[Name] bergerak menuju ke arah Sasuke. Gadis itu meraba tubuh Sasuke seraya berujar, "lukamu parah?"
Sasuke melipat bibirnya. Ia menutupi mulutnya dengan lengannya dan membuang mukanya.
[Name] mengernyitkan dahinya. Sontak, ia langsung mengangkat kepalanya. Menghadap ke wajah Sasuke yang memiliki luka. "Aku bertanya apakah lukamu parah, Sasuke?"
Sasuke menyingkirkan lengannya dan memeluk erat [Name]. Membisikkan sesuatu di sana dengan suara seraknya. "Jangan terlalu mendekat ke arahku sebelum kau membalas perasaanku, [Name]. Ini bahaya."
[Name] menelengkan kepalanya. "Berbahaya kenapa?"
Sasuke menarik sudut pipinya sebelah kiri. Lalu, menundukkan kepalanya dan menyesap leher [Name].
Lelaki itu berujar, "sekarang kau memahaminya, [Name]?"
Seketika wajah [Name] memanas. Rona merah timbul di muka pucatnya. Sasuke yang melihatnya pun terkekeh. Ia mengungkit pertanyaannya secara tak sengaja.
"Bagaimana dengan pertanyaanku kapan lalu? Kau mau?"
Dengan malu-malu, [Name] menganggukkan kepalanya.
"Tolong ucapkan dengan keras, [Name]. Aku tidak mengerti bahasa isyarat."
[Name] mendekatkan bibirnya ke telinga Sasuke. "Aku mau jadi kekasihmu, Sasuke."
Sasuke tersenyum senang. Ketika ia berniat untuk melumat bibir [Name], muncul rekan timnya, Suigetsu. Sontak, Sasuke memasang wajah tidak sukanya.
[Name] terkekeh. Ia menepuk pelan pipi Sasuke seraya berujar, "tidak boleh begitu, Sasuke."
Sasuke mengerucutkan bibirnya. Ia mendekap [Name] dengan erat dan kembali mengistirahatkan kepalanya di pundak [Name].
Suigetsu tergelak. "Apa aku mengganggu kalian?"
Sasuke berdecak.
"Ada apa, Suigetsu?" [Name] mengalihkan perhatiannya.
"Tidak. Tapi kenapa dia berantakan seperti ini? Kalian selesai melakukan itu?"
[Name] mengeluarkan nada dinginnya. Ia tersenyum dingin. "Itu? Itu apa maksudmu?"
Suigetsu gelagapan.
"Aku ingin mendengar itu apa yang kau maksud, Suigetsu."
Suigetsu menelan ludahnya kasar. Ia melirik ke arah jemari [Name] yang mulai bergerak. Lalu, dengan tergesa ia menjawab, "tidak. Itu salahku. Aku ganti pertanyaanku. Sasuke selesai melawan siapa?"
Jemari [Name] terhenti. Ia masih memasang senyumnya seraya berujar, "padahal mungkin lebih menyenangkan lagi jika kau merasakan variasi juken yang kukembangkan, Suigetsu."
Suigetsu menggeleng dengan tegas. "Tidak, terima kasih."
✧-'-✧
"Kalian mendapatkan informasi mengenai Itachi?"
Itu adalah pertanyaan pertama ketika Sasuke telah bangun dari perawatannya. Beberapa saat yang lalu, [Name] membawa Sasuke ke tempat perkumpulan dengan bantuan kuchiyosenya tentunya. Suigetsu keberatan untuk membawa tubuh Sasuke.
Untunglah ada ninja medis seperti Karin. Setidaknya, kondisi Sasuke dapat tertolong dengan cepat. Tentu, [Name] harus mencoba memangkas rasa cemburunya. Perawatan Sasuke lebih perlu diutamakan daripada rasa cemburunya.
"Kita memang mencari tau tentang Akatsuki, namun kita tidak mendapatkan apapun mengenai Itachi." Suigetsu yang menjawab.
Sasuke terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The Wasted One [Sasuke X Reader]
Fanfiction[Anime Fanfiction | Short Story Series | The New Izumi's Side Story] Cover cr: pinterest Keira Asadina adalah sahabat karib dari [Name] Canary atau yang sering dipanggil Keira sebagai Aria di tempat kerjanya. Keira adalah sosok yang lebih suka menge...