BAGIAN 10 :
PENJAGA LABIRIN
oleh veeleander
.
Ditengah-tengah kekacauan yang terjadi, para supervisor terpisah dari satu sama lain. Kanai berdiri di tengah-tengah tembok tinggi yang menutupi jalannya. Lagi-lagi ia menemukan jalan buntu setelah setengah jam berputar-putar. Fintan benar-benar mempermainkannya.
Satu hal yang bisa disimpulkan oleh Kanai dalam situasi ini, yaitu fakta kalau Fintan bisa merubah susunan labirin. Yang artinya tempat ini bukan dibuat untuk diselesaikan. Atau Fintan memang ingin ada yang lolos dari permainan ini dengan kondisi baik-baik saja.
Tidak seperti para supervisor, tim kedisiplinan, atau siswa yang kekuatannya dibatasi begitu memasuki Fortem Academy, Fintan dan tempat ini memiliki hubungan yang sangat erat.
Fintan tidak akan bisa dikalahkan jika Fortem masih berdiri.
Langkah Kanai terhenti di sebuah pintu di akhir jalan yang dipilihnya. Dan Kanai memasuki pintu itu untuk memulai permainan.
Di sisi lain....
Setelah pengumuman death game telah dimulai, kamu merasakan labirin ini menjadi semakin dingin. Kamu dapat merasakan tanganmu menjadi kaku dan nafasmu mulai berat. Atmosfer di dalamnya menjadi berat, dan hal ini membuatmu merasa frustasi.
Sudah hampir tiga puluh menit berlalu, namun tidak ada tanda-tanda seseorang akan datang dan mengakhiri kegelisahan mereka. Mini pocket miliknya juga tidak berfungsi, selain untuk memeriksa waktu.
Seseorang pasti sengaja melakukan ini untuk mencegah mereka berhubungan dengan kelompok lain.
"Apakah... ini ulah supervisor?" kamu berbisik pelan.
Siapa yang memiliki wewenang melakukan hal gila seperti membuat labirin di tengah-tengah bangunan akademi, kalau bukan mereka. Ah, ralat. Membuat akademi menjadi sebuah labirin, itu kedengaran lebih tepat. Kamu mengerutuki dirimu sendiri, merasa curiga pada orang-orang yang berusaha mengurusi akademi dengan sepenuh tenaga.
Tapi kamu juga tidak bisa meyakini itu sepenuhnya, mengingat kamu baru saja berada di Fortem Academy selama lima hari
"SUDAH KUDUGA TEMPAT INI SANGAT ANEH—" salah seorang teman sekamarmu berteriak histeris, sembari menatap anak yang meringkuk di lantai karena syok. "AAH! APA YANG HARUS KITA LAKUKAN!"
Kamu berusaha menenangkannya. Dia berakhir duduk sembari menangis di samping temanmu yang kondisinya semakin memburuk.
"Apa kamu baik-baik saja?" Suara salah satu teman sekamarmu menyadarkanmu dari lamunan. "Kondisinya memburuk, sepertinya dia sangat terkejut...."
Salah satu teman sekamar kamu meringkuk di ujung tangga, ditemani oleh dua orang lainnya. Tubuhnya dipenuhi keringat dingin, dan kamu dapat melihat kalau dia gemetar hebat.
Dia hampir tertimpa dinding tebal yang memenuhi bangunan akademi ini, wajar saja kalau ia menjadi begitu terkejut. Menyadari kalau mereka hanya memiliki opsi yang terbatas, kamu memutuskan untuk mengambil tindakan.
Kamu memilih untuk menyusuri labirin sendirian.
Mempertimbangkan keadaan rekannya yang bahkan sulit untuk bernafas, mustahil untuk mereka dapat menghindar atau lari jika ada kondisi berbahaya di sisi lain labirin. Kamu tidak memiliki pilihan lain, karena itu kamu memantapkan hatimu dan menatap ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of Fortem Academy
FantasyApa yang sebenarnya terjadi di Fortem Academy setelah melewati krisis? Di dalam sana muncul banyak sekali keajaiban dan malapetaka. Apa kamu penasaran? Mari masuk dan lihat, keajaiban apa saja yang telah terjadi.