Kimaya Nyra

608 36 0
                                    

Bilqis membuka matanya perlahan, benar saja, tubuhnya pegal luar biasa karena kegiatan mereka semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bilqis membuka matanya perlahan, benar saja, tubuhnya pegal luar biasa karena kegiatan mereka semalam.

Dengan mata yang mengerjap pelan, ia menoleh ke samping dan melihat sang suami yang masih tertidur dengan lelap.

"Nyenyak banget kamu ya," gumam Bilqis, ia mengusap pipi Sean seraya mengecupnya pelan. "Dicium aja masih anteng, biasanya langsung ditahan, hehe."

Wanita itu mengucek matanya, Bilqis dibuat terkejut saat melihat gorden yang sudah menampakkan cahaya. Benar saja, saat ia menatap jam ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 06.45.

"Ya ampun, aku kesiangan," bisik Bilqis panik.

Ia bergegas turun dari ranjang dan berjalan meskipun tertatih ke arah kamar mandi.

Setelah hanya mencuci muka dan menggosok gigi, Bilqis kembali ke kasur dan membangunkan Sean.

"Mas, bangun. Kesiangan, nih."

"Eung ..."

"Dia kalau udah tidur kayak gini, nih, gak sadar apa-apa. Mas! Bangun!" gerutu Bilqis masih mencoba membangunkan Sean.

Wanita itu akhirnya mengecupi bibir dan pipi Sean, langkah terakhir yang ia lakukan jika suaminya itu sulit dibangunkan.

Perlahan mata yang tertutup itu kini terbuka, lelaki itu terkekeh geli dengan suara seraknya. "Katanya capek, tapi masih brutal."

Bilqis tidak menanggapi candaan sang suami, ia bergegas menyiapkan baju kantor Sean.

"Cepet bangun, udah mau jam 7. Nanti kamu telat ke kantornya."

Sean hanya mengangguk, lelaki itu menggeliat pelan dan beranjak dari kasur.

Setelah mengambil handuk, ia menghampiri Bilqis yang masih sibuk menyiapkan baju-bajunya dan berbisik lirih di telinga wanitanya itu, "Nih, liat! Lagi capek aja bisa sebrutal ini." Sean menunjuk tanda keunguan yang dibuat Bilqis di sekitaran tulang selangkanya.

Wanita itu melotot, wajahnya kembali bersemu mengingat kegiatan semalam. "Heh!"

Sean berlari menghindari Bilqis seraya tertawa geli, lelaki itu pun menutup pintu kamar mandi dan mulai bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

●●●

Chat Room
08.00

My Hubby 💞
Sayang, aku udah nyampe kantor ya

Anda
Syukurlah, gimana orang-orangnya? Baik gak sama kamu?

My Hubby 💞
Baik, kok. Gausah khawatir, oke?
Si kembar mana? Aku mau liat

Anda
Bentar, bentar

AndaBentar, bentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biggest Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang