Chap-10 || uji nyali

5 1 0
                                    

Happy Reading








•••

Selesai sholat tarawih, mereka sepakat untuk uji nyali, namun beberapa dari mereka menolak keras. Mereka takut, apalagi rumah kosong yang berada di komplek Junkyu, Yoshi dan Jihoon terkenal angker. Banyak orang melihat penampakan dan suara tangis di dalam rumah kosong tersebut.

Jam menunjukan pukul 21.15. Di sepanjang jalan, mereka hanya diam, sesekali mengobrol terus diam lagi.

"Pulang yok pulang, gue takut". kata Bomin gemeteran dia sangat takut .

"Idih... biasanya juga lo paling semangat". kata Chani.

"Btw, book sebelah belum up lagi?". tanya Yonghee.

"Iya Hee, author-nya lemot banget deh". sahut Shotaro kesal. "Udah part gue sedikit ditambah jarang up.

"Gaji gue kecil woi, untung gue holkay". kata Jungmo menyombongkan diri.

"Gimana ya cerita selanjut-nya?". kata Hyunjin, tumben waras.

"Gak tau Jin, gue greget sama dalang-nya btw". kesal Felix.

"Iya nih greget banget, kalian bisa nebak gak sih, ada berapa dalang-nya". sahut Jongho.

"Mungkin 2?". tebak Jaemin.

"Masa sih, dikit banget. Cast tu cerita banyak, mana mungkin 2 dalang-nya". kata Yoonbin.

"Mungkin 5, gak tau deh". kata Haechan menerka-nerka.

Tidak terasa tinggal beberapa langkah, mereka sampai dirumah kosong. Di belakang, ada Junkyu, Yoshi dan Jihoon, mereka bertiga saling lirik dan-

1

2

3

"KABURRRRR"

"WOI JINGAN! JANGAN LARI LO PADA"

Teriak Jeno kenceng banget, sampai-sampai Eric hampir jungkel ke depan.

"Babi lo Jen!". seru Eric sambil menutup kuping.

"Yok sudah gak usah banyak bacot". lerai Renjun.

Mereka semua minus Junkyu, Jihoon dan Yoshi. Mereka berdiri di depan pagar tinggi rumah kosong yang hanya di terangin lampu jalan yang remang. Membuat kesan semakin menyeramkan.

"Yakin nih masuk?". tanya Sanha pelan banget, namun masih terdengar sama mereka.

"Pulang aja yok, disini serem banget Apalagi cuma hanya kita-kita aja". kata Woobin, sambil ngelihat sekeliling-nya.

Mereka tidak bisa masuk, karena pagar tersebut di gembok. Jadilah mereka diam kek orang bego di depan pager tuh rumah, belum aja ketempelan demit tuh rumah.

"Yok pulang, gue takut". kata Han bergumam.

Tiba-tiba ada suara tangis.

"Ka-kalian denger gak?". kata Soobin gugup.

Mereka hanya mengangguk dan diam mematung.

"Yok pulang huee". rengek Hwall hampir nangis.

"Hiks hiks hiks"

"Suara-nya makin kenceng woi". kata Hyunjin gemeteran.

"Kan sudah gue bilang, jangan macem-macem, masih aja". dengus Jungmo.

"Ini lagi, diem bae. Kesambet tau rasa lo". kata Jungmo yang memarahi Yunseong yang sejak tadi diam.

"Ha ha ha"

Terdengar suara tawa, sangat pelan.

"Gue hitung sampai 3, kita kabur". kata Baejin.

1

2

"KABURRRRRR"

"ANJING LO PADA!!!"

"AAAAAAAAAAK"

"SEMOGA DEMIT TUH RUMAH GAK NGIKUTIN"

"WOI TUNGGUIN GUE"










Dari dalam rumah, Yoshi, Junkyu dan Jihoon dapat mendengar suara teriakan dari teman-temannya. Sudah mereka katakan, jangan uji nyali, nanti demit dirumah kosong itu marah. Nanti di gangguin, namun mereka tidak mendengarkan.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡


Hayoloh tuh demit-nya seneng diapel'in cogan. Kalian kapan wkwk. Massa kalah sama demit awokawok.

Kalian pernah gak sih ditampakin langsung sama mbak inces? Kalau aku sih pernah dan di pelototin, rasa-nya badan gak bisa bergerak bahkan mau teriak pun gak bisa. Jadi mata aku fokus natap tuh kunti, jadi aku sama kunti itu saling bertatapan ciee ciee.

Bukan cuma itu aja, bahkan aku pernah di ketawain kunti pas aku sikat gigi. Hmm.. gimana ya, kamar mandi/wc dirumah aku itu diluar. Dan belakang rumah masih hutan.. apalagi banyak pohon besar dan tinggi-tinggi. Tapi kata tetangga yang tinggal udah lama di tempatku tinggal, katanya memang ada tuh kunti tapi dia gak ganggu :)

Hmm jadi curhat deh.

Serba-Serbi Ramadhan || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang