Bab 12

1.2K 178 21
                                    

Tes

Tes

Tes

Suara rintik hujan yang turun dan jatuh di atas permukaan bumi belum juga berhenti walau hari hampir menjadi gelap.

Di kamar dengan nuansa santai dan juga jangan lupakan kopi hangat yang menemani di saat bekerja memanaskan pikiran hingga panas di dalam dan menyisakan perasaan dingin yang menerpa tubuh luar.

Oh
Ooh, oh
(All mine, all mine, all mío, mío, )
Ooh-ooh-ooh-ooh, ooh-ooh-ooh
Ooh-ooh-ooh-ooh, ooh
Ooh-ooh-ooh-ooh, ooh
I hate your phone, throw it away

Wish it had never even been invented

What if for now we just pretend the world don't exist?

What if we never kissed?

I guess there's just no turning back (now)

Loka memandang deretan angka yang rapat di lembaran kertas di genggamannya. Laporan tentang perkembangan perusahaan Hazel membuat dirinya puas.

But I wouldn't even in a time machine

So, go and tell everyone you know (hah-hah-hah)

That you're all mine, mine, mine, mine, mine
All mine, that's all me

Every time I see you smile, that's all me

And if they thought they had a chance, I'm sorry

Lagu terus berputar dan terkunci di dalam ruangan hingga semua suara benar benar terdengar di telinga dengan jelas.

Walau begitu nyanyian nyanyian itu tidak akan mempengaruhi fokus Loka saat ini

But there just ain't no way in hell, that's all mine, all me

Don't gotta fight for what is mine (now)

You couldn't keep him even if I gave him to you

It's just pathetic at this point

If you think my baby'll leave me for you (tell the world)

Go and tell the world (let 'em know), let all these hoes kno—

Lagu berhenti karena sang empu yang mematikannya. Suara samar yang masih terdengar meski suara lagu itu memenuhi ruangan mengalihkan fokus Loka.

Kedua alisnya menyatu. Apa itu suara Meva? Tapi pemuda itu langsung tertidur begitu mengganti bajunya yang basah, tidak mungkin ia bangun cepat.

Ingin mengabaikannya namun bagaimana jika itu adalah orang orang yang berniat jahat? Ah, atau Kevan yang pulang?

Loka berdiri, sekaligus tangannya juga membawa gelas kopi yang tertinggal ampasnya. Persimpangan alis Loka semakin tampak ketika suara bising itu semakin jelas. Di tambah dengan banyaknya jejak kaki basah yang mengarah ke meja makan. Atau kamar mandi belakang?

Loka semakin maju, ketika Benar benar sudah tiba di ruang makan, sudut matanya berkedut tidak nyaman melihat seberapa berantakannya meja yang seharusnya tempat untuk hidangan kini menjadi tempat tercampaknya baju baju yang entah milik siapa.

"Jorok."

Mata indah Loka berkilat tajam, ia tidak terlalu suka kebersihan tapi melihat sesuatu barang terletak di tempat yang tidak sesuai dengan kodratnya itu tidak menyenangkan hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

/Loka, Transmigrasi?\ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang