🍬 SandavaKeyshine 8 🍬

1.8K 272 135
                                    

Aku minta vote sama komennya kalau masih mau cerita ini di lanjut.

Aku minta vote sama komennya kalau masih mau cerita ini di lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAMAS GULA MENJAUH!"

Keyshine mendorong Sandava dengan tangannya, tapi bukannya menjauh Sandava malah semakin memeluk erat Keyshine sambil mengecupi pipi Keyshine.

"HUAHH! MAMA SEREN HELP ECI!" Keyshine menjerit kuat sambil terus berusaha membebaskan diri dari Sandava. "MAMA SEREN! MAMAS GULA BERBUAT KEKERASAN!" Keyshine tidak putus asa dan terus mendorong Sandava.

"Gemas sekali sih." Sandava terkekeh kecil, membebaskan istrinya dari pelukannya. Keyshine mundur beberapa langkah menjauhi Sandava.

"Mamas Gula diam di situ, biarkan Eci terlebih dahulu bobo pagi." Keyshine berjalan kearah kasur, dengan di ikuti oleh Sandava.

"Kenapa sih istri Mas ini, hmm?" tanya Sandava bingung. "Perasaan tadi Mas tinggal mandi Eci nya masih bobo ... kenapa pas bangun dan Mas mau peluk malah berontak? Eci habis mimpi buruk?" tanyanya lagi.

"Mamas gula ini tidak sadar sekali. TADI MALAM MAMAS GULA MEMBUAT ECI SANGAT SAKIT TAU! SEKARANG ECI BERKEMUSUHAN!" Keyshine mengambil bantalnya, kemudian melempar bantal itu pada Sandava.

"Mamas Gula nanti bila pulang kerja bobo di luar  saja. Jangan bobo bersama Eci lagi. Eci akan berkemusuhan sebentar dengan Mamas Gula." Keyshine berucap dengan wajah galaknya.

"Oh ceritanya istri Mas in--"

Sandava menghentikan ucapannya, ketika matanya tidak sengaja tertuju pada paha Keyshine. "Paha Eci kenapa, sayang?" Sandava mendekat pada Keyshine, ia berjongkok untuk melihat paha istrinya itu.

"Ini kenapa ada goresan?" tanyanya lagi, membuat Keyshine menunduk. "Mas tadi malam sepertinya tidak melihat ini."

"HUAAA! SAKIT SEKALI! MAMAS GULA, TIDAK BISA JALAN!" Keyshine terduduk di lantai, ia menangis dan menjerit kuat sambil memegangi pahanya.

Sandava memijat pangkal hidungnya pelan, lalu membawa Keyshine ke gendongannya. "Mas obati," ucapnya, ia membawa Keyshine ke kasur.

"Tunggu sebentar, Mas ambilkan P3K. Jangan nangis dan menjerit lagi, oke? Nanti tenggorokannya sakit." Ujar Sandava, di tanggapi anggukan pelan oleh Keyshine.

🍬🍬🍬

Keyshine terisak sambil melihat Sandava yang mengobati pahanya. Sebenarnya luka gores itu hanya sedikit saja, tapi Keyshine terlihat seperti sangat kesakitan.

Sandava meniup paha Keyshine, kemudian menempelkan plester luka pada paha Keyshine. "Sudah tidak sakit?" tanya Sandava. Keyshine tidak menanggapi, si mansi hanya mengusap-usap plester lukanya.

Mamas Gula My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang