13. Death Game II (iv)

28 0 0
                                    

BAGIAN 13 :

ARNETA THE PROTECTOR OF HIDDEN REALM

oleh 

.

[Kamu berhasil melalui skenario reka ulang mimpi buruk]

[Mendapatkan 'Kunci Belenggu Masa Lalu']

[Menutup akses Ruang Memori]

Tidak sadarkan diri, kamu terbaring menghadap langit-langit perpustakaan dengan tubuh gemetar. Seorang gadis yang membawamu kemari menyadari kondisi itu, lalu meraih selimut yang terlipat rapi, tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Setelah menyelimutimu, dia mengambil kunci yang berada di tanganmu, dan memasukkan itu ke sakunya. Dia berencana mengembalikannya ketika kamu sadarkan diri. Tetapi sepertinya kamu mengalami kejadian yang begitu pahit, hingga butuh istirahat lebih lama.

Tiga puluh menit berlalu, kamu merasakan tubuhmu mulai membaik. Apa yang kamu lakukan?

[KAMU TERBANGUN DENGAN PANIK]

Kamu terbangun dengan keadaan panik. Pemandangan yang berbeda setelah membuka mata, memori pahit yang masih dapat kamu ingat dengan jelas—semuanya. Kalau mampu, kamu akan melompat berdiri dari posisimu saat ini, sayangnya tubuhmu berkata tidak.

Takut. Sedih. Semuanya.... merasuk di dadamu.

Semua ingatan yang kamu lakukan kembali menyakitimu, membuat luka lama yang kamu sembunyikan mengaga lebar. Matamu masih berusaha menyesuaikan keberadaanmu dengan situasi saat ini.

Ini dimana? Bagaimana dengan ruang memori? Apa... yang sebenarnya terjadi?

Tidak, sebelum itu... kamu segera mengarahkan tanganmu untuk membuka inventory di mini pocket. Satu hal yang paling kamu butuhkan adalah air. Setidaknya dengan begitu kamu bisa berpikir dengan lebih jernih.

"Apa ada yang kamu butuhkan?"

"A-air," jawabmu cepat. Detik berikutnya kamu tersadar, "Huh? Kamu siapa?"

Gadis dengan rambut berwarna abu-abu itu tersenyum padamu sambil memberikan sebotol air. "Saya? Saya Arneta Magdalena, salah satu orang yang bekerja untuk Fortem."

Arneta Magdalena? Kamu bertanya-tanya sambil meliriknya. Tanganmu membuka air minum, lalu kamu meneguk airnya dengan rakus. Kepalamu terasa lebih baik, setelah tubuhmu mendapatkan asupan air.

"Jangan bingung, kamu mungkin tidak pernah melihat saya karena kamu jarang ke perpustakaan," kata Arneta diselingi tawa kecil. "Atau kamu kurang memperhatikan apa yang ada di sekitarmu."

Oh, nampaknya itu tepat sasaran.

"Ah, apakah kamu bisa membantu?" kamu bertanya, teringat kondisi teman-teman yang kamu tinggalkan. "Astaga, berapa lama waktu berlalu!"

"Ada apa? Ini baru beberapa jam setelah Death Game dimulai," jawab Arneta.

Mendengar bahwa semua rasa sakit dan ketakutan yang kamu terima dalam permainan aneh ini baru berjalan beberapa jam, membuatmu merasa pilu sendiri. Lantas, berapa lama lagi kamu harus melakukan ini?

Kamu segera menyebutkan lokasi terakhir teman-teman sekamarmu yang membutuhkan bantuan. Arneta mengangguk kecil dan mengatakan dia bisa mengirimkan bantuan. Karena itu dia menyuruhmu untuk tidak khawatir dan makan dulu.

Namun, rasa penasaranmu sudah tidak terbendung. Dan kamu memutuskan untuk bertanya, "Sebenarnya... Death Game itu apa?"

Arneta menatapmu dengan tenang. "Akan aku ceritakan."

Journey Of Fortem AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang