Berbeda dengan yang lain, [Name] diam-diam melarikan diri. Ia merubah dirinya menjadi bingil. Meninggalkan Sasuke yang tengah kebingungan mencari dirinya.
Hagoromo berujar, "Naruto, Sasuke, dan yang lainnya, kerja bagus!"
Lalu, Hagoromo menaikkan alisnya heran kala melihat Sasuke yang tengah melemparkan tatapannya ke sana ke mari. "Kau mencari sesuatu, Sasuke?"
Sasuke terdiam. Ia tidak ingin untuk membeberkan kehidupan pribadinya lebih lanjut. Tidak, tunggu! Bukankah harusnya ia bisa merasakan chakra inti [Name]? Wanita itu mengelabuhinya dengan membuang beberapa chakra di berbagai tempat.
"Bisakah anda mencari [Name]?"
"[Name]? Tidak ada manusia selain kita di sini dan mungkin hanya ada harimau putih kecil di balik batu itu."
Sasuke menyeringai. Ia segera melompat dan bergerak ke arah [Name]. Jemarinya memegang erat leher [Name]. "Ketemu kau!"
[Name] menelan ludahnya kasar. Kaki depannya bergerak gelisah. Ingin meminta Sasuke untuk melepaskan dirinya.
Sasuke terkekeh. "Ubahlah wujudmu terlebih dahulu lalu aku akan melepaskan leher ini."
[Name] berdecih. Sejujurnya, ia tidak mau. Namun, bagaimana lagi? Ia tidak bisa membiarkan rambutnya rontok karena cara Sasuke membawa yang cukup berbahaya, bukan?
✧-'-✧
Usai pertemuan dengan Hagoromo, lengan [Name] dicekal Sasuke terus menerus. Bahkan ketika melepaskan genjutsu, lengannya tetap dicekal.
[Name] menghembuskan nafasnya kasar. "Lepaskan aku, Sasuke!"
"Tidak."
"Sasuke!"
Keduanya kembali berdebat membuat Naruto, Kakashi, dan Sakura berjalan lebih dahulu. Bahkan perdebatan itu masih berlangsung hingga Itachi dan Izumi menemui keduanya.
Izumi bertanya, "ada apa, Sasuke-kun?"
Sasuke menggenggam erat lengan [Name]. "Tidak, nee-san. Ayo kita ke rumah saja!"
Sasuke menarik lengan [Name]. Wanita itu berdecak kesal. "Sasuke, kita mau kemana?"
"Diam dan hanya ikuti aku saja, [Name]."
"Tidak, aku tidak mau! Sasuke!"
Tanpa menghiraukan tatapan minta penjelasan dari beberapa orang yang ada di belakangnya, Sasuke tetap bergerak ke arah depan.
Itachi yang melihat tingkah laku adiknya sempat menghela nafas panjang. Ia berujar, "Sasuke, jangan terlalu kasar dengan perempuan!"
Sasuke menghentikan diri sejenak. Lalu, memutar kepalanya sembilan puluh derajat ke arah wanita itu. Ia bertanya, "kau keberatan?"
[Name] mencicit. "Perut bawahku sakit."
Sasuke menghembuskan nafasnya kasar. "Kita jalan perlahan."
Itachi dan Izumi bergerak ke arah Sasuke dan [Name]. Izumi mendengar nafas [Name] yang tersenggal. Izumi melepaskan tautan tangannya dengan Itachi. Bergerak ke sebelah [Name].
"Kau tidak apa? Apa adikku kasar denganmu?"
[Name] menggeleng. "Saya tidak apa."
"Nafasmu tersenggal. Dahimu berkeringat. Bagaimana jika kita istirahat terlebih dahulu?"
[Name] mengangguk. Ia berniat melepaskan tautan tangannya dengan Sasuke namun Sasuke semakin mengeratkan tautan tangannya.
Izumi mengernyitkan dahinya. "Sasuke-kun, dia hanya ingin bersamaku. Tolong lepaskan tautan tanganmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]
Fanfiction[Anime Fanfiction | Short Story Series | The New Izumi's Side Story] Cover cr: pinterest Keira Asadina adalah sahabat karib dari [Name] Canary atau yang sering dipanggil Keira sebagai Aria di tempat kerjanya. Keira adalah sosok yang lebih suka menge...