Film Horor

118K 1.8K 11
                                    

PESONA PAMAN SENO | Film Horor

Pada akhirnya Seno dengan setengah ragu mengatakan jika dia merasa tidak terganggu dengan kehadiran Rindu di sini. Juga pakaian yang gadis itu kenakan. Awalnya Seno ingin menasihati Rindu agar tidak memakai pakaian seminim ini di depannya. Tapi entah mengapa lidahnya terasa kelu untuk berbicara demikian. Apa Seno justru menikmatinya? Entahlah.

Rindu mengatakan jika Hanum tidak ingin diganggu dulu untuk malam ini. Dan dia berpesan pada Rindu untuk menyampaikannya pada Seno. Sehingga pria itu memutuskan untuk tetap tinggal di ruang keluarga. Menemaninya menonton film horor yang ingin Rindu lihat.

Di awal film berjalan, keduanya tampak fokus dengan tayangan yang ada di layar lebar tersebut. Sesekali Rindu akan melirik ke arah Seno yang diam saja di sampingnya. Dan hal itu tidak disadari oleh sang pria.

Lalu ketika di pertengahan film, adegan-adegan menyeramkan mulai bermunculan. Rindu yang merasa takut tanpa sadar semakin merapatkan dirinya pada Seno. Tapi Seno masih belum menyadarinya.

Lama-kelamaan Rindu mulai berani mencengkram lengan baju yang Seno kenakan ketika dirinya merasa takut. Membuat Seno yang awalnya fokus dengan film yang diputar di depannya, mulai merasa terganggu.

"Rindu takut." celetuk Rindu saat bersitatap dengan mata elang Seno.

Dan entah kenapa melihat sorot redup yang Rindu tampilkan membuat Seno tak tega untuk menolaknya. Dia membiarkan Rindu bergelayut di lengannya selama film berlangsung.

Film horor yang mereka tonton tidak sepenuhnya menampilkan adegan-adegan menyeramkan saja. Namun juga terdapat adegan yang membuat suasana di antara keduanya menjadi canggung.

Seperti saat ini, adegan yang ada di layar berbentuk persegi itu menampilkan dua sejoli yang tengah memadu kasih dengan begitu panas. Membuat siapa saja yang melihatnya menjadi salah tingkah.

"Rindu tidak tahu jika akan ada adegan seperti ini." kata Rindu dengan wajah bersemu.

Seno hanya berdehem dan mengalihkan tatapannya dari layar televisi yang ada di depan mereka. Namun suara d3s@han dan napas berat dari kedua tokoh tersebut membuat pikirannya melalang buana. Begitu juga dengan Rindu.

Selama ini gadis itu memang sudah sering menonton film biru secara diam-diam. Dan melihatnya bersama Seno kali ini membuat dirinya merasa terjadi sesuatu yang aneh pada tubuhnya.

"S-Sepertinya Paman sudah mengantuk. Ini sudah sangat malam." cetus Seno memecah ketegangan di antara mereka.

Rindu lantas menatap Seno yang juga tengah menatapnya. Lalu gadis itu menggeleng dengan wajah memelas.

"Tapi filmnya belum selesai, Paman." kata gadis itu dengan wajah memberengut.

Seno menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali dengan menghela napas berat.

"Untuk apa ditonton kalau kamu takut. Lebih baik kamu juga segera tidur." ujar Seno yang hendak pergi.

Namun dengan gesit Rindu menahan tangan pria itu. Dan menampilkan raut memelas.

"Rindu takut pergi ke kamar Paman. Rindu masih terbayang-bayang hantu tadi." rengek Rindu.

Seno berdecak kesal karena Rindu yang bersikap menyebalkan seperti ini. Namun lagi-lagi dia merasa tidak tega pada gadis itu.

"Kam-

Ahh..

Sial.



Tbc.

________

Sengaja Valerie skip karena ada adegan ehem²nya..
Takut kena report guyss
Bisa dibaca di Stary yaa

Pesona Paman SenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang