14. My Love

609 83 11
                                    


Happy reading~





















Morning Day...

Sunoo menuruni tangga dengan sedikit berlari, gara gara menangis sunoo jadi kesiangan dan kepalanya juga sedikit pusing. Harua berdiri menghalangi sunoo dengan berkacak pinggang seperti seorang boss.

"Minggir" ketus sunoo

"E e eummm" geleng Harua

"Hei anak kecil jangan membuatku marah, cepat menyingkir atau aku akan..."

"Akan apa? Apakah menciumku?" potong harua lengkap dengan senyum lebarnya. Terdengar dengusan pelan dari sunoo setelah melihat harua yang membuatnya kesal di pagi hari.

"Aku sedang sibuk dan tidak ingin bermain main, jadi anak kecil jangan ganggu aku" ucap sunoo dingin. Harua tidak menurunkan lengkungan bibirnya yang masih tersenyum, dia ingat perkataan seseorang padanya.

'Ingat harua, dia kakakmu buat dia menyukaimu
karena sejatinya dia sangat baik'

"Oh, aku anak kecil karena tubuhku masih kecil
benarkan? Dan kau orang dewasa karna kau sudah tumbuh tinggi. Tapi aku punya nama, namaku harua jadi kau harus memanggilku harua" polos harua. Sunoo gemas sekali pada harua tapi mengingat siapa harua sunoo menahan kuat kuat rasa gemasnya.

"Anak kecil, aku tidak peduli siapa namamu tapi
aku mohon padamu minggir" pinta sunoo. Ia mencari jalan lain dengan mencoba melewati harua melewati sisi lain tapi harua dengan
kecerdasannya di usia lima tahun mengikuti
pergerakan sunoo kemanapun hingga terus
menghalanginya.

"Anak kecil aku tidak punya banyak waktu"
Harua tersenyum manis.

"Orang dewasa aku akan melepaskanmu tapi
dengan satu syarat, aku ingin ikut bersamamu ke kampus" Mendengar permintaan harua, sunoo membulatkan matanya.

"Hei anak kecil aku mau sekolah bukan untuk jalan jalan di taman kota"

"Tidak peduli aku ingin ikut, karena daddy dan mommy sedang tidak ada! Ayolah apakah orang dewasa seperti mu tega melihat anak kecil seperti aku sendirian di rumah ini" bujuk harua. Ia yakin sunoo akan mengajaknya, karena sunoo tidak akan tega meninggalkannya.

Sunoo terlihat berpikir sejenak memikirkan apakah ongkosnya akan cukup untuk mereka berdua dan untuk makan siang nanti. Sunoo sekarang tidak punya banyak uang, karena dengan bodohnya sunoo menyerahkan semua uangnya pada daddynya. Dan untuk dirinya sunoo memecahkan celengan anjingnya yang sudah penuh, uang receh juga berguna di kala butuh.

"Ya sudah, ayo. Tapi ingat jangan merepotkan aku" harua mengangguk senang dan berlari menuju sofa lalu membawa tas gendong miliknya, sunoo tidak tahu apa isinya. Sunoo keluar dari rumah dan pamit pada penjaga rumah.

Sunoo enggan menggenggam tangan harua dan lebih memilih menjaga jarak darinya. Tapi harua tanpa malu dan izin mengaitkan tangannya menggenggam tangan sunoo dengan erat.

"Kau tahu kak..."

"Jangan panggil aku kakak" potong sunoo. Harua mengatupkan bibirnya mendengar suara dingin sunoo.

"Baiklah, aku tidak akan memanggilmu kakak dan kau juga tidak mau memanggil namaku dan selalu memanggilku anak kecil jadi aku akan memanggilmu orang dewasa"

"Terserah kau saja anak kecil" cetus sunoo. Meskipun harua mendapat ketusan dari sunoo
tapi harua tidak merasa sakit hati, karena seseorang mengatakan padanya jika sunoo sebenarnya orang baik.

'Ingat dia sebenarnya orang baik, hanya saja kau perlu menarik hatinya agar kau bisa berteman dengannya.' Mengingat pesan itu harua tersenyum lebar dan kembali bersemangat untuk bisa menarik perhatian sunoo agar sunoo mau menerimanya.

My Love | SungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang