"Izumi, riasan ini dilepas saja." Ujar [Name] seraya mengulurkan tangannya hendak melepaskan dua hiasan melingkar di rambutnya.
Izumi menahan lengan [Name], ia berujar, "hanya kali ini. Hanya kali ini saja kau berdandan seperti ini."
"Ini terlalu berlebihan, Izumi."
Izumi menggelengkan kepalanya. "Tidak. Ini tidak berlebihan, [Name]. Kumohon, ikuti permintaanku, hm?"
[Name] menghembuskan nafasnya panjang. "Baiklah. Tapi, tolong gunakan dua tusuk rambut yang biasa aku gunakan."
Izumi mengernyitkan dahinya. Semula [Name] menolak dengan alasan hiasan berlebih, namun sekarang menerima? Ada yang aneh!
Namun, akhirnya Izumi tidak ambil pusing. Ia menggelengkan kepalanya dan kembali merapikan hiasan kepala milik [Name]. Tidak perlu menunggu waktu yang lama, akhirnya Izumi menyelesaikan kegiatannya.
"Selesai."
Izumi menegakkan tubuh [Name]. Mengarahkannya ke arah kaca. "Lihat! Cantik sekali, bukan? Tidak sia-sia aku meriasmu!"
[Name] terkekeh. "Terima kasih, yang lebih cantik."
Izumi mengulum bibirnya. "Bisa saja kau!"
[Name] terkekeh. Sebenarnya, tusuk rambut itu bukanlah tusuk rambut biasa. Salah satunya adalah pemberian ibunya menurut Ryuuzi dan lainnya adalah pemberian Sasuke.
Dua tusuk rambut itu adalah senjata kecil. Senjata yang mampu ia gunakan tanpa harus menyibak rok kimono miliknya. Sibakan yang sungguh dibenci oleh Sasuke ketika keduanya berada di tempat umum.
[Name] menegakkan tubuhnya dan berdiri. Dengan bantuan Izumi, ia merubah posisinya dari semula duduk hingga berdiri.
"Obinya tidak terlalu erat, kan?"
[Name] menganggukkan kepalanya. "Ini pas, Izumi."
Izumi menghembuskan nafasnya lega. "Syukurlah!"
"Ayo keluar, [Name]! Sasuke-kun dan Itachi-kun pasti sudah menunggu!"'
[Name] tersenyum tipis. Ia menganggukkan kepalanya. Segera, ia menyambut uluran tangan Izumi dan melangkahkan kakinya bersama Izumi ke luar.
Izumi beralih ke arah Itachi seusai keduanya keluar. Sementara [Name] disambut oleh Sasuke yang membawakan kipas pesanannya.
Sasuke mengecup rambut [Name]. Ia menyerahkan kipasnya sambil berdecak. "Jangan terlalu cantik kalau keluar, aku tidak suka!"
[Name] terkekeh. Izumi yang mendengar ucapan Sasuke pun menggerutu sembari menautkan tangannya ke arah Kenichi, "kau tidak suka dandananku, Sasuke-kun?"
"Bukan begitu, nee-san. Aku hanya-"
Suara kekehan dari Itachi menginterupsi. Lalu, Itachi mengerahkan senyum tipisnya dan tatapan teduhnya. Ia berujar, "lebih baik kita keluar sekarang."
Izumi menganggukkan kepalanya. Ia menautkan lengannya dengan lengan Itachi. "Ayo!"
Sasuke mendengus. Ia mengusak rambutnya di leher [Name]. [Name] terkekeh. Ia mengelus rambut halus Sasuke. Menatap Sasuke dengan lembut. "Kita pergi sekarang?"
Sasuke menatap manik mata [Name] sebentar lalu mengecup dagunya. "Hm. Kita ikuti mereka!"
[Name] menganggukkan kepalanya. Ia melingkarkan lengannya di lengan kiri Sasuke.
"Terima kasih, Sasuke."
"Untuk apa?"
"Kipasnya dan penantianmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]
Fanfiction[Anime Fanfiction | Short Story Series | The New Izumi's Side Story] Cover cr: pinterest Keira Asadina adalah sahabat karib dari [Name] Canary atau yang sering dipanggil Keira sebagai Aria di tempat kerjanya. Keira adalah sosok yang lebih suka menge...