PART 11

5.7K 564 3
                                    

"Iqbaal?" (Namakamu) tersentak. Ia segera mendongak. Ia hanya melihat iqbaal yang masih tertidur dan belum bangun dari komanya itu. Ternyata dia cuman mimpi bertemu iqbaal.

"Hufftt... Kenapa harus mimpi sih tuhan." (Namakamu) kembali melipat tangannya di dekat iqbaal. Menenggelamkan wajahnya. Ia kembali menangis.

"Hikss.. hikss.. baal. Bangun. Please."

"Titt..titt..titt..titt..titt...."

(Namakamu) langsung mendongak mendengar suara itu. Ia berusaha mencari sumber suara tersebut. Ternyata suara tersebut berasal dari alat yang berada di samping ranjang iqbaal. Alat itu menunjukkan garis naik turun. Suaranya tidak berhenti.

"Dokter..dokter..suster..dokter.. suster.." teriak (namakamu) memecah keheningan malam di rumah sakit. Tak lama kemudian, dokter datang bersama dua orang suster.

"Maaf mbak. Mbak harus menunggu di luar" suster tersebut mencegah (namakamu) untuk tidak ikut masuk ke ruang ICU.

"Tapikan saya mau lihat sus." Kata (namakamu)

"Tapi nggak boleh mbak" suster tersebut langsung masuk ke ruang ICU dan meninggalkan (namakamu) sendirian di ruang tamu.

"Ya Allah. Tolong selamatin iqbaal. Please." (Namakamu) melakukan ritual mondar mandirnya. Kadang ia duduk. Sandar di tembok bahkan melanjutkan ritual mondar mandirnya.

Seorang pria pun keluar dari ruang ICU. Dia dokter yang tadi.

"Gimana dok. Keadaan iqbaal?" Tanya (namakamu)

"Alhamdulillah. Ia sudah melewati masa komanya" dokter tersebut tersenyum

"Alhamdulillah. Tapi dia udah sadar dok?" Tanya (namakamu) lagi.

"Belum.. kita tunggu saja. Kalau begitu saya permisi" (namakamu) mengangguk pelan. Ia kembali masuk ke ruang ICU.

ia hanya duduk di samping ranjang iqbaal. Menunggu iqbaal untuk bangun. Jam sudah menunjukkan pukul 22:30. Ia mulai mengantuk dan ketiduran di samping iqbaal.

Rumah sakit sudah sepi. Hanya suara jam dinding dan jangkrik yang berbunyi. Sekarang jam 2 malam.

(Namakamu) merasakan ada yang mengusap rambutnya dengan pelan dan lembut. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya. Usapan itu tidak berhenti. Ia segera mendongak dan bangun.

Senyum penuh kemenangan mengambang di bibir manisnya saat melihat siapa yang mengusap rambutnya.

"Iqbaal?" Ya. Dia iqbaal. Kekasih (namakamu) yang baru saja melewati koma. Iqbaal hanya tersenyum saat (namakamu) melihatnya.

"Alhamdulillah kamu udah sadar. Aku senneng banget baal. Aku takut kehilangan kamu" butiran air keluar lagi dari mata (namakamu). Iqbaal segera menghapus air mata (namakamu) dan menangkupkan tangannya di pipi (namakamu). (Namakamu) hanya tersenyum dan memegang tangan iqbaal yang ada dipipinya.

"Jangan nangis syang. Aku ada disini" kata iqbaal dengan suara serak khas orang sakit.

(Namakamu) hanya tersenyum dan mengangguk.

"Iya sayang."

"Kamu tidur lagi aja. Ini udah tengah malam." Suruh iqbaal

"Tapi kamu juga tidur"

"Nggak. Aku mau jgain kamu"

"Udah kamu juga tidur iqbaal syang. Biar kamu cepet sembuh"

"Nggak mau ah. Ntar pas kamu tidur. Kamu diculik lagi." astaga apa sih yang ada di pikiran iqbaal? Jgn bilang kalau otak dia gezrek habis koma. Semoga aja nggak.

"Iihh kamu tuh yah.. gombal banget tauu" (namakamu) mencolek hidung iqbaal. Iqbaal hanya tertawa. Begitu juga (namakamu)

"Ini udah tengah malam. Gih tidur" suruh iqbaal

"Tidur disini aja yah"

"Nggak boleh. Ntar badan kamu sakit semua"

"Nggak kok. Nggak apa2 baal."

"Tapikan..."

"Good night sayang" belum sempat iqbaal melanjutkan omongannya. Omongannya itu di potong oleh (namakamu). Iqbaal hanya tersenyum kecil.

"Good night sayang" iqbaal mengusap rambut (namakamu) pelan dan lembut.

To be continue

YOU & METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang