6. Geng Bengkel

191 38 13
                                    

Caitlyn mengunyah permen Mentos nya yang ke-lima dengan gerakan lambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caitlyn mengunyah permen Mentos nya yang ke-lima dengan gerakan lambat. Duduk didepan kelas Agra sambil menatap kosong ujung sepatunya, merasa bosan karena orang yang dicarinya tidak ada dikelas hari ini, ketiga sahabatnya itu ternyata membolos.

"Walas gue ngasih tau kalo Haidar katanya sakit, Agra sama Danian nggak ada keterangan,"

Itu kata sekretaris IPS 1 saat Caitlyn datang mencari, dalam hati kurang ajar ya mereka!! Berani beraninya bolos, pantesan di grup pada diem dieman!!!

"Lin? Ngapain bengong?"

Seketika Caitlyn mengangkat kepalanya, Vigor tengah berdiri didepannya memandang sayu sambil membawa sebotol Nue Greentea yoghurt ditangannya, kalau boleh jujur itu adalah kesukaannya Caitlyn.

"Eh Vigor," Caitlyn langsung berdiri mengibas belakang roknya yang agak kusut, "kenapa?"

"Lo ngapain bengong disini?" Vigor mengulang pertanyaannya.

"Ohhh nggak ngapa-ngapain, tadi mau nyari Agra tapi orangnya nggak masuk," Caitlyn tersenyum kikuk.

Vigor mengangguk lalu memberikan Nue Greentea yang dibawanya ke Caitlyn, "buat lo,"

Caitlyn mengerjap lambat, "hah?"

"Buat lo Lin," katanya melembut.

"Ehh iya..." Caitlyn menerima dengan ekspresi malu dan seketika wajahnya jadi panas, "kok lo tau gue suka rasa yang ini?"

"Ohh, Lo suka rasa yang itu? Gue baru tau," pernyataan Vigor langsung menyurutkan senyum malu di wajah Caitlyn.

Dengan cepat Caitlyn membuka tutup botol yang sudah dibukakan oleh si pemberi dan meminumnya guna menghilangkan rasa kesalnya, Caitlyn mengira Vigor sudah tau sebelumya. Sial, salah Caitlyn berharap di waktu yang cepat.

"Gue usahain inget rasa yang ini,"

Caitlyn langsung tersedak, menatap Vigor dengan mata membulat, maksudnya?

"Yaudah gue balik ke kelas dulu, jangan lupa nanti sore PMR,"

Vigor menaruh sapu tangannya di saku seragam Caitlyn yang masih melongo, cowok itu tersenyum tipis dan pergi dari sana. Caitlyn terduduk tidak percaya, masih terngiang-ngiang kalimat Vigor barusan.

Elvira yang berdiri didekat perpustakaan dekat dengan kelas Agra, sambil melipat kedua tangannya dan memasang pandang dingin, dari cara ia melihat Caitlyn sangat sulit dibaca.

MAITRĪ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang