"KEMANA RAMUAN ITU!!"
"Saya dari tadi aja ditempelin disini.."
"SANTAI BANGET NGOMONGNYA YA" ucap laki laki itu laly memukul muka sang penjaga
"ARGHH!! GABISA DIBIARIN, GRACIO!!!"
Zee lalu bangun dan mencari gracio. Zee berdiri dan membuka handphonenya, di hpnya banyak sekali notif ada yang dari temannya, marsha, bahkan shani mamanya
"Aduh.."
"Kenapa nak.. uahpp.."
"Ayo balik kita dicariin karna blm pulang pa.."
"Iya.."
"Permisi pak silahkan diminum dulu tehnya.." ucap pelayan gracio
"Makasih ya.."
"Sama sama pak/tuan.."
Lalu zee segera menghabiskan teh itu dan segera mengambil tasnya lagi. Gracio lalu menaruh gelas itu di meja kerjanya dan mulai keluar untuk pulang
*Sampai dirumah
Zee membuka pintu dan di sana sudah ada shani yang menunggu anak dan suaminya pulang
"Azizi... Gracio...."
"Papa yang ngajak ma.."
"Gracio!!"
"Ya tuhan gimana nih!" Batin gracio
"Makasih ya tapi bukan salah ku jadi aku masuk kamar.."
"Tyidaakkkk!!" Teriak gracio
"Diem gracio!! Berisik! Ngerti!!"
"Iya ampun istri ku"
*Keesokan harinya
Zee bangun dan pergi menuju kamar mandi untuk cuci muka. Matanya terlihat sangat sayu, setelah sudah mencuci muka zee lalu menggosok gigi dan keluar kamar untuk mencari sesuatu
"Ka zee?"
"Sha.."
Zee turun dengan pelan dan mulai menghampiri marsha. Lalu zee memeluk marsha dagunya sangat ingin ada di bahu marsha
"Kenapa ka zee?!?"
"Aku.. capek sha.."
"Hm.. hm.. baru juga kenal dah gini aja, perasaan sebelumnya berantem.." ucap shani sambil membawa piring berisi mie goreng
"Sha.. lu mau.. kan temenin gw.."
"Eh iya ka zee..."
"Marsha bentar lagi tante pergi ya sama mamamu.."
"Iya tante.."
Zee menarik tangan marsha menuju kekamar, marsha hanya bisa mengikuti kemauan zee. Zee lalu menjatuhkan dirinya di kasur lalu marsha mulai duduk di sisi kursi
"Sha.. kenapa duduk aja.."
"Memangnya aku harus apa?"
"Terserah kamu.."
Marsha lalu naik ke kasur lalu bersenderan dan menaikan kepala zee ke paha marsha
"Sha.."
"Udah tidur aja!"
"Iya.."
.........
