Bab : 8

5.2K 413 4
                                    

" jadi kau sudah bertemu dengannya? " tanya seorang gadis dengan tangan yang tengah menyayat sesuatu, seperti organ manusia.

" ya, sayang sekali aku harus kehilangannya lagi, tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan sejauh mana pun dia pergi aku pasti bisa menemukannya " jawab gadis lainnya sambil mengelus seekor kucing yang berada di pangkuan nya

" tapi sekarang aku butuh bantuan mu adik ku yang manis aluna "

" tentu saja kak, aku akan melakukan apapun untuk mu "


















" gib, lu gapapa? " tanya Naomi Jeanna dengan nada yang khawatir

" lu yakin dia sherly? " tanya sean dengan sesekali ia mengelus punggung gibran

Setelah mendapatkan telpon dari gibran, sean tanpa pikir panjang lagi ia langsung pergi menuju apartemen gibran tapi sebelum itu ia sempat menghubungi jeanna yang posisi tempat kerjanya sangat dekat dengan apartemen gibran.

Dan menyuruhnya untuk pergi ke apartemen gibran guna memastikan bahwa ia tidak melukai diri sendiri, karena gibran pernah mengalami depresi yang berujung ia melukai dirinya sendiri tanpa ia sadari.

" gua gak buta, gua bener-bener ngeliat dia di depan mata gua, lagi pula gua kenal suara dia " jelas gibran yang membuat sean dan jeanna saling menatap satu sama lain

" kemarin kan udah gua kasih info, kenapa lu gak waspada sih " kesal jeanna yang merasa jika ucapannya tak didengarkan

Karena bagi jeanna apa yang di ucapkannya pasti akan terjadi, ya ia memang memiliki insting yang tajam.

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu seakan menyadarkan mereka dari lamunannya masing-masing, dengan perlahan gibran bangun dari duduknya dan mulai membukakan pintu, betapa terkejutnya dia saat melihat salah satu muridnya.

" kenzo? Kamu kenapa disini? Ini udah malam loh " tanya gibran namun  tak ayal ia tetap menyuruh kenzo untuk masuk kedalam apartemen nya

" KAU!! " ucap sean dengan menunjuk kenzo yang tentu saja membuat jeanna dan gibran terkejut

" kenzo duduklah disini " kata gibran dengan menepuk sofa disebelahnya

Kenzo yang merasa telah mendapatkan izin dari tuan rumah tentu saja tidak menyia-nyiakan nya, ia berjalan kearah gibran dan duduk di sofa samping gibran tanpa memperdulikan sean yang menatapnya seakan ingin membunuh kenzo saat itu juga.

" lu kenal dia? " tanya jeanna dengan berbisik-bisik

" dia orang yang udah ngebunuh kakak gua " jawab sean dengan pandangan yang tak lepas dari kenzo

" APA!! " teriak jeanna yang membuat gibran dan kenzo menatapnya

" sorry tadi ada berita tentang pembunuhan di TV hehe " ucap jeanna dengan menunjuk televisi gibran yang memang sedang menayangkan sebuah berita pembunuhan

" dia, dia kan orang suruhan sherly " gumam gibran saat melihat televisi yang ditunjuk oleh jeanna

Baik sean, jeanna maupun kenzo tentu saja terkejut jangan salah, kenzo sudah tau semua masa lalu gibran termaksud hubungannya dengan sherly ya walau tidak tau secara detail.

" lu yakin dia orang nya gib " tanya jeanna memastikan

" gua yakin seratus persen " jawab gibran dengan wajah yang serius

" pak...bapak istirahat aja ya, kenzo mau ngomong sama teman bapak " ucap kenzo dengan sesekali ia menatap sean yang tentu dibalas dengan tatapan tajam oleh sean

" lho, bapak kan gak tau kamu kesini karena apa? Masa bapak tinggal gitu aja " ujar gibran dengan menatap dalam kenzo

" justru karena saya ada urusan dengan teman bapak jadi saya kesini "

" oh gitu ya, yaudah kalau gitu bapak istirahat dulu ya, dan lu sean jangan macem-macem sama murid gua " ucap gibran yang mulai berjalan menuju kamarnya

" aduh dingin banget " batin jeanna saat melihat sean dan kenzo yang saling memberikan tatapan tajam satu sama lain

" g-gua bikin minum dulu ya, haus banget hehe " ujar jeanna yang tanpa menunggu jawaban ia langsung pergi ke dapur

" jadi lu mau ngomong apa sama gua? " tanya sean yang dengan angkuhnya mengangkat kaki kanannya dan menaruhnya di paha kirinya

" gua mau kita kerjasama demi pak gibran "

Georgio [ End Season 1 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang