Bandung

962 34 3
                                    

Warning!

Ada adegan 🔞 dan obrolan yang tidak patut untuk ditiru❗️

Silakan tinggalkan lapak ini kalau gak suka!

Dimohon kebijaksanaannya saat membaca!

"Bil? Serius mau ikut Sean ke Bandung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bil? Serius mau ikut Sean ke Bandung?"

Leliana yang ikut membantu Bilqis mengemas baju-baju menatap sang menantu dengan hati-hati. "Bukan maksud mama mau larang kamu, tapi nanti kamu beneran sendirian di sana, Bil. Mama papa gak bisa ikut buat tinggal sementara di sana."

Bilqis tersenyum penuh haru, ia tau bahwa sang mertua sangat peduli dan memperhatikan hal kecil mengenai dirinya.

Bilqis tidak merasa risi sama sekali saat Leliana sangat memperhatikan dirinya dan terkesan overptotektif, wanita itu lebih merasa beruntung mendapatkan mertua baik hati seperti mama Leliana yang menganggapnya seperti anak sendiri.

"Gak apa-apa, Ma, aku mau ikut urus keperluan mas Sean juga. Kalau aku di sini, nanti dia harus urus dirinya sendiri di Bandung," ucap Bilqis seraya menggenggam tangan mama Leliana.

Matanya sedikit berkaca-kaca mengingat kebaikan sang mertua selama ia tinggal di sini. Meskipun sudah berbeda rumah, tetapi mama Leliana masih sering berkunjung dan mengurus si kembar dengan telaten.

"Aku udah ajuin cuti setahun, mau quality time juga sama si kembar karena selama ini sibuk kuliah dan selalu pulang pas mereka udah bobo," lanjut Bilqis pelan.

Wanita paruh baya itu hanya mengangguk mengerti, ia sempatkan untuk mengusap puncak kepala sang menantu dengan lembut.

"Kalau ada apa-apa langsung kabarin mama ya, nak."

Bilqis hanya mengangguk, keduanya pun kembali melanjutkan mengemas baju dan barang-barang yang hendak dibawa oleh keluarga kecil itu.

Ya, kini Sean yang berada di semester akhir sudah berkutat dengan skripsi. Untuk melakukan riset dan segala hal mengenai skripsinya, Sean, Bilqis serta si kembar memutuskan untuk pergi ke Bandung.

Di sana, ada teman Sean yang mempunyai perusahaan sendiri dan sedang membutuhkan beberapa tenaga kerja. Dan perusahaan temannya itu sangat cocok untuk penelitian serta riset untuk skripsinya.

"Sayang, udah siapin semua perlengkapan punyaku?" sahut Sean yang tiba-tiba muncul dibalik pintu.

Si kembar ikut berhamburan masuk dan merusuh apalagi Syifa.

"Punyaku?" tanya sang gadis kecil dengan suara lucunya.

Bilqis terkekeh geli, ia mencubit pipi anaknya itu dengan lembut. "Ini, koper yang ini punya Syifa sama Yesha."

"Yeay!"

Dengan polosnya Syifa langsung mengacak-acak koper itu hingga membuat mama Leliana serta Bilqis menepuk jidatnya tak habis pikir.

Biggest Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang