Jangan lupa vote nya....
Pisau milik Gon berhasil menusuk perut Hari,Gon tertawa puas saat melihat Hari yang menahan kesakitan
Sedangkan kanglim dan yang lain nya menatap terkejut pemandangan di depan
"Kak, kata kakak senjata ayah semua nya palsu" Bisik Kanglim
"Iya emang palsu, semua udah kakak ganti, tapi seperti kakak melewati satu senjata rahasia yang selalu ayah bawa" Ucap Hyun
"Hari.... Jangan kau sakiti sahabat ku" Ucap Gaeun
"Jangan mendekat, kalau kalian mendekat sahabat berharga mu ini akan di tebas leher nya" Ucap Gon dengan senyum jahat nya
Hari menahan tangan Gon agar pisau nya tidak lebih melukai nya, darah segar semakin banyak yang mengalir
"Sudah saya katakan nak, saya bukan lawan mu tetapi kamu tetap membangkang" Ucap Gon semakin menusuk pisau nya ke dalam perut Hari
"Dan anda tau arti nya apa?, saya lakukan ini demi teman-teman, dan arti nya adalah saya bukan pengecut seperti anda yang selalu bersembunyi di belakang para anak buah mu" Ucap Hari sambil terkekeh
"Tapi kini saya menyerang mu, apa kamu buta? Lihat lah pisau nya jelas-jelas menancap di perut mu" Ucap Gon
"Benar, anda benar, pisau nya emang sudah tertancap melukai saya, tapi tidak dengan semangat saya yang akan mengalah kan anda" Ucap Hari lalu mendorong Gon dengan tenaga yang masih tersisa
Pertarungan kembali lagi,walaupun jika di banding kan Hari kecil dari pada Gon secara fisik, tapi tidak dengan tekat nya, tekat nya lebih besar dari pada Gon
Hari meninju kepala Gon, lengan, Hingga perut Gon dangan sangat keras hingga Gon muntah darah
Gon mengelap sisa darah yang ada di mulut nya sambil tersenyum jahat"kamu hebat nak, kenapa kamu tidak bergabung dengan saya?, saya perlu orang seperti kamu"tawar Gon
"Saya menolak permintaan anda" Ucap Hari sambil menahan darah yang terus mengalir di perut nya
Gon mendorong Hari ke tembok dengan sangat keras lalu mencekik leher Hari dengan tidak manusiawi nya
"Apa ada kata-kata terakhir? " Tanya Gon dengan senyuman kemenangan
Makin lama cekikan di leher Hari makin mengencang dan membuat Hari kesulitan dalam bernafas, penglihatan nya mulai kabur, darah nya terus mengalir tanpa henti nya
Sedangkan yang lain nya hanya bisa melihat, tanpa bisa melakukan apapun
Mata Kanglim sudah berkaca-kaca sejak tadi, melihat penderitaan yang menimpa istri nya seorang diri
Kanglim berdiri mengambil ancang-ancang untuk menyerang di titik buta, tapi dengan cepat Hyun menahan tangan Kanglim
Hyun menggeleng "jangan Lim, kamu mau istri mu tewas? "
"Tapi Kanglim tidak bisa diam aja kak, Kanglim harus lawan" Ucap Kanglim
"Jangan mengambil langkah sendiri Kanglim, kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat" Ucap Ian menatap Kanglim dengan sangat serius
Tidak ada hal yang bisa mereka lakukan selain hanya melihat
"Bagaimana?, apa ada kata-kata terakhir? " Tanya Gon sekali lagi
Dengan sekuat tenaga Hari menahan rasa sakit yang terasa di sekujur tubuh nya"tentu.... Anda akan menyesal"ucap Hari
"Baik lah, perhentian selanjutnya di alam baka" Ucap Gon mengangkat pisau nya dan mengarah kan ke arah jantung Hari
Dor... Dor... Dor... Dor....
Sekitar 3 cm lagi jarak antara pisau dan jantung Hari, tapi setelah mendengar suara tembakan, tubuh Gon tumbang dan pada akhirnya Hari bisa bernafas lega
Tapi tunggu.....
Siapa yang menembak Gon?, komplotan Kanglim tidak menggunakan senjata karena stok senjata mereka sudah habis
Lah lalu siapa?
"Akhir nya kita menangkap nya" Ucap seseorang lalu turun dari ruangan lantai dua
Orang itu memborgol lengan Gon lalu memerintah kan anak buah nya untuk segera menangani Gon..
"Ayah tepat waktu" Ucap Ian
"Akhir nya tertangkap juga, berkat informasi dari kalian,ayah bisa menangkap buronan yang paling di cari di Kepolisian+bonus tahu markas rahasia nya" Ucap ayah Ian
"Loh kok ada polisi di sini? " Tanya Hyoonwo
"Ayah ku polisi, kemarin aku memutus kan untuk memberitahu ayah ku untuk membantu kita karena kalau kita sendiri tidak mungkin akan berhasil mengalah kan nya" Ucap Ian
"Kalian hebat, Terima kasih karena udah menyelamatkan ku" Ucap Hari
Hari berjalan dengan lemas, muka nya yang sudah pucat, dan bekas darah di sekujur tubuh nya
"Sayang, kamu gak papa kan? " Tanya Kanglim menghampiri istri nya
Belum sempat Kanglim memeluk Hari, Hari terjatuh kesadaran nya hampir hilang, dengan sigap Kanglim menangkap Hari lalu membaringkan nya di atas pangkuan Kanglim
"Sayang" Ucap Kanglim dengan mata yang berkaca-kaca
"Sayang nya Hari, aku beruntung banget dapat suami kayak kamu" Ucap Hari lalu tidak sadar kan diri
"Hari.... Sayang..... Pendarahan nya semakin parah..bertahan sayang kita ke rumah sakit sekarang" Ucap Kanglim sambil menutup bekas tusukan pisau yang ada di perut Hari
"Sebaik nya cepat bawa dia, dia sudah menahan nya cukup lama" Ucap ayah Ian
..........
Kini mereka berkumpul di ruang tunggu di depan ruang UGD, menunggu hasil dari dokter
Gaeun, Sara, dan Heewon saling berpelukan berbagi rasa sedih sedang kan yang lain nya menunggu sambil mondar-mandir
Ceklek.....
"Keluarga nya Hari" Panggil dokter
"Saya dok" Ucap Kanglim
"Baik lah, pasien atas nama Hari mengalami luka yang sangat parah sampai pasien kehilangan banyak darah, sehingga di memerlukan pendonoran darah B" Jelas dokter
"Saya B, saya akan mendonor darah saya" Ucap Heewon
"Baik lah nona, silahkan masuk ke dalam" Ucap dokter itu
"Dan satu lagi, pasien harus di operasi secepat nya karena di sebabkan luka yang ada di dalam tubuh nya harus di jahit" Ucap Dokter
"Lakukan yang terbaik saja dok" Ucap Kanglim
"Baik lah, anda hanya perlu bertanda tangan di surat ini bahwa anda setuju kalau orang bersangkutan akan di laksanakan operasi" Ucap dokter
Oke segini aja ya dulu, sedikit jak ni, gak sampai seribu..
Gomen ya.... Author itu udah ngantuk tingkat akut jadi gak mampu nyelesain nya
Author juga sibuk karena author harus mewakili kelas untuk membaca puisi di perayaan perpisahan
Jadi harap sabar ya.. Author harus Ektra latihan
KAMU SEDANG MEMBACA
arranged mariage becomes love (Shinbi House)
Rastgelekoo Hari, seorang gadis yang telah lama melajang karena keinginan nya, orang tua nya membujuk Hari supaya cepat nikah, ya tapi Hari terus menolak orang tua Hari mencari cara supaya Hari bisa cepat menikah tanpa bisa menolak, ya mereka ingat kalau ma...