Mengakhiri

4 2 0
                                    

-
-
-
-
-

"Sayang.."

Zukka menoleh kebelakang kala suara tak asing menyapa telinga nya. Menatap tak suka kapada orang yang memanggilnya. "Ini tempat umum Kak Jo." peringat Zukka lirih.

Jo mengangkat kedua bahunya. "Emang kenapa? biarin semua orang tau, kalau bisa seluruh dunia harus tau kalau orang didepan gue ini adalah sayang gue."

Zukka menggelengkan kepalanya tak habis pikir, kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan Jo.

"Hari ini malam minggu, artinya nanti kita jalan kan?" tanya Jo sembari menyamakan posisinya dengan Zukka.

Zukka menggelengkan kepala tanpa menoleh kearah Jo. "Kayaknya gabisa, aku ada rapat bahas petugas upacara minggu depan."

Kalimat dunia itu berputar emang nyata adanya. Dulu, Zukka berjuang karna ditunjuk penjadi petugas upacara. Menjadi cewek ceroboh dan tak menghargai waktu pernah Zukka alami. Dan kini gantian Zukka yang mengatur petugas upacara. Gantian dirinya ikut andil dengan senior  untuk mengurusi, menata, bahkan merencanakan siapa saja yang menjadi petugas. Walau tak menutup kemungkinan Zukka masih akan ikut menjadi petugas. Tapi ini adalah bibit, menunjukan bahwa nanti ketika Zukka sudah menduduki kelas 12, dirinya lah yang akan menjadi salah satu senior yang akan melatih juniornya latihan upacara.

"Nanti gue akan ganti jadwal lo." Ujar Jo dengan penuh percaya diri.

Zukka menghentikan kakinya untuk bergerak melangkah. Ia menghadapkan dirinya kepada Jo. "Kak Jo stop gunain kekuasaan Kak Jo untuk kesenangan pribadi. Aku malu sama temen-temen, kakak senior yang lain, dan juga sama Kak Gheo. Kak Jo itu cuma wakil ketos, Kak Jo memang ada hak untuk ganti jadwal kami. Tapi kak Jo ga boleh ganti jadwal demi hal pribadi."

"Zuk? gue ada salah ya sama lo? kenapa lo kaya gini?" Menurut Jo Zukka memang berubah untuk hari ini.

"Udah lah Kak Jo, aku mau ke kelas."

Bagaimana Zukka tidak berubah setelah ia mendengar fakta bahwa sahabatnya sendiri ternyata suka dengan Kak Jo. Hanya ini satu-satunya cara untuk Zukka sedikit meringankan rasa patah hati Fyrdha. Andai Zukka tahu dari dulu kalau Fyrdha suka dengan Kak Jo, mungkin Zukka tak akan mau memulai hubungan nya dengan Kak Jo. Namun, semuanya sudah terlambat. Zukka sudah menggores hati sahabatnya itu. Lagi dan lagi rasa bersalah itu kembali muncul didalam benaknya.

Jo terus mengikuti Zukka sampai ke lantai dua. Jo terus berusaha mengajak Zukka berbicara. Menanyakan apa salah Jo hingga membuat Zukka berubah. Tapi sialnya, mereka sudah ada didepan kelas Zukka dan didalam kelas Zukka sudah ada guru pengajar. Mau tak mau Jo harus berhenti didepan dan tak mungkin ikut masuk kedalam kelas Zukka.

"Zuk.."

Jo menahan tangan Zukka sebelum Zukka masuk kedalam kelas. Dan Zukka berhenti, akan tetapi Zukka enggan untuk menoleh kearah Jo lagi.

"Kalau gue ada salah, gue minta maaf."

Kalimat itu terdengar tulus ditelinga Zukka. Namun itu semua tak membuat Zukka berubah.  Zukka melepas paksa tangan Jo yang memegangnya. Dan masuk kedalam kelas begitu saja meninggalkan Jo yang masih diposisinya.

Zukka masuk dan segera duduk di kursinya. Ia tak izin guru pengajar karna ini masih jam istirahat. Guru itu datang lebih dulu sebelum bel pelajaran berbunyi. Zukka tak sepenuhnya tidak izin, dia memberikan senyuman kepada guru pengajar ketika ia masuk kedalam kelas. Kemudian duduk di kursinya.

Zukka menoleh kesamping, tempat dimana Nick duduk. Nick terlihat sedang sibuk hari ini. Dibuktikan dengan beberapa lembar kertas diatas meja serta ada satu pack clip disana. Sepertinya Nick sedang sibuk mengurus berkas yang entah berkas apa itu. Mungkin itu berkas MPK. Iya bisa jadi, Nick itu pengurus MPK. Bisa jadi kertas itu adalah berkas tentang MPK.

Zugo XantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang