun lamanya tidak berjumpa, Bukan sambutan hangat yang kudapat tetapi malah omelan. Apa iya sedikit saja dia tidak mempunyai rasa rindu kepada anaknya ini?? Anak yang sudah lama dia tinggalkan. Dari kecil hingga sudah menginjak remaja tak sekalipun pelukan hangat diberikan untukku.
Kami sampai dimeja makan, seperti biasa makanan sudah tersaji di atasnya. Suasana dimeja makan tidak sehangat biasanya, karena kehadiran orang itu.
"Masih sekolah, tugasmu hanya belajar dan belajar. Tidak perlu mikirin cinta cintaan yang ngga penting itu" Ucap Ibu dengan penekanan setiap kalimatnya
Aku hanya menghiraukan omongan itu, dan lanjut menikmati hidangan yang sudah tersaji.
"Setelah lulus pun harus fokus cari uang. Jadi wanita itu harus pintar cari uang. Jadi kalau suami ngga becus cari kerja, anak masih tetap bisa makan" Ucapnya sedikit menyinggung

KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Tak sempurna
General FictionBrakk!!! Suara itu sontak membuatku terkejut. Suara itu berasal dari dapur "Berisik!!, bukannya sudah aku katakan jangan bahas masalah ini lagi. Kamu paham nggak sih" "Tapi nyatanya begitu kan?? Udahlah mas kalo kamu nggak becus cari uang mending ka...