Chapter 07

14 1 0
                                    


Terkadang Allieona masih tidak percaya ia sekarang menjalin hubungan dengan Damien Matthias Connor. Mimpi apa dirinya hingga bisa berurusan dengan seorang Connor. Allieona tidak tau harus mengatakan ini sebuah keberuntungan atau justru malah sebaliknya. Ia juga tidak bisa menyangkal jika mendapati dirinya sendiri diam-diam memuji wujud nyata seorang Damien. Namun, tidak dipungkiri ada sedikit rasa takut yang membayang-bayangi.

If it rises fast it can't last. Entahlah. Allieona pernah mendengar kutipan itu.

Setelah kejadian di pesta kelulusan kemarin, Allieona yakin berita tentang dirinya sudah ada dimana-mana. Bunyi notifikasi dari sosial media di handphone-nya beruntun tidak berhenti sehingga harus disenyapkan. Semalam, mereka berdua juga telah membicarakan ini dan Damien berkata jika ia bisa membungkam media jika Allieona keberatan atas berita berita itu. Namun Allieona menolak. Ia tahu jika Damien sangat bisa melakukannya, tetapi ia berpikir tidak ada gunanya lagi menghapus berita berita yang sudah terlanjur keluar. Selama privasinya tidak diganggu dan tidak menempatkan dirinya dalam situasi bahaya, Allieona tidak akan ambil pusing. Lagipula ini New York, betapa pun Allieona ingin agar hubungan mereka tidak terekspos oleh media, itu adalah hal mustahil. There is no privacy in New York. Pria yang sekarang menjadi kekasihnya ini ialah salah satu orang paling dikenal di Amerika. Ralat, bahkan dunia. Tidak heran kalau banyak paparazi yang menaruh perhatian padanya.

Semalam ketika berada di cottage milik Damien, mereka menghabiskan waktu yang ada dengan membicarakan banyak hal untuk lebih mengenal satu sama lain. Hanya ada mereka berdua dan beberapa petugas keamanan yang berjaga diluar. Allieona dan Damien juga menyiapkan makan malam bersama. Di sofa ruang tamu yang dibatasi kaca tembus pandang memperlihatkan pemandangan laut, keduanya bercerita banyak hal. Mulai dari Damien menceritakan tentang apa yang terjadi pada ayah dan ibunya. Ibunya, Louisa Faine Barnaby-Connor meninggal dunia setelah melahirkan Damien. Ia lahir tepat dimalam natal di mansion keluarganya di Los Angeles. Damien mengenal sosok ibunya hanya lewat cerita yang selalu dibagikan oleh ayahnya. Sedangkan ayahnya, Johnson Aaron Connor juga telah meninggal akibat kecelakaan tunggal saat mengendarai mobilnya di London. Waktu itu Damien masih berusia dua belas tahun. Dan semenjak itu, ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Mendengar dari bagaimana pria itu menceritakan sedikit tentang kakeknya, Allieona menangkap jika Damien sama sekali tidak menyukai pria tua itu. Berbanding terbalik dengan neneknya, ia adalah alasan Damien mau menginjakkan kaki di mansion keluarganya.

Awalnya Allieona tidak menduga jika Damien mau bercerita seterbuka itu padanya. Dan hal itu menjadi salah satu dari banyak hal kedepannya, yang membuat Allieona mempertimbangkan untuk menerima niat pria itu. Dari situ juga Allieona menyadari jika kehidupan Damien tidak sesempurna yang terlihat. Sebelumnya Allieona hanya mengenalnya lewat internet dan beberapa majalah Forbes yang pernah ia baca. Meskipun di usianya yang muda ia sudah memiliki segalanya, tetapi Damien tidak bisa merasakan kasih sayang dari orangtuanya lagi. Ia ditinggalkan begitu cepat. Allieona tidak sanggup membayangkan jika itu terjadi padanya.

Allieona juga membagi cerita tentang dirinya. Tentang mendiang anjingnya, Caramel. Alasan bodoh mengapa ia juga tidak lagi mau memelihara anjing. Hingga cerita-cerita tentang beberapa film, buku, musik favorit Allieona, dan disitulah ia tahu jika Damien sama sekali tidak punya selera yang sama dengannya.

Dalam hal film, Damien ternyata tidak suka yang berbau genre romantis. Pria itu tidak mengerti jika sebagian film romantis yang berada di deretan film favorit Allieona justru terasa seperti film horor baginya. Suatu waktu ia akan mengajak Damien menonton La la la Land, Antonement, The Great Gatsby, dan lainnya. Sedangkan dengan musik, Damien adalah pencinta Jazz murni. Betapa tua nya selera musik pria itu. Dan Allieona bisa dikatakan hanya punya sedikit ketertarikan dengan jenis musik yang satu itu. Ia adalah penggemar Taylor Swift. Lirik lagunya adalah literatur yang sangatlah empuk untuk diulik. Dan sisanya, kalian boleh tebak sendiri.

Spring Isn't Always Blooming Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang