PART 30

4.7K 486 10
                                    

Hay guys!!!

Maaf baru balik ._.

Anyway, ada info niihh!!!

Story baru aku yang judulnya 'HURT' udah aku post :D

*sampulnya liat picture aja*

Di baca ya guysss...

Hope you like it. And enjoy it. ;)

Jangan lupa vote and comments

Thanks.

Banyakin votenya biar 'You&me' di next-nya cepet wkwkwk kesempatan #bercanda kok,tpi kalau mau benneran gapapa juga heheheh

Enjoy it!


"Dertt..dert..derrtt..."

Ponsel (namakamu) yang ia letakkan di meja dekat tempat tidurnya berbunyi

"Salsha's calling --->"

"Halo ada apa sha?"

"..."

"Iyaiya. Ini juga gue udh mau brangkat kok"

"..."

"Oke. Bye!"

(Namakamu) segera mengambil tasnya dan segera pergi ke taman.

"Hay guys. Sorry telat" ucap (namakamu) yang baru saja sampai di taman.

"Iya gak apa2 kok" ucap iqbaal tersenyum

"Trus skarang mau ngapain?" Tanya oliv

"I dont know" ucap cassie

"Lah trus, masa iyya kita cuman duduk kayak orang tolol disini?" Tanya oliv lagi

"Hah, gue punya ide" cerocos kiky

"Hmm.. perasaan gue nggak enak nih kalo kiky udah ngomong kayak gitu" ucap aldi

"Emang lu tau di?" Tanya kiky

"Heheh enggak" ucap aldi terkekeh

"Kita ke cafe aja, mau nggak? Udah lama gak ke cafe bareng" usul (namakamu)

"Boleh juga tuh" ucap steffi

"Gimna? Setuju semua gak" tanya (namakamu)

"Setuju pastinya" ucap iqbaal.

Mereka semuapun ke cafe.

Yups, cafe FunHouse.

"Semua pertanyaan gue udah terjawab. Ternyata kursi itu nggak boleh di dudukin siapapun krna kursi itu tempat (namakamu)."  Batin oliv

Mereka pun memesan pesanan masing-masing.

"Udah lama banget gak ketempat ini" ucap (namakamu)

"Iyanih. Lama banget gak ngumpul kayak gini." ucap salsha

"Udahlah gak usah dipikirin. Yang penting kita udah ngumpul lagi kayak dulu" ucap iqbaal

"Oliv? Muka kamu kok pucet?" Tanya iqbaal khawatir

"Liv? Lo nggak apa2?" Tanya (namakamu)

"Nggak, tapi gue pusing" ucap oliv

"Yaudah kita kerumah sakit skarang!" ucap iqbaal makin khawatir

"Darah liv, hidung lo berdarah" ucap steffi

Mendengar itu, oliv langsung mengusap hidungnya. Tapi darahnya masih saja keluar.

Perlahan tapi pasti.

Tiba-tiba saja oliv pingsan. Sahabat-sahabatnya langsung membawanya kerumah sakit dan meninggalkan cafe.

Setelah dirumah sakit, oliv langsung masuk ruang UGD. Ia belum sadarkan diri.

"Ya allah, masalah iqbaal masuk rumahsakit baru aja selesai. Ini ada lagi" ucap kiky

Kini mereka semua berada di ruang UGD kecuali (namakamu) karena dia ke toilet. Mereka menunggu oliv siuman. Dan ya, iqbaal terlihat sangat khawatir.

"Kayaknya lo udah jauh sayang banget sama oliv" ucap salsha

"Apaan sih sha" ucap iqbaal

"Gue mau tau, apa alasan lo pacarin oliv kalau emang lo punya alasan. Sama seperti apa yang lo bilang dulu ke (namakamu)"

"Apaan sih lo sha. Jangan mulai deh" ucap iqbaal dengan nada agak sedikit tinggi

"Ya gue cuman mau tau baal. Krna gimana pun juga lo harus milih diantara dua cewek yang tulus sayang sama lo. Lo harus nentuin itu sekarang agar gak ada yang tersakiti. Apalagi (namakamu). Gue gak tega ngeliat dia murung lagi. Gue pengen (namakamu) yang dulu. Yang ceria tiap ngeliat lo. Lo harus pilih satu. Lo gak mungkin hidup sama dua cewek skaligus" ucap salsha

"Apa-apaan sih lo sha. Oliv punya penyakit." Ucap iqbaal

"Penyakit?" Tanya cassie

"Penyakit apaan?" Tanya aldi

"Oliv punya penyakit kanker. Dia kanker hati. Dan gue gak bisa milih antara oliv dan (namakamu). (Namakamu) cinta pertama gue. Gue udah sayang banget sama dia. Gue gak mungkin bisa ngelepasin dia dengan apa yang udah gue lewatin bertahun-tahun lalu. Dan oliv, gue udah terlalu jauh masuk kedalam hidupnya dia. Dia udah sayang banget sama gue, dan gue takut kalau gue tiba-tiba ninggalin dia, dia bakalan sakit lebih parah dari ini. Gue bingung!" Ucap iqbaal dengan nada tinggi.

"Jadi kamu udah siap kehilangan aku?" Tanya seseorang dari arah pintu yang baru saja memasuki ruang UGD.

Dia (namakamu).

Dia sudah berdiri tepat di depan pintu UGD.

Dengan air mata tentunya.

Melihat itu, mata iqbaal berkaca-kaca.

Iqbaal melangkahkan kakinya untuk mendekati (namakamu).

Setelah tepat berhadapan dengan (namakamu), iqbaal langsung mendekapnya. Lebih tepatnya memeluknya.

Tapi (namakamu) hanya diam membeku ditempatnya.

"Pelukan kamu masih hangat sama kayak dulu baal." Batin (namakamu).

Tangis (namakamu) makin menjadi, membuat baju kaos iqbaal basah.

"Aku gak akan bisa ninggalin kamu bahkan dalam waktu sedetik. Gak akan pernah bisa" ucap iqbaal membuat pelukannya makin erat.

Dengan ragu, (namakamu) mengangkat tangannya bermaksud membalas pelukan iqbaal.

Perlahan tapi pasti, akhirnya (namakamu) membalas pelukan iqbaal. Bahkan lebih erat.

To be continue

YOU & METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang