Langit sudah terlihat sedikit redup. Matahari mulai berubah warna menjadi jingga. Adinda benar-benar pulang telat hari ini.
"ah sial banget gue hari ini." gerutunya.
Cewek itu berjalan sendirian menelusuri setiap lorong sekolah yang sepi. Sampai di depan gerbang langkah nya terhenti.
Mobil berwarna Putih berhenti tepat di depannya. Mobil itu tidak asing bagi Adinda. Yap! Mobil Aditya—papa adinda.
"lho? papa? ngapain kesini?" tanya Adinda kepada pria tinggi yang baru saja keluar dari mobil putih itu.
Aditya tersenyum. "jemput kamu, sekalian papa ada urusan juga, kamu tunggu sebentar di mobil ya, papa mau ke ruangan guru." jelasnya kemudian pria itu berlenggang pergi menuju ruangan guru.
Cewek itu hanya menuruti perkataan papanya. Tangannya menyelinap kedalam tas lalu mengambil ponselnya. Ia mengklik Pesan masuk, nomor tak di kenal mengirimkan pesan kepadanya.
0812********
___________________lu jangan pernah main main sama gua.
"lah emang gue ngapain bjir?" gumamnya seraya menggerakan jemarinya untuk mengetik.
0812********
____________________lu jangan pernah main main sama gue.
lah sokab
sialan lo
mau main kah? sini gue temenin
nantangin?
yang duluan ngancem siapa cik?
awas lo
di tunggu sayang~
Adinda menghela nafas pelan. Cukup sudah pikirannya pusing dengan kesialan tadi di kelas. Lalu apa ini? sungguh menyebalkan.
"lagian siapa sih yang nyebar nomor gue, sialan." gumam cewek itu. Sesekali ia mengumpat lagi dan lagi. Sampai pintu mobil terbuka.
"dinda, ngapain ngomong sendiri?" tanya Aditya yang baru saja selesai dengan urusannya.
Adinda sedikit kaget. "ngga ada pa, aku kesel aja nomor ku di sebar sebar. Males bangett!!" gerutunya.
Aditya tersenyum sangat manis, sembari memasang sabuk pengaman nya. "udah-udah, ayo papa beliin eskrim."
Senyum merekah pada wajah cewek itu. Mood nya langsung kembali. Memang Aditya pandai sekali mengambil hati putrinya.
***
"pa," ucap Adinda seraya menyantap eskrim yang ada di tangannya.
Aditya ber dehem. "kenapa?" tanya nya dengan pandangan yang tak lepas ke arah depan.
"papa tadi ada urusan apa sama guru aku?" tanya Adinda penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA TENTANG BANDUNG
Teen FictionRintik hujan di Bandung Kala itu menjadi saksi pertemuan Antara dua atma dengan kepribadian yang bertolak belakang. eldhiegra Bintang magara, cowok terpopuler seantero sekolahan Andromeda, terkenal dengan kedinginannya yang melebihi dingin benua ant...