3. Kebahagiaan kecil

419 53 30
                                    

Sebuah Mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan gerbang rumah bertingkat dua dengan cat Putih disetiap dindingnya.

"thanks dhi." ujar seorang cewek yang baru saja turun dari Mobil hitam itu.

Eldhiegra diam. Tanpa menoleh sedikitpun kearah cewek itu, ia langsung melajukan mobilnya.

Cewek itu yang tidak lain adalah Dinda memasang raut wajah badmood. "GUE DOAIN BAN MOBIL LU KEMPES TENGAH JALAN!" teriaknya kencang.

Dinda kemudian membuka gerbang rumahnya yang berwarna hitam legam. Ia sesekali memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing.

Seorang pria dengan balutan Jas Hitam dengan Tas gandeng yang masih melekat pada genggamannya itu membuka pintu rumah.

Pria dengan kumis tipis, berjas hitam, dengan potongan rambut comma hair itu tak lain adalah Kanjeng Raden Aditya Sosrodiningrat-papa Adinda.

"dinda.." ujar pria itu seraya menyipitkan matanya.

Adinda memberi senyuman yang teramat manis kepada papanya.

"hehehehe, sorry pa, tadi Dinda ada urusan sebentar." sangkal Dinda. Ia tak ingin papanya khawatir dengan keadaannya.

Aditya membalas senyum manis putri semata wayangnya itu.

"yaudah, Mandi dulu Sana, terus makan,"

Dinda hanya mengangguk mengiyakan, lalu berlari kencang menuju dalam rumah. Saat ini ia sedang cosplay sebagai Naruto sepertinya.

Aditya yang melihat tingkah putrinya itu menghela nafas seraya menggeleng-geleng Kan kepalanya. Mungkin ia lelah melihat tingkah aneh Adinda setiap saat.

Dinda berlari menaiki tangga bercat coklat kayu dengan cepat. Namun langkahnya terhenti di depan seorang wanita berparas cantik dengan balutan dress Putih yang dikenakan-nya.

"dindaa, hati-hati kalo naik tangga, nanti jatuh gimana?" ujar wanita itu lembut Seraya menaruh Kedua tangannya di pinggang.

Dinda memberikan cengiran andalannya.

"HEHE, abisnya Dinda buru buru ma," ujarnya seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Ya, wanita cantik itu adalah Carolina Anindya Pratama-mama Adinda.

"dinda Mandi ya Nanti, terus makan, mama mau pergi sama papa sebentar."

Dinda hanya mengangguk. Dirinya memang sering di tinggal sendiri di rumah, Entah itu Karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaan, atau hanya ingin menghabiskan waktu untuk berdua.

"gue ini Anak kandung apa bukan sih? di tinggal mulu perasaan, gapapa sih, gue bisa konser bebas jadinya azek." Batinnya.

Kemudian cewek itu melanjutkan langkahnya Sampai di depan kamar dengan pintu kayu coklat bertulisan "little fairy room"

Ruangan bernuansa serba pink itu menjadi Markas Adinda untuk bermalas-malasan setelah Hari yang melelahkan di sekolah.

"HALO KASUR GUE KANGEN LU." Teriak cewek itu kemudian menjatuhkan tubuh mungilnya ke atas tumpukan Kapas lembut berbalut kain kotak-kotak itu.

***

Sebuah Mobil hitam tiba-tiba berhenti di pinggir jalan.

"ck, kenapa lagi sih ni Mobil?" gumam seorang cowok yang tak lain adalah Eldhiegra.

Eldhiegra kemudian memeriksa mobilnya, Tidak ada yang rusak, tapi mengapa mobilnya tiba-tiba mogok?

"sial, gara-gara tu bocah tantrum nyumpahin ni Mobil mogok, beneran mogok kan." Batin Eldhi kesal.

SEMUA TENTANG BANDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang