• XB 20 •

18 4 0
                                    

|| balik kak kata mamah

Alsa menyimpan kembali handphone miliknya setelah membaca pesan singkat dari Syila, adiknya. Terhitung sudah 3 hari dengan hari ini Alsa tidak pulang kerumahnya. Setelah kejadian malam itu.

Alsa sedikit bersyukur karena sekolah libur dua hari, jadi Alsa tidak perlu repot-repot untuk memikirkan bagaimana ia pergi ke sekolah tanpa seragam. Sebelum perempuan itu mengambilnya nanti.

Lamunan gadis itu buyar ketika mendengar suara pintu di ketuk, Alsa beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu tersebut.

"Gue bawain makanan."

"Makasih Vier, ini terakhir kali ya, lain kali gak usah repot-repot." Xavier hanya mengangguk mengiyakan. Supaya cepat fikir lelaki itu.

"Mau masuk?" tawar Alsa.

"Boleh deh, tapi pintunya jangan di tutup."

Setelah itu Alsa sedikit melebarkan pintu kamar, lalu keduanya masuk kedalam.

"Gue beliin nasgor pedes pake acar timun, tapi gak pake acar wortelnya." Xavier duduk lesehan di samping Alsa. Alsa meraih meja kecil di sisinya, kira-kira cukup lah untuk makan dua orang.

"Makasih Vier, detail banget." Alsa terkekeh pelan. Hatinya sedikit tersentuh karena Xavier mengingat hal-hal kecil yang tidak di sukainya.

"Beli dua kan?" tanya Alsa.

Xavier mengangguk, "Gue juga belum makan."

"Gak gue ganti ya uangnya, uang gue abis."

Xavier membuka bungkus nasi goreng yang ia bawa tadi, "Santai aja, uang gue mampu kalo cuman buat beli nasgor dua porsi doang mah."

"Songong amat!" gerutu Alsa dan mulai menyuapkan sesendok nasi berbalut kecap itu.

"Kecuali kalo buat beli rumah kayaknya masih kurang, jadi lo sabar aja ya. Nanti kalo gue udah mapan gue beliin rumah."

Alsa menggeleng di sela kunyahannya itu, "Gak perlu, nanti gue juga di beliin sama suami." ucap Alsa meladeni obrolan mereka yang semakin tidak tahu kemana arahnya.

"Kan gue suaminya."

Uhuhkk!!!

Alsa sontak tersedak oleh potongan timun yang baru saja ia makan, "Dah ah, makan yang bener jangan ngomong mulu. Makin ngaco!"

Xavier tertawa ringan mendengarnya, "Nih minum dulu!" katanya sambil memberikan Alsa segelas air. Dan setelahnya tidak ada percakapan lagi, mereka berdua makan dengan hikmat.

"Jadi, mau kapan pulang?"

Alsa menghentikan sejenak pekerjaan membereskan sisa makan mereka tadi, ia menoleh ke arah Xavier yang kini sedang bersandar di dinding.

"Gue kayaknya mau ngekos aja deh buat sekarang."

"Yakin? lo gak mau nyoba buat pulang dulu Sa?" ucap Xavier hati-hati.

Selesai dengan acara beres-beresnya, Alsa duduk di hadapannya Xavier, gadis itu ikut bersandar tetapi pada kasurnya. "Yaudah, tolong anterin gue pulang."

"Sekarang?" tanya Xavier tidak menyangka Alsa akan mengiyakan semudah itu. Karena setelah kejadian dimana orang tua Alsa menikah lagi, semalam Alsa menginap di rumahnya. Tetapi karena sifat Alsa yang keras kepala, paginya Xavier langsung ikut menolong mencarikan kos-an untuknya. Katanya takut merepotkan, padahal Bundanya tidak masalah akan hal itu.

"Nanti deh sorean."

"Yaudah" Xavier menatap Alsa sambil tersenyum, "Gue seneng Sa."

"Lo seneng pas gue lagi terpuruk gini?!"

Xavier's Bakery || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang