Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno duduk di atas kasur Jaemin dan menandangi Jaemin sedang mencoret coret kertas dengan tinta merah miliknya.
"sosoknya kaya gini yang lu liat tempo hari?" tanya Jaemin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"AH IYA IYA... ada taringnya juga" Jaemin melemparkan kuas yang berisikan tinta merahnya
Jeno mengerutkan dahinya "kenapa emangnya? dia siapa?"
Jaemin menggelengkan kepalanya. "cerita sama gua jaem"
Jaemin menatap Jeno "kalo gua cerita ke lu... disaat lu sadar nanti lu bakalan lupa akan semua ini jen" ujar Jaemin.
"maksud lu?"
"arwah lu sekarang ketika dia balik ke badan lu... dia bakalan lupa akan apa yang terjadi di alam ghaib yang sekarang lu rasain. mungkin bisa jadi dia ingat tapi sebatas de javu aja.... jarang yang namanya mereka ingat betul betul secara detail."
Jeno mengangguk paham "ya gapapa dong ayo cerita makanya siapa sosok itu" Jaemin lagi lagi menatap Jeno.
"dia yang ambil nyawa mamah" ujar Jaemin "banyak yang ga percaya sama gua Jen... mereka bilang meninggalnya mamah karna kejadian waktu itu"
Jeno mengerutkan dahinya "maksudnya?"
flashback on
Jaemin yang berusia 3 tahun saat itu sedang bermain ditaman sendirian. Ditengah malam, ya itulah kebiasaan Jaemin. Ia memiliki banyak teman dimalam hari. Mereka sudah mengunjungi berbagai pastor bahkan orang pintar untuk mencabut keistimewahan yang Jaemin miliki.
Akan tetapi mereka selalu mengatakan bahwa tidak bisa mencabut begitu saja. Tak seperti sang ayah yang bisa di tutup.
"iki anak darahne suci" ujar salah satu orang pintar yang mereka temui atau bahkan "anak ini anak gantung siwur"
Menurut istilah gantung siwur adalah keturunan ke 7. ntah apa yang mereka maksud akan tetapi sampai saat ini. Sang ayah tak kunjung menjelaskna arti dari hal tersebut.
Jaemin benar benar asik bermain. Sang ibu terus memantau anaknya dari depan halaman rumah. Akan tetapi, secara tiba tiba tubuh Jaemin ditarik oleh sosok besar yang menyebabkan Jaemin teriak sejadi jadinya "MAMAH TOLONG JAEMIN MAMAH...!" Sang ibu yang melihat kejadian itu langsung mengejar Jaemin hingga mendekati Jembatan didekat rumahnya.
"mamah jaemin gamau terjun mamah tolong jaemin" Taeyeon sekuat tenaga menggengam tangannya. "tahan sayang tahan ada mamah di sini"
"dengan menyebut nama roh kudus, tuhan tolong kami berkatilah kami tolong kami berkatilah kami" Taeyeon terus memanjatkan doa.
"TOLONG!" teriak Taeyeon
"TOLONG SIAPAPUN TOLONG!" Taeyeon
Beberapa warga datang menghampiri Jaemin dan juga ibunya. Memang mereka berhasil selamat dan pulang kembali kerumah. tapi tidak sampai saat itu. Keseesokan harinya...
Jaemin yang hendak membangunkan sang mamah tercintanya menuju kamarnya . Jaemin berulang kali membangunkan tubuh Taeyeon akan tetapi tak kunjung ada pergerakan. Jaemin kembali ke bawah dan memanggil sang ayah untuk menuju atas.
"papah... mamah ga gerak gerak" ujar Jaemin.
"KAMU YANG BENER!" Jaemin menganggukan kepalanya.
Dengan cepat siwon pergi menuju atas dan melihat keadaan istrinya. "sayang bangun sayang" Siwon terus menggerakan tubuh Taeyeon akan tetapi tak ada pergerakan dari tubuh Taeyong.
ia melihat ada secarik kertas yang diatasnya terdapat liontin miliknya. 'untuk putra kecilku Jaemin'
flashbackoff
"Seandainya gua terjun di jembatan itu mungkin mamah masih selamet kali ya jen?" tanya Jaemin
"aneh lu... namanya udah takdir itu"
"gua selalu mimpi didatengin sosok itu... bahkan kadang gau mimpi mamah di iket sama sosok itu" ujar Jaemin.
"jaem... itu sugesti lu aja, mamah lu udah tenang"
"jen... kalo mamah tenang seharusnya urusan dia di dunia udah aman kan?" Jeno menganggukan kepala "kenapa mamah masih ada di depan sana?" tanya Jaemin. Jeno tak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
"yaudah sekarang dari pada mikirin itu mending lu tidur yu" Jaemin menatap jeno dengan lekat.
"gua janji sama mamah sama lu sama bang taeyong. kasus lu kasus terakhir yang gua tanganin. selebihnya gua ga akan mau bersangkut pautan sama dunia ghaib" ujar Jaemin yang dibalas senyuman oleh Jeno.
Jeno menghampiri Jaemin dan mengusap kepalanya "sejauh ini usaha lu bantuin gua udah banyak na... makasih"
*******
Hari ini jadwalnya Jaemin untuk mengajar les Sungchan. Sungchan banyak bertanya prihal makhluk tak kasat mata.
"disini ada gak kak?" tanya Sungchan.
"ada... ada 3" Bulu kuduk sungchan langsung berdiri mendengar itu.
"a-ada apa aja kak?"
"nah anak kecil ditangga... pake pakean belanda kayanya dia udah lama disini deh, tapi sama kak jeno selalu diomelin sekarang karna usil dia, nah yang kedua tante tanye di gudang belakang. sama noni belanda... biasanya dia ada ditaman" Sungchan mengangguk.
