[Name] tersentak. Ketika ia mengaktifkan byakugannya, ia mengetahui bahwa dalam radius sepuluh kilometer, ada sebuah rombongan menuju ke tempatnya.
Ia menoleh ke arah Sasuke yang sedang menyantap ikan bakarnya. [Name] bertanya, "apakah rombonganmu memiliki anggota yang meliputi anak kecil seusiamu dua anak dengan warna rambut merah muda dan kuning?"
Sasuke terdiam. Ia memutuskan mendengar informasi lebih lanjut lagi.
"Ada sosok berambut perak lebih dewasa dari keduanya, benar?"
Sasuke menghembuskan nafasnya kasar. "Benar. Kau mengetahuinya dari byakuganmu?"
[Name] mengangguk. Gadis itu membentuk senyum tipis. Lalu berdiri dan menundukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. "Aku akan pergi. Terima kasih atas bantuannya, Sasuke! Terima kasih telah menolong Ryuuzi-nii! Sampai jumpa di lain waktu!"
Setelahnya, [Name] merubah dirinya menjadi beberapa ekor alap-alap kawah. Meninggalkan Sasuke yang terdiam menatap sungai.
Ketika [Name] sudah berjalan jauh dan rekan tim Sasuke telah mendekat, Sasuke berujar, "Hyuuga [Name], aku akan datang menemuimu lagi! Persiapkan dirimu!"
✧-'-✧
Sasuke tersentak ketika ia mendengar suara pintu berderit. Sasuke menghadap ke arah sumber suara. Ah, rupanya Izumi telah datang!
"Nee-san, okaeri!"
Izumi mengacak rambut Sasuke kasar. Lalu terkekeh pelan. "Tadaima, Sasuke-kun!"
Izumi mensejajarkan tingginya dengan Sasuke. Mencubit pipinya. "Apakah ada kejadian menyenangkan hingga adikku ceria seperti ini?"
Sasuke berdeham. Anak lelaki itu menormalkan ekspresinya. "Tidak ada, nee-san!"
Izumi mengerucutkan bibirnya. "Baiklah. Tapi kalau ada sesuatu yang hendak kau ceritakan padaku, aku siap mendengarnya, Sasuke-kun!"
Sasuke mendengus. Kakaknya memang seperti ini. Anak laki-laki itu membuang mukanya. "Bersihkan dirimu dahulu, nee-san. Itu lebih baik daripada kau menggodaku seperti ini."
Izumi melemaskan tubuhnya. Kemudian, bersikap tegak. "Sesuai instruksimu, Sasuke-kun!"
Sasuke berdecak. "Nee-san!"
Izumi berlari ke dalam kamar mandi seraya berteriak, "iya, maafkan nee-san!"
Anehnya, Sasuke kembali tersenyum aneh lagi. Sungguh, ini sangat berbeda dengan Sasuke biasanya! Apakah terpisah dari tim membuatnya seperti ini?
✧-'-✧
"Nee-san, bagaimana perbedaan cinta dan kagum?"
Seketika Izumi yang sedang memegang remot televisi meletakkan benda itu. Kepalanya berputar sembilan puluh derajat. Menghadap ke arah Sasuke.
"Maksudnya bagaimana?"
Sasuke menghembuskan nafasnya kasar. "Sudahlah. Anggap saja aku tidak bertanya."
Tidak. Izumi hanya ingin memastikan kebenaran dari pendengarannya. Tidak ingin meledek Sasuke sama sekali!
Izumi mengambil nafas dalam. Ia melirik Sasuke yang telah menegakkan tubuhnya dan berniat pergi dari ruang tamu.
"Bersamalah dengan dia selama kau memastikannya. Jika seiring waktu, kau masih menemukan suatu alasan mengapa kau tertarik dengan seseorang, maka itu masuk dalam kategori kagum. Namun, jika tidak, itu artinya cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]
Fanfic[Anime Fanfiction | Short Story Series | The New Izumi's Side Story] Cover cr: pinterest Keira Asadina adalah sahabat karib dari [Name] Canary atau yang sering dipanggil Keira sebagai Aria di tempat kerjanya. Keira adalah sosok yang lebih suka menge...