Part 9

479 50 0
                                    

Kini, dia bersama dengan Sasuke. Terpisah dengan anggota lain. Sekedar informasi, saat ini tim Hebi memiliki misi yang sedang berjalan. Hendak melakukan misinya. Misi membunuh Itachi tentunya. Dalam perjalanan, [Name] selalu meragukan misi ini.

Dari cerita Sasuke yang mengalir beberapa hari lalu, Itachi terlihat sosok yang baik. Itachi dalam cerita Sasuke terdengar memiliki kepedulian tinggi dengan adiknya. Tidak jarang ia menjemput dan meladeni adiknya.

Jika memang ia terobsesi dengan kekuatan, mengapa ia bersikap begitu baik dari awal? Sungguh, sangat jarang ada sosok kakak yang sangat peduli terhadap adiknya layaknya Itachi.

[Name] yakin pasti ada suatu hal yang janggal. Kebaikan seseorang tidak mungkin berubah tiba-tiba hanya karena obsesi semata. Yah kecuali jika itu topeng saja! Lagipula, sosok mana yang akan jujur jika terobsesi akan sesuatu? Rasanya maling pun tidak akan pernah mengakui jika dirinya adalah maling. Ini terasa aneh!

[Name] melirik ke arah Sasuke. Ia teringat dengan reaksi Sasuke ketika ia meluapkan reaksinya. Reaksi yang sempat membuat Sasuke terdiam dan menjauh dalam kurun waktu satu hari penuh.

Kala itu, [Name] berujar, "aku tidak akan menilai perasaanmu salah, Sasuke. Semua perasaan yang dirasakan pribadi manusia adalah benar dari sudut pandangnya masing-masing. Aku hanya ingin menyarankan sebaiknya bicarakan dan cari tau dulu bagaimana cerita dari sudut pandang kakakmu karena setiap orang memiliki cerita yang berbeda dari sudut pandangnya meskipun terlibat dalam satu peristiwa yang sama. Aku merasa ada sesuatu yang janggal dari tingkah kakakmu, Sasuke."

Bukan tanpa alasan [Name] melontarkan jawaban seperti itu. Di masa lalu bahkan hingga sekarang, tindakan [Name] sering disalahartikan. [Name] sering disalahpahami.

Karena sering terlihat baik dan tidak marah, mereka berbuat seenaknya dengan [Name] bahkan tak jarang membuat [Name] kehilangan sesuatu yang penting. Ketika [Name] melakukan perlawanan karena telah mengetahui sudut pandang mereka untuk melindungi hal yang penting lainnya dengan  tindakan yang tidak sesuai harapan, orang lain pasti memiliki arti lain yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh [Name]. Padahal kala itu [Name] hanya berfikir itu untuk melindungi semuanya. Melindungi hati [Name] yang dipermainkan, hal yang [Name] anggap penting, serta hati mereka yang mungkin sakit hati karena perkataan tajam [Name] yang meluncur akibat batas yang diterapkan telah dilanggar.

Mungkin reaksi yang diberikan [Name] tidak sesuai harapan Sasuke. Namun, sejujurnya, ketika hidup dengan asumsi sendiri sementara asumsi itu tidak selaras dengan orang yang menjadi target asumsi mayoritas akan menimbulkan pengandaian dan rasa penyesalan. [Name] tidak ingin Sasuke hidup seperti demikian.

Berbicara mengenai hidup, [Name] mendapatkan surat berkali-kali. Surat dari hyuuga. [Name] tidak tau bagaimana hyuuga mengetahui keberadaannya. Namun, [Name] hanya membiarkannya.

Pihak hyuuga atau Hiashi hyuuga mengirimkan permohonan maaf kepadanya setiap bulannya. Permintaan maaf yang rasanya sia-sia, namun tetap [Name] terima. Akan tetapi, [Name] memerlukan alasan yang jelas. [Name] ingin mengetahui bagaimana sudut pandang dari mereka.
Selama ini [Name] hanya mengetahui dari sudut pandang Ryuuzi. [Name] hanya ingin menilai dengan adil.

Oleh karenanya, [Name] hanya mengirimkan surat jika [Name] memaafkan mereka. Hanya itu dan tidak merespon surat surat selanjutnya. [Name] memerlukan alasan mengapa mereka memperlakukan [Name] dan Ryuuzi sedemikian rupa. Alasan dari mereka, bukan asumsi dari Ryuuzi.

Setelahnya, [Name] yang akan memutuskan bagaimana [Name] berperilaku. Akankah hubungannya dengan hyuuga membaik atau tetap menjauh demi menjaga pihak masing-masing.

[Name] menghembuskan nafasnya panjang. Ia mencoba mengaktifkan byakugannya. Benar! Ada seseorang yang sedang mendekat!

"Ada dua sosok yang mendekat dalam jarak lima meter. Tobi dan Deidara."

Yah, [Name] diberitahu oleh Sasuke dan anggota timnya mengenai identitas musuh.

Sasuke tersentak. Lelaki itu tersenyum tipis dan mengusak rambut hitam [Name]. "Terima kasih, [Name]! Kita formasi A!"

[Name] mengangguk. Gadis itu mengeluarkan klon miliknya. Klon yang ikut serta bertapa dalam mendalami ilmu senjutsu. Lalu, bergerak lebih awal. Merubah klon itu menjadi sekumpulan alap-alap kawah dan menjauh dari rombongan.

[Name] mengecup pipi Sasuke. Lalu, mengejar klon miliknya yang telah lebih dulu melaksanakan misi setelah berujar, "aku pergi dahulu."

Meninggalkan siratan merah di pipi Sasuke. Karin mendengus melihat keduanya.

✧-'-✧

[Name] tiba lebih dahulu. Klon miliknya telah mengecoh perhatian Tobi dan Deidara. [Name] memperhatikan keduanya dari balik dahan dengan rupa bingil, cucu generasi empat dari bengal, kuchiyose barunya yang memiliki wujud harimau bengal putih.

Deidara terlihat lebih aktif menghadapi alap-alap kawah miliknya. Bahkan lelaki itu tak sungkan melemparkan puluhan peledak di udara. Untungnya, alap-alap kawah miliknya mampu menghindarinya.

[Name] beralih ke sosok laki-laki bertopeng di sisi Deidara. Tobi lebih pasif. Ia cenderung sebagai pengamat. [Name] lebih penasaran dengan sosoknya. Namun, firasat [Name] mengatakan untuk menjauhinya kali ini. Membiarkannya selagi ia tidak berbuat kerusakan pada orang yang ia sayangi.

Benar! Orang yang ia sayangi hadir kembali. Bukan berarti Ryuuzi kembali hidup, namun ada sosok lain yang menjadi subjek yang ia sayangi. Sosok lain yang cukup menariknya di dunia penuh konflik ini.

Wujud asli [Name] kembali ke sisi Sasuke. Ia berujar, "Sasuke, menggunakan petir lebih baik untuk menangani peledak, bukan? Tobi jangan hiraukan. Aku yang akan mengawasinya. Ingat, sebaiknya hindari peledak yang Deidara lemparkan!"

Sasuke menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti, [Name]."

Sasuke menyerang Deidara dari belakang. Tentu Deidara yang telah melemparkan peledaknya di udara segera meledakkan peledaknya.

Timbul asap besar. Namun, Deidara keluar dengan selamat. Ketika itu, [Name] segera melemparkan jutsunya melalui tangan sebelah kirinya dari dahan pohon sejauh dua meter dari lokasi.

Gadis itu memodifikasi juken. Ketika biasanya juken memerlukan pertarungan jarak dekat, [Name] bisa memodifikasinya hingga juken mengenai target tanpa menyentuh.

[Name] perlu menandai titik vital musuh dengan benang tak kasat mata sebelum akhirnya menggunakan jutsu tersebut.

Ini adalah percobaan pertama [Name] kepada lawan sungguhan. Bukan peraga seperti pada tempat bertapanya. Namun, siapa sangka, jutsu pengembangan juken milik [Name] ternyata berhasil.

Deidara muntah darah dan terduduk sejenak. Memang efeknya tidak membuatnya pingsan karena [Name] memang tidak berencana sejauh itu kepada Deidara.

Deidara berteriak marah. Ia mendelik marah ke arah Sasuke. "Apa yang kau lakukan padaku?"

Sasuke tertawa. "Apa maksudmu?"

Lalu, Tobi menarik senyumnya panjang. Ia melihat benang chakra yang diikatkan pada tanda vital Deidara. Ketika ia hendak melihat sosoknya, ia terhalangi dengan Sasuke yang tiba-tiba berada di hadapannya.

Dengan senang, ia berujar, "ini menarik."

Di sisi lain, [Name] tetap membantu Sasuke. Meski sempat hampir ketauan, untunglah [Name] bisa bergerak cepat untuk berpindah dan memutuskan koneksi.

Ketika Deidara berkata untuk meledakkan sesuatu yang paling besar, klon senjutsu milik [Name] mendekat ke arah Sasuke. Mengubah bentuknya menjadi bengal, generasi pertama kuchiyose miliknya yang memiliki ukuran besar dan menyelimuti tubuh Sasuke.

Tobi meninggalkan tempat seraya berujar, "sungguh menarik."

Maret, 2024

[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang