"Dia sudah hilang", celetuk seul-ha. menyadarkan jan-di yg masih menatap ji Hoo yg sudah pergi jauh, tak terlihat lagi. Hampir 30 detik jan-di melakukan nya.
"Hah? Apa? " Jan-di yg baru tersadar dari lamunannya.
"Sudah lupakan. ". Memang beginilah bila kita berurusan dengan orang yg di mabuk asmara, apalagi pada cinta pertama. Seul-ha sudah memaklumi hal tersebut, dulu di kehidupan pertama nya, dirinya juga punya kenalan, dan teman-teman di kehidupan keduanya mengalami gejala ini.
"Kau bisa pakai seragam sekolah ku, aku hampir tak pernah memakai nya sejak sekolah disini.". Seul-ha memberi tau. "Nanti sepulang sekolah kita pulang bersama, kau kerumah ku dulu buat ambil seragam ku, ukuran kita gk beda jauh. cuci seragam ini dirumah ku saja, aku ada buat cairan kimia yg dapat menghilangkan bau telur dan tepung itu, cairan itu jg bisa membersihkan tanpa sisa kotoran. ".
"Seul-ha, terimakasih. Aku jadi tidak enak merepotkanmu", Jan-di terharu, berterima kasih, merasa tak enak karena masalah nya sampai merepotkan seul-ha. Apalagi sampai menggunakan salah satu yang jan-di yakini sebagai temuan---ciptaan seul-ha.
"Sudah, biasa aja kali. Meski kita gk terlalu akrab kayak kau sama ga-eul, kau tetap temanku, sudah tugasku menolong sebisa ku. so...just relax. ".
====
"Majalah dari mana tu?" Tanya Ha-na, begitu jam makan siang. Keduanya sama-sama membawa bekal,dan memilih makan didalam kelas sambil ngegibah siapa tokoh karakter dalam anime atau drama maupun novel atau komik yg mana saja, seperti biasa. Melihat Seul-ha yg membawa majalah Harian. "Waaahh...! Min Seo hyun! " Serunya tiba-tiba bersemangat seolah melihat idola.
Seul-ha mengangkat satu alisnya, heran dengan tingkah sahabat barunya ini, biasanya hanya anime novel komik dan drama saja yg dapat membuat Ha-na se bersemangat dan sesenang ini. 'Tampaknya min seo hyun ini bukan orang biasa! Dia dapat membuat suhu otaku ini sampai seperti ini'.
"Kamu kenal, han? "
"Tentu kenal! sangat kenal malah.".
"Dare(siapa)?"
"Dare...?" Ulang Ha-na memastikan telinga nya tak salah dengar. Mengambil majalah di tangan seul-ha,begitu gadis berjaket tomboy itu duduk di kursi di depannya. "Seul-ha! Kamu beneran gak tau siapa dia? Min Seo hyun ini?". Menunjuk gambar min Seo hyun cantik yg tersenyum.
Seul-ha hanya bisa dengan polosnya nyengir manis, setelah menaruh topi nya di meja lain. Menggeleng dengan lugunya. Dirinya tidak tau sama sekali, dia cuma merasa seperti pernah mendengar namanya saja. 'Apa min Seo hyun ini...seorang seiyuu...?'.
Tergambar jelas dari ekpresi dan Bahasa tubuh gadis berkuncir dua memakai kaca mata, syok dan tak percaya. Ha-na benar-benar di buat syok, tak percaya mengetahui seul-ha tidak tau siapa Min Seo hyun ini, padahal seluruh masyarakat Korea, terutama Korea Selatan, baik yg muda maupun yg tua, semua tau siapa Min Seo hyun. "Seul-ha... Sebenarnya kamu tinggal di abad berapa? ".
"Abad 20, abad ini".
"Seul-chan... Seul-chan... Seul-chan..." Hana menggeleng prihatin, dengan dramatis. "Haah, benar kata orang...orang jenius memang berbeda. Dengan manusia normal. ".
'Maksudnya...? 'Jika ini dunia anime, mungkin sudah ada sweatdrop dan garis-garis hitam di kepala seul-ha.
Menghela nafas lagi. "Baiklah, karena aku sahabat yg baik, aku akan memberitahu...menjelaskannya padamu secara lengkap. Kebetulan Seo hyun unnie dulu sempat jadi model Fashion karya mamaku, jadi aku dan unnie, kami dekat.".
" Chottomate! Mamamu...Desainer? "
"Yes. Desainer fashion termasuk perhiasan. Semua itu bukan punya ku, semua punya dan karya mamaku sendiri".
Gila!! Seul-ha kejatuhan durian runtuh, dia punya bestie tajir. Tapi itu tidak terlalu penting, yg penting Ha-na adalah orang baik, gk kayak teman sekolah yg dekat dengan jan-di. Kalau masalah uang, seul-ha gk miskin-miskin amat. dia bisa cari uang sendiri, dia punya tangan dan kaki, juga otak yg terlampau encer.
"Oke, kembali ke pokok pembahasan".
Mengangguk.seul-ha juga mendekat kan wajah nya, Sama seperti Ha-na. keduanya berbicara sambil berbisik layaknya membicarakan kasus rahasia.
"Seo-hyun unnie....min Seo hyun, pewaris tunggal firma hukum terbesar di Korea".
'Huum, Macam-macam mampus langsung', pikir seul-ha mendengar bahwa min Seo hyun ini pewaris firma hukum terbaik di negara nya.
"Seo-hyun unnie adalah model yang banyak diminati di Korea Selatan. Wajahnya menghiasi majalah, televisi, dan iklan lainnya", Hana menyipitkan matanya menatap seul-ha, seolah.menekan beberapa kata di terakhir kalimat nya. Jadi bagaimana kau tak tau dia?
Seul-ha melirik kearah lain, menghindari tatapan Hana. Dengan sumpitnya, seul-ha memasukkan satu potongan kimbab ekstra rumput laut daging dan telur ditambah keju, bekalnya hari ini, telur gulung Ektra rumput laut dan daging ayam, ayam goreng, kimbab dan nasi goreng... Semua itu buatan sendiri, kalau di buat oleh empat wanita Mulia di rumahnya... Pasti tidak ada banyak keju dan rumput laut, makanan normal dan sehat dengan banyak sayur.
'Kayaknya aku terlalu tenggelam dalam duniaku sendiri, deh.'
Ha-na ikut mengambil bekalnya sendiri, sandwich sehat buatan ibunya. Meski punya koki, tapi kalo urusan masak dan nyiapin makanan terutama bekal untuk dirinya dan ayahnya, ibunya lebih memilih membuat dan menyiapkan sendiri.
"Tak hanya sangat cantik dan cerdas, dia juga sangat baik. Dia banyak menyumbangkan uang yang dia terima dari pekerjaan modelingnya,bagi lembaga sosial untuk membantu orang-orang yg susah. Dan saat liburan, unnie lebih sering mengunjungi tempat-tempat di Afrika, Afghanistan, dan Tibet, tempat-tempat atau negara yg membutuhkan perhatian lebih. Sayangnya...namanya manusia pasti ada jelek nya, Yg jeleknya dari unnie...Dia berteman dengan F4 , dari masih kecil.".'Sepertinya dikehidupan dulu, ke empat orang itu seperti punya salah besar sama Ha-na, lihat, dia seperti orang yg punya dendam kesumat tersumbat dengan mereka berempat'.
=====
"Oh,ya. Ini. Aku sudah merekam semuanya". Hana menyerah handycam di tangannya pada seul-ha. Begitu keduanya selesai makan siang dan berencana ke perpustakaan, Keduanya mau meminjam buku.
Seul-ha menatap heran handycam yg diterimanya. "Pembully-an yg diterima Geum jan-di tadi. dan ini, kartu merah F4." Kembali Hana menyerahkan sebuah kartu merah yg di buang jandi tadi. "Ku pikir... Mungkin kau akan membutuhkan".
Seketika mata seul-ha berbinar, senyuman lebar merekah di bibirnya. "Ha-na, Kau jenius! ". Langsung memeluk Ha-na gembira dan bersemangat. "W-wow! Bagaimana ini tak terpikirkan oleh ku!? ".
Melepaskan pelukan, menepuk kepala nya pelan dengan ekpresi syok diliputi ketidak percaya dan kegembiraan yg mendominasi. Speechless, dirinya benar-benar dibuat speechless. "Waw...wah,wah...Kukira Akulah yg paling cerdas...aku salah, itu kau Ha-na! you so Realy genius, my Girl.".=====
