"ashel mana tin?" Tanya marsha pada kathrin
"Ama adel.."
"Kemana?"
"Kantin.."
"Napa sih lu?!"
"Mau ama ka gita.."
"Elah.."
Marsha keluar kelas untuk pergi menuju ke wc, namun saat ingin sampai ke wc. Marsha melihat zee terduduk di lantai dengan keadaan penuh luka dan seragamnya yang robek
"Ka zee!!"
"Sha.." ucap zee pelan
"Kamu kenapa?!?"
"Guru..."
"Kenapa!?!"
Zee terdiam dan menutup matanya pelan. Marsha berusaha teriak sekencang mungkin agar ada yang menolong zee
*Di uks
"Marsha memangnya zee kenapa?" Tanya ibu uks sambil mengecek zee
"Gatau bu.. tiba tiba ka zee tergeletak di lantai.."
"Lukanya cukup parah.."
"Jadi.."
"Gapapa kok zee aman... Tapi harus ke dokter dulu untuk pemeriksaan.."
"Baik bu.."
Marsha lalu duduk di sebelah ranjang uks dan juga mengelus tangan zee, marsha hanya diam melihat zee dan air mata marsha mulai turun pelan
"Hiks.. ka zee kenapa.."
"Ka zee kenapa harus begini.."
Mama zee membuka pintu ruangan uks dengan kencang, dan berjalan menuju anaknya
"Zee..." Ucap shani pelan dan mulai mendekat ke zee
"Tante.."
Marsha lalu berdiri dan memeluk shani, shani mengelus rambut marsha, marsha hanya menangis di pundak shani
"Zee gapapa kok dia kuat.." ucap shani
"Tapi kenapa ka zee separah ini.."
"Udah udah gausah nangis"
Shani melepaskan pelukannya dan mendekat ke zee. Shani mengelus tangan zee
*Pulang sekolah
Marsha hanya diam di pagar sekolah karna sekolah juga sudah sepi, marsha daritadi hanya memikirkan zee yang penuh luka, marsha sangat khawatir dengan keadaan zee
"Marsha.." ucap cindy mamanya marsha
"Mama!!"
Marsha memeluk mamanya, dan protes karna jemputnya lama. Cindy hanya tertawa kecil dan segera melepaskan tas marsha lalu menaruhnya di kursi depan mobil
"Ayo masuk sha"
"Oki ma"
Cindy melihat ke marsha yang hanya diam melihat ke arah jendela kaca mobil dengan mukanya yang murung, cindy lalu bertanya tetapi tidka dijawab oleh marsha
"Hey.. jangan dipikirin zee.. nantik dia juga sembuh.."
"Kok mama tau!?!"
"Tau lah.."
"Hm.."
*Dirumah zee
Zee hanya tiduran sambil melihat ke langit langir kamarnya, zee hanya diam dan merasakan denyutan rasa sakit pada bagian tubuhnya yang terluka
"Maafin gw ya sha.."
Zee menghela nafas dan membuka hpnya lalu mengechat marsha
"Eh napa jadi chat ke marsha begitu anjirt anjirt.." gumam zee sambil menepuk jidatnya*20 menit
Marsha masuk ke kamar zee dengan pelan karna melihat zee yang tertidur. Marsha mendekat ke zee lalu memainkan hidung zee
"Ehg.."
"Uhm.."
"Sha.."
"Ehe.."
Marsha masih memainkan hidung zee walau zee sudah bangun, zee mengambil tangan marsha dan menggenggamnya
"Nakal tangannya.."
"Tau ah.."
Posisi kini mereka berdua bertiduran dan marsha belum bisa menggerakkan tanga satunya karna di genggam, marsha lalu memainkan hidung zee kembali dengan tangan yang satunya
"Berhenti marsha!" Kesal zee
Tangan marsha kini dua duanya di genggan dengan posisi tiduran, marsha hanya tersenyum pelan dengan mukanya yang gugup
"Ehm.. napa nih ya.." tanya marsha
"Dasar anime dunia nyata!"
Zee mulai mendekatkan mukanya ke muka marsha dan melihat ke arah bibir marsha, zee lalu melepaskan genggamannya lalu berjalan pelan ke arah meja belajarya
"Sumpah.. ka zee aneh" batin marsha bangun dari kasur
"Nih jepitan rambut lu" ucap zee berjalan ke arah marsha sambil memegang jepitan rambut
"Wah!"
"Sumpah lucu banget!" Gumam zee lalu menjatuhkan dirinya di kasur