Bab : 1

11.3K 690 5
                                    

" maaf ya, kami benar-benar tidak bisa mempertahankan kamu jujur saja saya bangga bisa mengangkat kamu menjadi guru disekolah ini tapi maaf cara mengajar mu terlalu lembek, sehingga murid-murid tidak ada yang bisa disiplin " ucap seorang pria tua dengan wajah yang menyesal

" apa saya gak bisa jadi guru pelajaran lain pak, saya bisa beberapa pelajaran kok " kata seorang pemuda yang sepertinya tak ingin melepas jabatannya sebagai seorang guru

" hm, sebenarnya ada sebuah sekolah yang lagi butuh banget guru, kamu mau saya tugaskan disana? "

" wah, boleh tuh pak "

" kalau gitu nanti saya kasih alamatnya ya, besok kamu bisa mulai ngajar disekolah itu, kebetulan pemilik sekolah itu teman saya "

" ya pak saya mau, terimakasih ya pak " ucap pemuda itu yang kemudian pamit dan meninggalkan ruangan

Guru adalah orang tua kita disekolah ada berbagai macam guru, ada guru yang tegas ada guru galak ada juga guru yang lemah lembut.

Pemuda itu bernama Gibran Neo Arjuna atau yang kerap kali dipanggil pak gibran, gibran adalah seorang guru bahasa yang berkarakter lemah lembut, hanya saja sepertinya sekolah yang diajar oleh gibran mengutamakan kedisiplinan.

disiplin itu memang bagus hanya saja bagi seorang gibran, guru-guru yang lain terlalu kasar mendisiplinkan murid-muridnya dan gibran paling gak bisa melihat hal yang berbau kekerasan.

Umur gibran baru saja menginjak 23 tahun yang menandakan ia masih sangat lah muda walaupun begitu ia sudah bertekad bahwa ia ingin mengabdikan diri sebagai seorang guru.

" hah, gini amat ya jadi guru lagian tuh sekolah ngapa cara ngajarnya kasar banget ya, itu kalau dilaporin ke polisi termaksud pembullyan gak ya?, masalahnya ini kan seorang guru, auah pusing gua " gerutu gibran yang kini telah berada di apartemen nya

" semoga aja sekolah kali ini guru-gurunya gak kasar deh ama muridnya, mandi ah lengket banget badan gua " ucap gibran yang mulai mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi












Hari telah berganti kini saatnya bagi gibran untuk mengajar disekolah barunya, bangunan itu terlihat sudah tua dan sepertinya cat-cat nya mulai luntur, sekolah yang sederhana.

" maaf apa anda bapak gibran? " tanya seorang wanita tua

" ah, iya saya gibran " jawab gibran yang tersadar dari lamunannya

" kalau begitu mari masuk pak " ucap wanita itu dengan membukakan gerbang sekolah dengan perlahan gibran memasukan motornya kedalam sekolah itu dan memarkirkannya

" saya akan jelaskan secara singkat ya pak, jadi sekolah ini hanya memiliki satu kelas dan murid-muridnya juga hanya berjumlah kurang dari 40, mari pak saya antar ke ruang gurunya " jelas wanita tua itu

Sesampainya mereka diruang guru, gibran dibuat terkejut dengan ruang guru yang terlihat kosong padahal ini hari Kamis.

" ah, saya lupa, bapak adalah satu-satunya guru disini, sebenarnya guru disini itu banyak pak tapi semuanya pada mengundurkan diri " jelas wanita itu yang paham dengan raut wajah gibran

" maaf boleh saya tanya? Kenapa pada mengundurkan diri ya? " tanya gibran dengan sopan takut jika ia menyinggung wanita tua itu

" huh, apa bapak belum pernah mendengar cerita tentang sekolah ini? " tanya wanita itu yang mendapatkan gelengan dari gibran

" jadi gini pak, anak-anak yang berada disekolah ini adalah anak-anak yang mendapatkan rangking terendah selain itu mereka juga sangat nakal, semua guru yang mengajar disekolah ini merasa tidak sanggup dengan sikap yang dimiliki murid-muridnya, saya seneng banget pas tau kalau ada guru yang mau mengajar disekolah ini, yaitu bapak " jelasnya yang tentu membuat gibran terkejut

Apa katanya? anak-anak yang mendapatkan ranking terendah, itu berarti sekolah ini dipenuhi oleh orang-orang bodoh dong?.

" begitu ya bu, kalau saya boleh tau ibu ini siapa ya? dan tugas ibu disekolah ini apa ya? " tanya gibran

" panggil saja saya bi ina, tugas saya adalah membersihkan sekolah ini setiap hari " ucap bi ina dengan senyum hangatnya

" kalau begitu mohon kerja sama nya ya bi, bibi bisa panggil saya gibran " ujar gibran yang menjulurkan tangannya dan dibalas dengan lembut oleh bi ina

" tolong kuat-kuat ya nak gibran, sejujurnya bibi merasa kasihan dengan murid-murid sekolah ini, kalau saja bibi bisa mengajar sudah bibi ajarkan mereka, sayang sekali bibi lulusan SD doang " ucap bi ina

" gapapa kok bi, tenang aja gibran pasti bakalan ajarin mereka " kata gibran yang berhasil membuat hati bi ina menjadi lega

" kalau gitu gibran mau kenalan dulu ya bi sama anak-anak "

" ya ya silakan nak gibran "


Sesampainya gibran dikelas, ia langsung disambut oleh penghapus papan tulis yang hampir saja mengenai wajahnya kalau ia tak cepat menghindar.

" anak-anak mohon perhatiannya, bisa tolong perhatikan bapak " teriak gibran yang langsung membuat kelas itu sunyi seketika

" halo semuanya perkenalkan nama bapak gibran kalian bisa panggil pak gibran, mulai hari ini bapak adalah guru disekolah ini, dan bapak akan menjadi wali kelas kalian, paham semuanya " jelas gibran dengan senyum manisnya yang tak pernah luntur

" pak, bapak gak akan betah disekolah ini, saya jamin dah " ucap seorang pemuda yang duduk di bangku paling belakang

" siapa yang tau kan, bisa jadi bapak betah disini " perkataan gibran seketika membuat mereka menatap gibran dengan ragu

Dibandingkan guru-guru yang pernah mengejar di sekolah ini, gibran adalah satu-satunya yang mengatakan ' bisa jadi bapak betah disini ' karena biasanya guru-guru itu selalu mengatakan ' belum mengajar saja saya sudah gak betah ' kalau boleh jujur perkataan itu cukup menyakitkan bagi mereka.

" t-tadi nama bapak siapa ya? " tanya seorang gadis yang duduk di bangku tepat didepan meja guru

" nama bapak gibran, kalian harus panggil pak gibran " jawab gibran dengan menatap gadis itu sambil tersenyum

Senyuman itu terlihat begitu manis tapi bagi mereka yang melihat senyuman itu dengan perasaan, senyuman itu terlihat begitu hangat dan penuh kasih sayang.

Tak pernah sekalipun mereka melihat orang tersenyum seperti itu kepada mereka bahkan keluarga mereka sendiri kecuali bi ina.

" baiklah mari kita mulai pembelajaran nya ya " ucap gibran yang di angguki oleh mereka.















Terimakasih jika ada kritikan atau masukan bisa tolong beritahu saya, karena saya masih pemula, terimakasih🥳

Georgio [ End Season 1 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang