aku libur kerja agak lama
jadi aku mau nyoba fokus dulu ke cerita aku ini
met baca, mwah mwah
🌷🥖🥖🥖
"You betrayed me, and I know that you'll never feel sorry"
Sembari mengeringkan rambutnya yang basah karena keramas, Ratu membesarkan volume musik di Handphone-nya yang sedang memutarkan lagu dari Olivia Rodrigo yang berjudul Traitor itu.
Dengan berbalut piyama bermotif polkadot pink putih, perempuan itu memutar-mutar badannya menikmati melodi di setiap musik yang ia dengar tanpa menghiraukan apakah perbuatannya itu mengganggu orang di sekitarnya atau tidak.
Lagi pula, kamarnya kedap suara jadi tidak usah khawatir pikirnya.
"Guess you didn't cheat, but you're still a traitor!"
Bahkan sekarang hairdryer sudah berganti tugas menjadi mic di tangannya.Ratu sangat menghayati lagu kesukaannya itu, ia berjalan ke arah kaca jendela kamarnya yang terhubung dengan balkon kecil untuk menutup gorden, "Haaa~~" dia masih mengikutin lirik lagunya sebelum terkejut dengan siluet tubuh di luar kaca kamarnya itu.
"Haaa~~ njing apaan itu!?"
"Wahh maling nih pasti!" ucapnya dan langsung mengambil raket nyamuk yang ada di samping nakasnya, Ratu bergegas menggeser jendela penghubung kamar dan balkonnya itu, dengan perasaan berani tanpa takut sedikitpun ia berancang-ancang memukul orang misterius itu ketika targetnya itu baru saja berhasil memanjat dan menapakan kaki ke balkon kamarnya.
"MAMPUS LO!" tanpa menunggu lagi Ratu langsung menggetok-getokan raket nyamuknya itu ke bahu orang yang ia sangka maling itu.
"MATI LO!"
"Awhshh, ahh ampun-ampun!"
"MALI— ngmhhh" mulut Ratu di bekap ketika orang itu berusaha membela dirinya.
"Jangan teriak anjir, ini gue Haris!"
Nafas Ratu memburu ketika Haris melepaskan bekapannya, rupanya teman sekelasnya itu yang menyusup sudah lewat tengah malah seperti ini.
"Ngapain lo kesini tengah malam monyet!" cerca Ratu kesal, karena dia sempat panik sekali karena menyangka akan kemalingan.
"Sorry... padahal gue ada chat lo, tapi emang gak si bales si." ujar Haris.
"Gue baru selesai mandi," timpal Ratu, "Ck lo ngapain sih?! gimana kalo ada yang lihat coba."
"Sorry.."
"Sorry sorry pala lo bau ikan teri, masuk sini takut ada yang liat." mau tak mau Ratu membawa laki-laki itu masuk.
"Jadi mau ngapain?" tanya Ratu setelah mereka di dalam. Ratu menutupi gorden kamarnya takut tetangga seberang melihat.
"Dih malah diem ni anak."
"Mau minjem duit?" tanya Ratu makin ngawur. Dan Haris yang masih setia diam, atau lebih tepatnya memperhatikan Ratu.
"Lo kalo gak mau buka suara gue dorong biar jatuh sekalian!" ancamnya.
"Ehh jangan dong, ntar muka gue gak ganteng lagi." Haris menjawab dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xavier's Bakery || On Going
Genç KurguBerawal dari mempunyai kesukaan yang sama, Alsa dan Xavier menjadi saling tertaut dan masuk kedalam kehidupannya masing-masing. Hingga akhirnya mereka mempunyai wishlist untuk membuat toko roti milik bersama. Tetapi sebaik dan seberusaha apapun kit...