31. Harapku sedikit nyata

3 1 0
                                    


Terdengar gelagak tawa anak anak menggema dimana mana, Xio berada di taman pusat kota.Duduk di kursi panjang menikmati suasananya, terlihat anak anak itu sangat bahagia, bermain dengan gembira, Xio tersenyum melihat pemandangan yang diciptakan oleh anak anak itu.

Tanpa sadar dari lamunannya terlihat sebuah tangan menyodorkan sebuah ice cream coklat vanila di ke arah, sosok itu tersenyum lebar kepada Xio.

"Ini buat kamu," ucap pria itu tidak lain adalah kevin.

"Kok kamu disini?" Tanya Xio.

"Aku fealing aja, Aku pengen ketemu kamu, lalu intuisi ku bilang kalo kamu ada di taman, dan ternyata benar kamu ada di taman kota," kata kevin sembari duduk di sebelah Xio.

"Makasih ice creamnya" ucap Xio.

"Sama sama"

Mereka menikmati ice cream yang mereka genggam,
Tanpa mengatakan apapun keduanya hening setelahnya, Kevin juga menikmati suasana taman itu.

"Apa kita masih bisa sama?" Tanya Kevin

Xio menoleh dan menatap lurus ke arah Kevin, Xio tidak bergeming, ia menatap manik mata itu dalam dalam, memastikam bahwa pertanyaan yang Kevin lontarkan padanya adalah murni dari hatinya sendiri.

Kevin masih menunggu jawaban dari Xio, ia berharap bahwa Xio masih ingin bersamanya.

"Apa masih ada sebuah rasa?" Kata Xio.

"Tau ga, berkali kali aku makan ice cream rasa coklat campur vanila, Aku berusaha untuk mencoba rasa stoberry, tapi kesukaan ku tetap Coklat vanila, sama halnya dengan perasaanku, Tetapi aku mau kita jadi kawan, Bukan aku menolak untuk bersamamu, tetapi aku menolak untuk pacarannya," lanjut Xio.

Kevin mencerna jawaban yang diberikan Xio padanya.

Kevin menggangguk "Aku faham," ucap kevin.

"Aku mau memenuhi tugasku sebagai seorang anak terlebih dahulu," tutur Xio.

"Ambil waktu sebanyak yang kamu mau, aku bisa tunggu asal penantianku tidak sia-sia," jawab kevin

Xio tidak memberikan suaranya, ia kembali menatap ke arah anak anak itu.

"Mereka lucu ya?" Tanya kevin.

"Bener, lihat deh, senyum mereka tulus.Engga ada bohongnya sama sekali," Xio mengamati anak anak itu.

"Semoga mereka tumbuh dewasa dengan bahagia" ucap kevin

"Semoga saja,"

"Aku bawa laptop loh, Ayo nonton," ajak kevin

"Boleh, flim horor tapi,"

"Emang ga takut?," kevin menaikkan satu alisnya.

"Ihhh, engga ya, kan cuman flim" balas Xio.

"Okay, awas yaa nanti takut,"

"Engga kok"

Kevin dan Xio mulai mencari flim yang ingin mereka tonton, sampai akhirnya mereka mendapatkan flim yang cocok, mereka memilih menonton flim zombie, Sekitar 30 menit durasi flim yang mereka tonton tetapi belum sampai lima belas menit Xio sudah mulai terlihat memasang raut wajah takutnya.

"Jangan terlalu serius nonton nya, nanti engga bisa tidur loh malamnya," kevin tersenyum tipis.

Namun Xio melihatnya.

"Gausa senyum senyum ya, aku udah bilang kalo aku engga takut" gadis itu mempertegas omongannya.

"Okay"

Mereka lanjut menikmati flimnya.

Mereka sangat fokus, sampai tidak ada yang mnyadari kalau ada beberapa anak yamg ikut menonton di belakang mereka,

soul transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang