koo Hari, seorang gadis yang telah lama melajang karena keinginan nya, orang tua nya membujuk Hari supaya cepat nikah, ya tapi Hari terus menolak
orang tua Hari mencari cara supaya Hari bisa cepat menikah tanpa bisa menolak, ya mereka ingat kalau ma...
Dokusha no minasan, kon'nichiwa (Halo para reader's)
Author kemarin hiatus selama seminggu, lama juga ya
Apa ada yang kangen sama author?
Atau kangen sama Hari dan Kanglim?
Oke kita lanjut.....
"Kanglim, kalau mau cerita, cerita aja aku kan istri kamu, tempat kamu bersandar dan berkeluh kesah" Ucap Hari
Kanglim mendongkakkan kepala nya, menatap Hari intens
"A-aku belum bisa, maaf" Ucap Kanglim tanpa mengalihkan pandangan nya
"Kalau di liat makin tampan aja, heis Hari jangan gini dulu" Batin Hari"oh yaudah, tapi kalau mau cerita jangan sungkan"ucap Hari dengan tangan yang tidak henti nya mengelus rambut Kanglim
Kanglim mengangguk, lalu Kanglim memeluk Hari dengan sangat erat
"Hari, kok sikap kamu tiba-tiba berubah? " Tanya Kanglim
"Berubah bagaimana? " Tanya Hari
"Ya, kamu gak marah saat kita sedekat ini" Ucap Kanglim
"Aku merasa kamu punya banyak beban, jadi aku hanya ingin menolong mu" Ucap Hari
"Kanglim aku bosan, apa kita bisa keluar? " Tanya Hari mengalihkan topik
Kanglim melepas pelukan nya "tentu, sekaligus liat pemandangan juga"ucap Kanglim
Kanglim turun dari brankar, lalu mengambil kursi roda
" Loh, kursi roda itu untuk apa? "Tanya Hari
Kanglim menghela nafas" Kamu lumpuh sementara Hari "jawab Kanglim
Seketika Hari membulat kan mata nya " What?!!, kok bisa? "Tanya Hari
"Aku kurang tau, Ian dan Rion sedang mencari tahu" Jawab Kanglim
Hari tidak berkata apa pun, mungkin masih syok dengan keadaan nya sekarang, dengan segera Kanglim menggendong Hari ala bridal style lalu menduduk kan nya ke kursi roda
Skip taman........
Saat Hari dan Kanglim sedang di taman rumah sakit, kebetulan di saat itu juga pas waktu nya sunset
"Suka? " Tanya Kanglim
"Suka banget" Jawab Hari tanpa henti nya melihat sunset
Tapi raut wajah Hari terlihat sedih
"Mungkin ini waktu nya untuk bercerita" Ucap Hari
"Tentang apa? " Tanya Kanglim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saat melihat matahari terbenam aku teringat sebuah kenangan yang amat sulit untuk di lupa kan" Ucap Hari
"Dulu saat aku masih kecil aku bertemu dengan seorang anak laki-laki yang menangis, lalu aku mentraktir nya makanan bersama ibu ku untuk menghibur nya, saat di sore hari kami ke sebuah taman untuk melihat matahari terbenam" Ucap Hari