01

801 66 5
                                    

Hari ini, Jisung menyempatkan diri untuk mampir ke apartemen sahabatnya. Jika dia merasa sedikit bosan, maka apartemen Seungmin lah tempat pelariannya.

Seungmin saat ini sedang sibuk berkutat dengan laptopnya sedangkan Jisung sibuk dengan ponselnya menonton anime kesukaannya.

“Seungmin, apa kau tidak lelah?”

Seungmin menoleh mendengar Jisung bersuara.

“Apa maksudmu?”

“sudah berapa kali aku bilang, lupakanlah perasaanmu itu pada Hyunjin, carilah lelaki yang lebih peka”

Seungmin mendengus pelan. Mengabaikan tugasnya sebentar. Bagaimana bisa sahabatnya berkata seperti itu dengan mudah.

“aku tidak bisa Jisung, itu sangat sulit untukku”

“aku tahu, tapi kau harus mengakui perasaanmu itu kepada Hyunjin secepatnya”

“Memangnya kenapa?”

Jisung yang semula tiduran, beralih mendudukkan dirinya.

“Sampai kapan kau harus memendam perasaanmu seperti ini? Bagaimana jika Hyunjin memiliki seseorang yang dia sukai nanti? Apa itu tidak masalah bagimu?”

“Tapi, aku benar-benar tidak bisa. Kau benar, memang... pasti akan menyakitkan untukku jika kenyataannya seperti itu, tapi... aku tidak masalah. Selagi dia bahagia, aku akan ikut senang”

Jisung menggeleng heran dengan ucapan Seungmin barusan. Kasihan sekali sahabatnya itu. Merelakan perasaanya hanya untuk seseorang yang dia sukai. Itu berlebihan baginya.

“Hei akan lebih baik jika Hyunjin juga memiliki perasaan yang sama denganmu”

“Aku akan lebih senang jika memang seperti itu”

“Lalu, apa yang perlu kau tunggu?”

“Jisung kau tidak tahu, Hyunjin sangat populer di kampus, aku tidak bisa seenaknya mengakui perasaanku begitu saja”

“Sudahlah, lupakan. Kau ini”

Pada akhirnya Jisung menyerah, berbicara dengan Seungmin seperti berbicara pada batu. Lebih baik ia melanjutkan menonton anime kesukaannya.

Seungmin hanya khawatir jika ia mengakui perasaannya seperti apa yang dikatakan Jisung, akan membuat hubungan persahabatan dengan Hyunjin menjadi renggang. Seungmin tidak ingin itu terjadi. Karena mereka sudah bersahabat sejak sekolah menengah hingga sekarang.

Tak lama telepon Jisung berdering, ternyata itu telepon dari ibunya.

mommy's calling.......

🐿️: “halo, ada apa mommy?”

📞: “kenapa belum pulang? Apa kau
bermain lagi?

🐿️: “ayolah. Aku sudah besar, aku hanya bermain sebentar di tempat Seungmin”

📞: “cepat pulang, kau selalu merepotkan Seungmin, kasihan dia”

🐿️: “aku tidak merepotkannya, iyakan Seungmin?”

Seungmin hanya mengangguk ringan. Walaupun tidak akan terlihat oleh ibunya Jisung.

📞: “sudah. Cepat pulang, jangan bilang kau ingin kabur? kau tidak lupa nanti malam kan?”

🐿️: “bagaimana bisa aku lupa jika mommy selalu cerewet seperti ini? Ayolah mommy, mau sampai kapan seperti ini”

OH MY LECTURER ! (2min) || Lee Know X Seungmin (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang