PROLOG

616 74 8
                                    

Tiga pria dengan seragam wearpack duduk di kursi panjang depan bengkel sambil meminum Nescafe dan memakan roti di tangan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga pria dengan seragam wearpack duduk di kursi panjang depan bengkel sambil meminum Nescafe dan memakan roti di tangan masing-masing. Ketiganya bersama menunggu seorang gadis yang katanya akan tiba sebentar lagi namun sudah lewat dari 20 menit yang ditunggu tidak kunjung datang.

"Telat lagi kayaknya," kata Danian sambil berdecak kesal, montir yang selalu mendapat orderan dari ibu ibu atau cewek ini karena paras dan tato di tangan kanannya membuat Danian lebih mencolok diantara Geng Bengkel, ia lebih sering kebagian memperbaiki mobil.

"Tungguin dulu lah, kayak nggak tau dia aja," kali ini Agra yang sebenarnya berpikir nggak enak soal cewek yang ditunggu nya itu. Agra montir utama di Geng Bengkel lebih senang mengotak-atik dan memodifikasi motor, kebanyakan orang yang order di dia adalah anak anak yang hobi balapan.

"Sampe kapan? Udah lewat banget emang kalian nggak buka bengkel?," terakhir Haidar, montir yang kegiatannya mengecek barang dan menjaga bengkel ini lebih sering bekerja di dalam daripada diluar, hanya akan turun kalau dibutuhkan.

Agra melongo keluar, melihat Klinik yang jaraknya tidak terlalu jauh dari bengkel mereka dan hanya terpisah oleh sebuah kafe. Klinik nya masih sepi, disana belum ada orang sama sekali.

"Gue jemput aja lah kalo gitu," ucap Agra melahap habis rotinya sambil berdiri membuka resleting baju safety nya.

"Lah? Gue gimana? Masa beresin semuanya sendiri?,"

"Bentar doang, lo beresin sama Haidar, itu tinggal motor yang disana cuma ganti oli nggak usah di rombak,"

"Dih kok jadi gue? Belum waktunya gue turun," tolak Haidar mentah mentah.

"Heh!" Agra menjitak kepala sobatnya, "tujuan lo dari awal bakal turun kalo dibutuhin, gue mau jemput dia sekarang, ntar kalo itu cewek kenapa napa di jalan lo yang tanggung jawab,"

Haidar berdecak kesal. Tapi Belum juga Agra akan masuk ke dalam untuk mengambil kunci motor Aerox kesayangannya, sosok yang daritadi ditunggu tunggu akhirnya datang juga. Datang terburu buru yang pagi itu berbalutkan seragam perawat putih, sepatu pantofel berwarna senada dengan seragamnya, dan dipadukan model rambut long layered nya yang digelung sangat cantik.

Ketiganya bahkan sampai bengong melihat penampilan sahabat perempuannya yang begitu mempesona dan menawan.

"Caitlyn!!!"

Caitlyn, seorang perawat yang kini bekerja di klinik dekat bengkel ketiga sahabatnya berusaha tersenyum disela sela nafasnya yang naik turun karena habis berlari jauh sekali.

"Sorry ya gue telat,"

Halooo ~ 🙌🏻ini cerita wattpad pertama aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo ~ 🙌🏻
ini cerita wattpad pertama aku

please provide your kind support and feedback

jangan lupa komen dan vote yaaa teman teman 💗

MAITRĪ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang