10. Gagal

283 7 1
                                    

Masih di gedung tua, Varez dan Jegar menunggu Eldhiegra datang menemui mereka, namun tetap Saja tidak ada tanda-tanda keberadaan cowok itu.

"ah sial," celetuk Varez dengan Nada kesal. tangannya di hempaskan ke atas meja Kotor berdebu di depannya.

Sedangkan Jegar? ia sibuk memainkan handphone nya sedari tadi.

"hai rez, gimana rencana Kali ini?" Saut seseorang menghampiri ke-dua orang di situ.

Orang itu tak lain adalah Sharon, komplotan mereka.

Sharon menghampiri gadis yang di sekap Oleh Kedua Temannya itu. Namun, raut wajah Sharon Kian berubah. Senyum yang terukir di bibir ranumnya itu memudar.

"APA INI!? GUE BILANG CULIK ADINDA BUKAN CEWEK SIALAN KAYA GINI!" teriakan marah yang keluar dari bibir cewek itu benar-benar menggelegar di dalam gedung itu.

Gedung tua yang tertutup, suara Sharon menggema bak petir menyambar. Sontak Varez dan Jegar pun terkejut dibuatnya.

Jegar mendongak. "bukannya dia Adinda ya?" Tanya nya santai.

Sharon mengehempas meja yang berada di depan Varez. "lu berdua emang ga becus ya jadi orang, gue kan udah kirim fotonya, kenapa lu berdua salah nangkep? bego." umpat Sharon memaki.

Wajah Varez kini Memerah. Darah cowok itu mendidih di ubun ubun. Ingin sekali Rasanya membunuh seseorang.

"sorry, rencana Kali ini emang gagal, tapi liat aja, gua bakal bikin Eldhi menderita." ucapnya dengan tangan yang mengepal kuat.

"lepasin tu cewe, kasih dia uang, bungkam mulut nya," titah Varez kemudian di Balas anggukan Oleh Jegar.

***

"makasih dhi," ucap Adinda dibarengi senyuman manis.

deg..

Lagi lagi jantung Eldhiegra berdisco di buatnya. Cowok itu memaling kan wajahnya, ia tak ingin Adinda melihat wajah salting nya.

Eldhiegra hanya mengangguk, kemudian menaiki kembali motor nya. Perasaan barusan Saja Eldhiegra hangat kepada Adinda, mengapa sekarang ia menjadi dingin kembali?

Mungkin itulah yang ada di benak Adinda sekarang ini.

Eldhiegra melajukan motornya. Di perjalanan ia tak kuasa menahan senyum. Hatinya benar benar bergejolak. Perasaan tak karuan, jantung yang berdisco, hati yang berbunga, itulah yang ia rasakan saat ini.

"sial, gua jatuh Cinta." Batin nya.

Jam sudah menunjukan pukul 22.30 Sean dan Ken masih berada di kediaman Magara.

"gimana soal penyelidikan lu, se?" tanya Eldhi.

Sean berseringai. "tenang, tinggal tunggu tanggal mainnya." jawabnya dengan nada berat. Tampak ada rencana yang besar telah di rencanakan cowok itu.

"gila sih lu se," puji Ken lalu di balas tawa kecil oleh Eldhi.

***

Hari Hari yang padat di SMA Andromeda. Di dalam ruangan kelas 11mipa² Adinda tidak henti hentinya mengulum senyum. Hal itu tentu menarik perhatian ketiga temannya.

SEMUA TENTANG BANDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang