****
Suara tapakan sepatu mendominasi ruangan Uks.
Xio membuka matanya, ditangkapnya sosok itu, sosok yang selalu menjadi sahabat yang terbaik di hidupnya, siapa lagi jika bukan Rea."Xiooo, hiks hiks"
Rea menangis dihadapan Xio, sontak Xio merasa aneh dengan tingkah Rea saat ini.
"Kenapa nangis?" Tanya Xio perlahan
"Harusnya gue yang tanya elu, kenapa sekarang lu hobby banget pingsan cii?"
"Lu orang yang dulunya kuat banget, kenapa sekrang mudah banget tumbang, separah apa sih ciii kondisi elu saat ini"
raut wajah Rea sangat terlihat jelas bahwa ia sangat khawatir akan kondisi Xio.
"Gue gapapa Re, lu tenang yah, jangan nangis gitu, kelihatan banget cengengnya," ejek Xio.
"Gue engga lagi becanda cii, lu sebenarmya udah separah apa?"
Seketika tatapan sendu yang Rea berikan pada Xio berubah menjadi seperti ingin menerkam lawan bicaranya itu.
Rea memukul lengan Xio.
"Lu minum soda kan tadi? Ngaku gak lu?"
Tatapan Rea semakin tajam seperti tatapan elang yang sedang kelaparan mencari mangsa.
"Sedikit," jawab Xio singkat
Rea kembali memukul Xio, sedikit juga berpengaruh buat lambung elu, ceunahhh" Rea mencoba menyembunyikan emosinya.
"Tadi pagi lu minum kopi, mana belum sarapan, sekarang elu minum soda, ini udah jam tiga siang tapi lu belum ada makan nasi sedikit pun, cari mati lu ya" ucap Rea membara.
"Ehh Rea, tadi perasaan gue elu nangis Re, kenapa sekarang malah marah marah gitu? Kesambet apa?"
"Persetan Xio, lu tuh ya dibilangin juga!!"
"Iya gue minta maaf deh," ucap Xio.
"Gue pergi dulu,"
"Mau kemana?"
"Beliin elu soda yang banyak," celetuk Rea.
Rea menutup pintu, kaget melihat Kevin tengah berdiri di balik pimtu Uks.
"Kok elu disini?" Tanya Rea.
"Tadi waktu gue ke prodi, kawan gue bilang kalo Xio pingsan dan dibawa ke UKS." suara kevin terdengar dingin dingin di telinga Rea.
"Xio kenapa pingsan? Dia habis minum soda kan? Itu artinya asam lambungnya lagi kambuh?" Kevin bertanya to the point pada Rea.
Rea hanya menggangguk, lalu pergi meninggalkan Kevin.
Kevin masuk ke dalam ruangan UKS, tatapannya dingin, ia duduk di tepi bankar, sembari menatap intens ke arah Xio.
"Bagus ya, kumat asam lambung kamu kan?" Kevin melayangkan satu pertanyaan pada Xio.
"Enggak ah," ucap Xio.
"Engga usah bohong!" Atensi suara Kevin sedikit lebih berat
"Engga ada," Xio kokoh dengan jawabannya.
"Tadi aku dengar pembicaraan kamu sama Rea"
"Pembicaraan apa sih?" Xio memalingkan wajahnya
"Gausah bohong Xio, aku bisa marah sama kamu,"
"Kok malah marah, kan aku udah bilang engga ada" Xio masih mencoba menutupinya.
"Jangan sembunyikan apapun dari aku!" Ucap kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
soul transmigration
AcakPerjalanan Seorang Xio Cherrish Requella pada usia 17 tahun. ia mengalami depresi tingkat awal sebab masalah keluarganya yang tidak kunjung selesai. bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita bernama Shiro berusia 22 tahun. proses transmigrasi ini m...