Bab : 20 [ inilah alasanku meninggalkanmu ]

990 92 1
                                    

" sifat gilanya itu kembali setelah kepergianmu '' suara seorang wanita berhasil mengalihkan atensi gio dan ardian

" dasar wanita sialan, kau memasuki kamarku sembarangan " ucap ardian dengan menatap tajam sherly yang tentu di balas tak kalah tajam oleh sang empu

" apa maksudmu itu? " tanya gio yang merasa sedikit tersinggung

" jika saja kau tidak pergi saat itu mungkin sifat gilanya itu tak akan pernah kembali " perkataan sherly berhasil membuat gio terdiam

Apa sejauh itu ia merubah si bajingan itu?

Begitulah pikiran gio.

" dimana si bajingan itu? " tanya gio dengan menatap dalam sherly

Kret

Suara pintu yang dikunci itu seketika membuat gio bingung tapi tak lama kemudian ia mulai menyadari sesuatu.

" kalian menjebak ku? "

" sejujurnya saya tak ingin melakukannya tapi sepertinya harus dicoba " perkataan ardian berhasil membuat gio naik pitam

Bruk

Dengan sadisnya gio memukul wajah ardian yang membuat sang empu terjatuh dari kasurnya, awalnya ia tak ingin melibatkan ardian dalam perasaan kecewanya tapi nyatanya.....

" kalian bener-bener anak dan bapak ya, sama-sama bajingan " ucap gio dengan menatap tajam ardian

" sorry " gumam sherly sebelum ia berhasil menyuntikkan sesuatu pada leher gio

Dan disitulah kesadaran gio mulai menghilang, dengan cepat ardian membantu sherly mengangkat tubuh itu dan menaikannya keatas kasurnya.

Tak lama kemudian pintu yang tadinya terkunci kini terbuka menampakkan seseorang dengan keadaan yang sangat kacau.

Rambut yang berantakan dengan baju putih yang dipenuhi bercak darah.

" anak pintar " ucap adelio dengan mengelus kepala ardian yang membuat sang empu meremang

" ini sesuai pesanan " ucap sherly dengan memberikan sebuah kotak yang berisi sepasang rantai yang di hiasi bulu-bulu lembut, jadi rantai itu sangat aman untuk dipakai, tidak akan melukai atau membuat kulit memar.

" terimakasih " ujar adelio dengan tersenyum manis tapi bagi sherly dan ardian itu bukanlah senyuman yang manis, tapi seperti senyuman sang dewa iblis yang berhasil menghancurkan dunia ini.

" kali ini aku tak akan membiarkanmu pergi, baby " di kecupnya dahi gio sebelum ia memasangkan rantai itu



















































Mata indah itu kini mulai terbuka, dengan menekan kepalanya guna mengurangi rasa pusing yang tengah ia rasakan.

Butuh beberapa menit hingga gio sadar dengan apa yang baru saja menimpanya, kini matanya tertuju pada rantai yang melingkar dengan indah di pergelangan kakinya.

" bajingan sialan!! " marah gio, tak lama kemudian pikiran aneh mulai memasuki otak kecil gio

Apa ia bunuh diri aja ya? Sungguh rasanya ia sudah tak kuat

Tapi bagaimana jika papahnya kecewa padanya? Ah gio bingung

" baby jangan berani-beraninya kau melukai dirimu sendiri "

Suara itu, suara yang sangat gio benci.

" keluar kau sialan pengecut!! " teriak gio dengan menatap setiap sudut kamar, ia tau ia sedang di awasi

" come on baby, 7 tahun waktu yang cukup untuk kebebasanmu "

" siapa kau berani mengatur hidupku "

" jangan melawan baby, sebelum kau melihat jasad keluarga mu "

" kau!! Inilah alasanku meninggalkan mu kau gila, kau bahkan bisa membunuh siapapun hanya karena aku tidak di sisimu "

Georgio [ End Season 1 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang