•9• Sebuah Nama

154 24 9
                                    

Suasana disana sungguh mencekam, sekedar menarik napas pun rasanya sungguh berat.

"Kamu adalah makhluk terlarang yang lahir dari emosi seseorang" Arwah penjaga menatap tajam laki-laki yang berada di hadapannya. Laki-laki itu tertawa remeh.

"Seseorang yang kamu sebut itu adalah hal yang cukup berharga untukku" Laki-laki itu menyeringai. Matanya menatap Beomgyu yang berada di pelukan Yoongi.

Yoongi yang menyadari tatapan itu langsung menyembunyikan tubuh keponakannya dari pandangannya. Laki-laki itu tersenyum kembali.

"Langsung saja kucing kecil! Kamu ingin memusnahkanku bukan? Kemarilah dan lawan diriku! " Laki-laki itu langsung melesat. Tangannya mengeluarkan asap hitam yang pekat. Ia hendak menyerang arwah penjaga tepat di jantungnya. Namun, arwah penjaga dapat menghindari serangan itu.

Serangan dari laki-laki itu meleset, mengenai lantai hingga retak. Ia tertawa bahagia.

"Cukup hebat" Gumamnya. Laki-laki itu memejam, saat membuka mata warna bola matanya telah berubah menjadi warna biru. Laki-laki itu sedikit menggeram, dari punggungnya muncul sayap besar berwarna hitam.

"Jadi ini wujud aslimu? " Arwah penjaga menatap tajam laki-laki itu.

Laki-laki itu kembali menyerang arwah penjaga. Gerakannya berkali-kali lebih lincah. Arwah penjaga pun sempat kewalahan. Namun, ia tetap bisa mengimbangi monster itu. Hingga disaat ia lengah.

Laki-laki itu mencekik leher arwah penjaga, tangannya meremat salah satu kaki dari arwah penjaga hingga putus.

"Ini karena kamu telah melukai tangannya" Ucapannya sambil menyeringai. Laki-laki itu kembali memutuskan seluruh kaki dari arwah penjaga.

Arwah penjaga jatuh, tidak mampu menggunakan kakinya untuk berdiri. Darah keluar menggenang. Laki-laki itu berdiri di hadapannya dengan seringai.

"Pertarunga ini tidak seru, karena ini bukan tubuh aslimu! " Laki-laki itu langsung menusuk tepat di jantung arwah penjaga. Setelahnya ia menginjak-injak tubuh itu hingga hancur.

"Jangan kamu pikir bahwa aku adalah makhluk hina! Kita ini sama-sama terlahir dari sebuah kekuatan! " Laki-laki itu menendang kepala arwah penjaga hingga menggelinding entah kemana. Darah dari arwah penjaga bercipratan di mana-mana.

Laki-laki itu mendengus saat tubuh dan darah dari arwah penjaga berubah menjadi abu, kemudian menghilang entah kemana. Sudah ia bilang, tubuh itu palsu arwah penjaga sanggat pengecut.

Laki-laki itu menoleh ke arah kerumunan para manusia yang telah mengeluarkan berbagai senjatanya. Ia tertawa remeh.

"Jangan mendeka-"

Belum sempat Namjoon menyelesaikan kalimatnya. Laki-laki itu sudah berada di depannya. Tangannya terayun melempar Namjoon hingga menabrak dinding.

Semuanya sungguh terkejut dengan apa yang terjadi. Sungguh laki-laki di depan mereka bukanlah lawan yang mudah. Seokjin mengeluarkan rantai-rantai, mengikat laki-laki itu. Yeonjun sudah siap memberikan pukulan kepadanya. Namun, tiba-tiba saja laki-laki itu menghilang, kemudian kembali muncul di belakanh tubuh Yeonjun. Laki-laki itu memukul punggung Yeonjun dengan kuat. Yeonjun terlempar dadanya mengenai dinding dengan keras.

Pertarungan dengan monster itu tidak bisa di hindari. Semua orang mencoba bertahan mati-matian untuk tetap sadar walau terkana pukulan yang amat keras. Nyatanya laki-laki itu tidak mengeluarkan seluruh kekutannya, ia hanya ingin main-main. Sungguh lucu melihat ketidakberdayaan para manusia ini.

Tawa dari laki-laki itu terhenti saat seseorang mengayunkan pedangnya hingga berhasil membuat lengannya putus. Laki-laki itu melihat seseorang yang telah menutuskan tangannya. Orang itu memiliki sorot mata yang tajam, pedangang mengeluarkan cahaya biru.

Look at me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang