Beomgyu menatap pamannya aneh. Ia baru saja bangun dari tidur dan ingin segera mandi. Namun saat membuka pintu kamar ia di suguhi pemandangan sang paman yang tengah mengetukkan pedangnya pada lukisan-lukisan di sana dengan mata yang memejam.
"Apa yang paman lakukan? " Tanya Beomgyu bingung. Yang malah di suruh diam oleh Yoongi sambil bersuara ssstttt dengan jari telunjuk menempel di bibirnya.
Beomgyu yang tidak ingin ambil pusing segera menuju kamar mandi. Namun terhenti saat mengingat sesuatu. Ia melangkah menuju ke sebuah dinding, mengernyit bingung saat tidak menemukan lukisan gadis itu kembali.
Yoongi yang menyadari tindakan Beomgyu, berjalan mendekat ke arah dirinya.
"Aku membuang lukisan itu" Ucap Yoongi enteng.
"Kenapa? " Tanya Beomgyu yang bingung.
"Setelah kuingat kembali, ternyata aku tidak suka dengan pelukisnya. Jadi aku akan mengembalikan semua lukisan itu" Mata Beomgyu melotot tidak percaya. Mengembalikan semua lukisannya karena tidak suka pelukisnya? Padahal semua lukisan itu sangat indah dan cantik. Yah walaupun ia bermimpi buruk karenanya.
"Tidak perlu kamu pikirkan, segeralah mandi. Ayo mencari makanan di luar" Perkataan tersebut membuat Beomgyu segera menuju kamar mandi.
Yoongi hanya menggelengkan kepalanya. Ia memasukan semua lukisan buatan rekannya itu pada sebuah kantong besar. Niatnya ia akan mengembalikan semuanya pada Jeon Jungkook pelukis lukisan tersebut.
...
Beomgyu memakan ayam goreng di depannya dengan nikmat. Bahkan bibirnya sampai belepotan terkena saus. Yoongi menghela nafas.
"Bersihkan mulutmu" Ucapnya sambil menyerahkan tisu. Beomgyu menurut ia segera membersihkan mulut cemongnya hingga bersih.
"Setelah ini kita akan ke rumah pelukis itu" Beomgyu mengangguk merespon pernyataan Yoongi. Kemudian kembali fokus pada ayamnya lagi. Ini adalah kali pertama Beomgyu dapat memakan ayam sepuasnya.
Dulu perusahaan ayahnya sempat bangkrut. Hal itu membuat keluarganya harus super hemat. Beomgyu kadang tidak mendapatkan uang saku karena ekonomi yang kritis, bahkan ia sempat menjadi bahan bully karena memiliki kekurangan tersebut.
Hingga beberapa tahun ini ayahnya berhasil membangkitkan perusahaannya. Namun belum sempat ia menikmati hasil kerja kerasnya, ia harus kehilangan nyawa bersama sang istri karena kecelakaan. Meninggalkan anak semata wayangnya sendirian.
Harta ayahnya pun sudah menjadi rebutan paman dan bibinya yang serakah. Mereka dengan tidak tau malunya memperebutkan harta kecil milik ayahnya. Beomgyu pun melepaskan harta tersebut saat di ancam oleh paman dan bibinya.
Hingga ia berpikir untuk tinggal bersama adik satu-satunya ibu, paman Yoongi. Ia bahkan meminta bantuan polisi untuk menemukan pamannya. Semua itu karena mereka tidak pernah bertemu kembali setelah ia berumur sepuluh tahun. Beruntung polisi tersebut dengan sukarela membantu Beomgyu.
Hibggs akhirnya ia mendapatkan nomor telepon pamannya. Ia bahkan sangat ingat wajah kusut pamannya saat mendatangi makam milik kedua orangtuanya, bahkan sang paman memaki-maki semua saudara ayah di depan hakim, saat memperebutkan hak asuh Beomgyu.
Beomgyu benar-benar bersyukur dapat tinggal bersama paman Yoongi saat ini. Ia tidak dapat membayangkan jika tinggal bersama saudara ayahnya, mungkin ia akan berakhir di pinggir jalan menjadi gembel. Mereka mencoba merebut hak asuh Beomgyu pun hanya agar dapat menguasai harta warisan ayah dan ibunya.
"Kamu mau apa lagi Beom? " Tanya Yoongi memecah lamunan Beomgyu. Ia tidak mengalihkan pandangannya pada telpon saat bertanya.
Beomgyu tampak nerpikir sebentar. Kemudian matanya melihat gambar icecream pada papan menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me!
Fanficsetelah kedua orangtuanya meninggal. Choi Beomgyu, harus tinggal bersama pamannya, Min Yoongi yang percaya pada hal berbau supranatural. Siapa sangka bahwa pamannya yang pemalas ini ternyata adalah seorang pengusir arwah pemiliki kemampuan terhebat...