Bunyi alarm yang nyaring membuatku terjaga dari tidur. Dengan nyawa yang belum sepenuhnya pulih, aku melirik jam yang menunjukkan pukul 05:30 WIB.
Seperti biasa dihari libur entah kenapa aku selalu bangun kepagian,padahal malamnya aku tidur larut malam. namun sebaliknya dihari biasa aku justru bangun kesiangan, walaupun malamnya aku sengaja tidur lebih awal.Tok!! Tok!! Suara ketukan pintu berhasil mengalihkan perhatian ku
"Neng, bangun. Itu ada tamu didepan nyari kamu" Ucap nenek di balik pintu
"Hah? Siapa??" Aku bingung
"Nenek juga ngga kenal. Tapi Katanya pacar kamu"
Dio?? Seketika aku langsung mencari ponselku dan membukanya. Kubuka pesan dari dio semalam. Dan ternyata dia mengajakku jogging pagi ini.
Tapi kan aku belum meng iya'kan ajakannya.benar saja, ketika aku memasuki ruang tamu sembari mengikat rambut, kudapati dio yang sudah duduk menungguku disana.
"Aku kan belum bilang iya semalam, kenapa kamu malah datang kesini?"
"Pengen" Jawabnya singkat
"Kok bisa tau rumahku?"
"Aku juga tau tanggal lahirmu, makanan favorit mu, buku kesukaanmu pokoknya segala hal tentang kamu, aku tau"
Jawabannya barusan berhasil membuat pipiku memerah karena salah tingkah
"Yaudah tunggu, aku mau siap-siap dulu"
"Oiya, orang tuamu ada?" Bisik dio
Pertanyaannya barusan membuatku mematung sejenak. Oke, ini bukan salah dio
Lagian dia juga ngga tau kalau hubunganku dengan mereka tidak harmonis"Kenapa nanyain orang tuaku?" Aku berusaha menetralkan keadaan
"Ya ngga papa num, pengen salaman aja. Soalnya tadi pas aku kesini yang bukain pintu nenek kamu"
"Mereka ngga ada. Ngga disini" Jawabku cepat
"Berarti kamu tinggal disini sama nenek doang?"
"Iya"
"Emang orang tua kamu dimana num?"
"Diluar kota lagi kerja. Udah ya aku mau siap siap" Aku mengelak
Dio hanya tersenyum dan mengangguk.
Saat aku baru saja pergi, nenek muncul sambil membawa teh hangat dan beberapa makanan ringan"Ehh, ngga usah repot repot nek" Ucapnya
"Ngga papa, silahkan diminum maaf ya cuma ada ini" Jawab nenek
"Ehh iya nek, ini juga udah makasih banget. Jadi ngerepotin pagi pagi gini"
"Kamu namanya siapa? Bener pacarnya ranum?" Tanya nenek hati-hati
"Saya dio nek, kami berdua kebetulan satu sekolah. Emm lebih tepatnya calon pacar sih hehehe" Dio malu malu
"Oalah"
"Ehehe iya, minta do'a restunya ya nek" Ucapnya sembari mencium tangan nenek
"Kalau nenek mah setuju setuju aja, ya biar ranum ada yang ngejagain lah. Tapi balik lagi, terserah ranum yang mau menjalaninya"
Kemudian nenek pun masuk kedalam dan beberapa saat kemudian aku yang sudah siap langsung menghampiri dio diruang tamu.
Pagi itu aku memakai kaus putih dan sweater lalu celana joger hitam.
Aku sengaja menguncir rambutku agar tidak ribet saat lari pagi nanti.
![](https://img.wattpad.com/cover/365008871-288-k860698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Tak sempurna
Ficção GeralBrakk!!! Suara itu sontak membuatku terkejut. Suara itu berasal dari dapur "Berisik!!, bukannya sudah aku katakan jangan bahas masalah ini lagi. Kamu paham nggak sih" "Tapi nyatanya begitu kan?? Udahlah mas kalo kamu nggak becus cari uang mending ka...