PART 12

5.7K 536 0
                                    

Hay guys.. sorry baru lanjut. Soalnya baru ada pikiran. Maaf yah.

"Woy brooo. Gimana kabar lu?" Tanya aldi memukul pundak iqbaal

"Baik broo. Tapi nggak usah mukul2 juga. Tangan gue sakit" kata iqbaal

"Iya baik. Orang ada (namakamu) yang jagain" ledek teh ody

"Teh ody apaan sih?" Kata (namakamu) malu.

"(Nam...) makan yuk. Laper nih gue" ajak steffi

"Me too" tambah cassie

"Baal. Aku ke cafe depan yah." Iqbaal hanya mengagguk

"ikuuutt..." kata iqbaal dengan nada manja

"ih iqbaal apaan sih. manja tau nggak" kata (namakamu). iqbaal hanya terkekeh

"beliin gue yah (namakamu)" teriak kiki

"enak aja..."

     "Makasih bund" ucap (namakamu) saat berada di depan rumahnya.

"Makasih yah udah mau jagain iqbaal"

"Iya sama-sama bund. Baal aku masuk dulu yah" iqbaal hanya tersenyum dan mengagguk

"Jangan lupa besok sore di taman"

"Iya baal." (Namakamu) pun melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam rumah. Taksi yang di naiki oleh iqbaal dan bunda pun sudah jauh.

      "Doorrr...." (namakamu) dikejutkan oleh iqbaal.

"Astaga. Iqbaal. Aku kaget tau" (namakamu) memanyunkan bibirnya. Sepertinya dia ngambek.

"Ciee ngambek ñiyeee" ledek iqbaal

"Ihh iqbaal apaan sih?"

"Ciiee (namakamu)nya ngambek ciee" iqbaal terus mencolek hidung (namakamu)

"Ihh iqbaal apaan sih orang nggak ngambek"

"Nggak ngambek tapi manyun gitu. Senyum dong"

"Nihh aku senyum. Niiihh" (namakamu) pun memperlihatkan senyum pepsodentnya.

"Naah gitu dong. Baru cantik. Nih aku kasih bunga mawar putih kesukaan kamu." iqbaal memberikan setangkai bunga mawar putih kesukaan (namakamu).

"Makasih sayang" (namakamu) tersenyum dan menyenderkan kepalanya dibahu iqbaal.

"Sama-sama sayang" iqbaal tersenyum kecil

"Baal. Aku bete' "

"Bete' kenapa hem?" Tanya iqbaal

"Nggak tau" iqbaal mengerutkan keningnya bingung dengan jawaban (namakamu)

"Katanya bingung tapi nggak tau gara2 apa. Gimana sih kamu" (namakamu) tidak membalas omongan iqbaal

"Beli ice cream yuk..!" ajak iqbaal

"Tapi traktir" (namakamu) menatap iqbaal

"Iya"

Mereka berdua pun ke kedai es krim yang tidak jauh dari taman.

"Yipiii.. es krim coklat" (namakamu) kegirangan. Iqbaal hanya tersenyum kecil.

"Nih aku suapin" iqbaal menyodorkan sendok es krim kecil yang sudah ada es krimnya. (Namakamu) pun membuka mulut. Iqbaal menyuapinya dan dengan sengaja iqbaal mengenai hidung (namakamu) dengan es krim

"Iih iqbaal hidung aku kena es krim"

"Hahahah" iqbaal hanya tertawa

"Nihh rasain. Hahaha" (namakamu) juga tak mau kalah.
Karena es krim mereka sudah habis. Mereka main kejar-kejaran sampai akhirnya hujan turun begitu deras. Hanya dua insan berbeda ini yang berada di taman. Melanjutkan permainan kejar-kejarannya. Bahkan mereka tak perduli kalau mereka berdua sudah basah kuyup skrang.

"Wleekk.. kamu nggak bisa nangkep aku wleekk. Hahahah" ledek (namakamu) sambil terus berlari diiringi dengan tawaannya.

"Haapp..." iqbaal berhasil menangkap (namakamu) dan memeluknya dari belakang.

"Hahahahh" mereka berdua terus tertawa. Bahkan tawa mereka dapat mengalahkan suara hujan yang begitu deras.

'Kamu emang moodboster aku baal.'  batin (namakamu)

"Haduh.. capek baal." Keluh (namakamu)

"Pulang yuk. Udah mau magrib nih. Hujannya juga udah reda. Ntar kamu masuk angin." (Namakamu) hanya mengangguk.

Saat (namakamu) sampai di rumah. Ia melihat ayah,mamah dan kak andhika dengan beberapa koper di depan mereka. Termasuk koper ungu muda miliknya. Karena ia sangat suka warna ungu. Sama seperti iqbaal. (Namakamu) mengerutkan keningnya.

"Ayah?mah? Ini kok banyak koper kayak gini? Ada koper aku lagii." Tanya (namakamu)

"Kita harus pindah ke bali syang" (namakamu) membulatkan matanya saat mendengar ucapan mamahnya itu.

"Hah?ke bali?ngapain mah?" Tanya (namakamu) lagi.

"Kita harus pindah ke sana sayang" kali ini ayah (namakamu) yang berbicara.

"Tapi kenapa aku harus ikut? Kan aku bisa tinggal disini bareng kak andhika"

"Nggak bisa sayang. Kita semua harus pindah ke bali"

"Sekolah aku?"

"Udah ayah urus"

"Terus kita berangkat kapan?"

"Dua hari lagi. Nanti jam 8 malam."

"Kok mendadak gini sih yahh? Pokoknya aku nggak mau pindah ke bali. Aku nggak mau ninggalin temen-temen aku. Aku nggak mau ninggalin iqbaal!" (namakamu) langsung berlari ke kamarnya. Menutup pintu kamarnya dengan kasar.

Ia belum siap ninggalin temen-temennya. Apalagi iqbaal.

"Hiks.. gue nggak mau pindah. Gue nggak siap ninggalin iqbaal. Ninggalin temen-temen gue. Hikss..hikss. gue belum siap ninggalin semua kenangan indah bareng temen-temen gue. Kenangan indah gue bareng iqbaal. Hikss..hikss"

(Namakamu) terus menangis di depan tempat tidurnya. Tak peduli kalau ia sedang basah kuyup. Memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya disana. Menangis sejadi-jadinya.

To be continue

YOU & METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang