8. Elvira

170 37 16
                                    

Hari Jum'at yang menyenangkan bagi murid yang mengikuti acara camping pun akhirnya tiba juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Jum'at yang menyenangkan bagi murid yang mengikuti acara camping pun akhirnya tiba juga. Panitia PMR memberitahukan untuk mereka yang mengikuti acara ini berkumpul di Aula sekolah tepat di jam 11 siang dikarenakan perjalanan yang memakan waktu sekitar satu setengah jam lebih. Hari itu seluruh pembelajaran ditiadakan khusus untuk kelas sebelas saja. Para guru juga turut ikut serta dalam kegiatan, hanya ada delapan guru yang berpartisipasi untuk mengawasi dan menjaga murid selama acara camping ini berlangsung.

"Caitlyn!!! WOY!!!! LIN!!!"

Caitlyn yang siang itu sangat sibuk dari pagi mengurus segala macam urusan, mendengar seseorang berteriak memanggil namanya dan itu adalah sahabatnya langsung berlari menghampiri mereka yang berdiri agak jauh dari kerumunan.

"Kalian jauh banget sih anjir, gue kira nggak jadi ikut,"

"Males, sumpek banget disana," balas Danian sambil membenarkan ranselnya yang turun, "lo dari kapan disini?"

"Dari pagi gila, gue ngurus banyak banget," ucap Caitlyn mengelap keringat nya dengan sapu tangan yang diberikan Agra.

"Makanya, gue bilang juga apa? Jangan mau jadi panitia, lo mah menawarkan diri terus,"

"Ya mau gimana lagi Gra? Gue kan sekretaris nya ya otomatis langsung dijadiin panitia sama Vigor,"

"Ih, lagian Vigor juga dari banyaknya anggota kenapa lo yang paling banyak kerjanya?" Haidar nampak sangat jengkel, matanya melirik ke arah orang yang diomongin itu yang tengah berdiri dekat pintu aula, tidak jauh dari mereka berempat gosip.

"Mata lo," Danian menampar pelan pipi Haidar, "jangan diliatin,"

"Lah, orangnya aja nggak liat kalo diomongin,"

Agra dan Caitlyn tertawa pelan, "anggotanya lelet semua anjay, males gue, eh kalian jangan jauh-jauh ya entar gue nggak liat,"

"Kita disini aja nggak kemana mana," ucap Agra menepuk pelan pipi Caitlyn, saat Agra menurunkan tangannya. Tidak sengaja Caitlyn melihat jemari tangan Agra yang memar sampai membiru.

Sontak Caitlyn langsung menarik tangan kiri Agra dan menatapnya lekat, "ini jari lo kenapa anjir, Gra?!"

Agra seketika panik, bahkan dia sendiri baru sadar kalau jari jarinya memar. Ia akan menarik tangannya namun ditahan, "kenapa??" Tanya Caitlyn khawatir dan melihat tangan sebelah kanan Agra yang juga memar, "dua duanya lagi, sampe kayak gini?!!"

Agra melirik sahabatnya bergantian, meminta untuk membantunya mencari alasan, Danian dan Haidar juga baru sadar kalau kesepuluh jari Agra luka. Haidar malah menatap antara kasihan dan ngeri pada jemari Agra yang sampai ungu membiru begitu.

MAITRĪ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang